Halaman ini merinci bantuan pengucapan yang dituliskan dalam notasi Alfabet Fonetis Internasional (International Phonetic Alphabet, IPA).

Bunyi vokal diurutkan berdasarkan posisi lidah, sedangkan konsonan diurutkan berdasarkan cara pengucapan. Setiap fonem dilambangkan dengan simbol yang berdasar pada IPA. Di samping itu, dipaparkan huruf Latin yang sepadan dengan fonem yang dimaksud, dan penggunaannya tergantung pada bahasa dan negara.

Pedoman

sunting

Pengucapan vokal

sunting

Posisi

sunting

Lidah dapat berada dalam posisi depan, hampir depan, madya (tengah), hampir belakang, dan belakang. Dalam bahasa Indonesia, vokal yang terjadi karena lidah berada di posisi depan adalah [i], [e], [ɛ], [a]. Semuanya merupakan vokal dengan bibir tak bulat. Sedangkan vokal (dalam bahasa Indonesia) yang terjadi karena lidah berada di posisi belakang adalah [u], [ɔ], [o]. Semuanya merupakan vokal dengan bibir bulat. Sementara vokal madya adalah [ə].

Ketinggian

sunting

Ketinggian lidah menentukan perbedaan bunyi vokal. Semakin tinggi lidah, maka semakin menyempit pula udara yang dikeluarkan untuk menciptakan bunyi vokal, dan demikian sebaliknya jika lidah merendah. Contohnya, vokal [i] dan [u] terjadi saat lidah mencapai posisi tertinggi yang dicapainya, sedangkan vokal [a] dan [ɑ] terjadi saat lidah mencapai posisi terendah.

Kebulatan

sunting

Kebulatan vokal ditentukan oleh bentuk bibir. Perbedaan bentuk bibir dapat menimbulkan vokal yang berbeda meskipun lidah berada di posisi yang sama. Misalnya vokal [i] adalah bunyi yang ditimbulkan dengan posisi lidah di depan dan tinggi tapi bibir tak bulat, sementara vokal [y] ditimbulkan dengan posisi lidah di depan dan tinggi tapi bibir membulat. Jadi perbedaan hanya terletak pada kebulatan bibir saja meskipun posisi lidah sama. Contoh lain adalah bunyi [ɔ] (bulat) dan [ʌ] (tak bulat), keduanya terjadi dalam posisi lidah yang sama tapi kebulatan bibir berbeda. Bunyi [ɔ] terdapat pada kata "bor" (Indonesia) dan "on" (Inggris), sedangkan bunyi [ʌ] terdapat pada kata "up" (Inggris) dan "Seoul" (Korea).

Pengucapan konsonan

sunting

Daerah artikulasi

sunting
 
Daerah artikulasi (pasif & aktif):
1. Bibir luar, 2. Bibir dalam, 3. Gigi, 4. Rongga-gigi, 5. Pascarongga-gigi, 6. Pralangit-langit, 7. Langit-langit, 8. Langit-langit belakang, 9. Tekak, 10. Hulu kerongkongan, 11. Celah suara, 12. Katup napas, 13. Akar lidah, 14. Lidah belakang, 15. Punggung lidah, 16. Lidah depan, 17. Ujung lidah, 18. Bawah ujung lidah.

Daerah artikulasi adalah titik pertemuan antara artikulator aktif (bergerak, misalnya lidah) dan pasif (diam, biasanya langit-langit mulut) di mana saluran udara dihalangi untuk menghasilkan konsonan. Daerah artikulasi dalam mulut manusia antara lain:

  • Dwibibir (Bilabial): antara bibir atas dan bawah
  • Bibir-gigi (Labiodental): antara bibir bawah dan gigi atas
  • Lidah-bibir (Linguolabial): antara depan lidah dan bibir atas
  • Gigi (Dental): antara depan lidah dan gigi atas
  • Rongga-gigi (Alveolar): antara depan lidah dan batas di belakang gusi
  • Pascarongga-gigi (Postalveolar): antara depan lidah dan ruang di belakang batas gusi
  • Tarik-belakang (Retrofleks): lidah menggelung ke belakang agar bagian bawahnya menyentuh langit-langit
  • Langit-langit (Palatal): antara tengah lidah dan langit-langit keras
  • Langit-langit belakang (Velar): antara belakang lidah dan langit-langit lembut (velum)
  • Tekak (Uvular): antara belakang lidah dan anak tekak (yang tergantung di belakang mulut)

(Semua konsonan di atas dapat disengaukan, kebanyakan juga dapat disisikan [konsonan sisi])

  • Hulu kerongkongan: antara akar lidah dan belakang kerongkongan
  • Katup nafas: antara lipatan aryepiglotis dan epiglotis
  • Celah suara: di glotis

Cara pengucapan

sunting

Bunyi konsonan terjadi karena penghambatan udara pada daerah artikulasi. Secara spesisifik, konsonan dapat diucapkan dengan cara sebagai berikut:

  • Decak (klik): terjadi karena decakan. Secara teknis terjadi karena dua penutupan di daerah artikulasi (di depan dan belakang). Aliran udara yang terhambat dilepaskan dengan menarik lidah. Konsonan ini biasanya terdapat di daerah Afrika. Beberapa contohnya adalah konsonan [ǃ], [ʘ], [ǂ], [ǁ].
  • Desis (frikatif): terjadi karena udara dipaksa keluar melalui celah sempit yang disebabkan oleh dua artikulator (misalnya bibir atas dan bibir bawah, lidah dan langit-langit). Contoh konsonan desis adalah [f], [v], [θ], [ð], [ɸ], [β]. Beberapa bunyi desis tergolong ke dalam desis alur (sibilan). Desis alur terjadi karena udara dipaksa keluar melalui celah sempit dan lidah menggulung untuk mengarahkan udara di tepi gigi. Contohnya konsonan [s], [z], [ʃ], [ʒ].
  • Gesek (afrikat): terjadi bila pengucapan konsonan letup (misalnya [t], [d]) secara bersamaan diikuti oleh konsonan desis (misalnya [ʃ], [ʒ]) sehingga menghasilkan konsonan berbeda ([t͡ʃ], [d͡ʒ]). Contohnya konsonan [t͡s], [d͡z] (bahasa Jepang), [t͡ʃ], [d͡ʒ] (bahasa Inggris)
  • Getar: terjadi karena penggetaran daerah artikulasi aktif (lidah dan bibir). Contoh konsonan getar adalah [ʙ] (getar bibir), [r] (getar langit-langit), [ʀ] (getar tekak).
  • Hampiran: terjadi karena artikulator (misalnya lidah dan langit-langit) saling mendekati namun tidak cukup sempit, atau dengan tekanan artikulatoris yang cukup. Jadi hampiran jatuh antara desis dan vokal. Contohnya adalah konsonan [ɹ], [ʋ], [ɰ], [j], [w]. Jika saat pengucapan konsonan hampiran lidah menyentuh langit-langit, maka terjadilah hampiran-sisi, contohnya adalah konsonan [l], [ʎ], [ʟ].
  • Kepak: terjadi karena kontraksi tunggal otot-otot sehingga suatu artikulator (misalnya lidah) mampu dikepakkan ke sisi yang lain. Contohnya adalah konsonan [ɾ] dalam bahasa Jepang.
  • Letup (eksplosif): terjadi karena penghentian aliran udara di daerah artikulasi tertentu, sehingga udara terhambat dan menciptakan suatu bunyi. Misalnya konsonan [t] dan [d] di daerah rongga-gigi, dan konsonan [b] dan [p] di daerah bibir.
  • Letup-balik (implosif): terjadi antara mekanisme tarikan glotis dan tekanan paru-paru terhadap aliran udara. Artinya, aliran udara dikendalikan dengan menggerakkan glotis ke bawah selain udara yang keluar dari paru-paru. Semua konsonan letup-balik adalah konsonan bersuara. Contohnya adalah konsonan [ɓ], [ɗ], [ʄ], [ɠ], [ʛ].
  • Sembur (ejektif): terjadi bila konsonan tak bersuara diucapkan bersamaan dengan tertutupnya celah suara. Contohnya adalah konsonan [pʼ], [tʼ], [kʼ], [qʼ].
  • Sengau (nasal): terjadi bila jalur udara dihambat di daerah artikulasi, namun udara berhasil keluar melalui hidung. Dalam istilah sederhana, konsonan sengau terjadi karena udara keluar melalui hidung. Jadi, konsonan sengau tidak bisa berbunyi sempurna jika hidung ditutup. Lawan dari konsonan sengau adalah konsonan oral, di mana udara dikeluarkan melalui mulut. Contoh konsonan sengau adalah [m], [n], [ɳ], [ɲ], [ŋ].

Penyuaraan

sunting

Dalam membedakan konsonan, "bersuara" merujuk pada kondisi di mana pita suara bergetar. "Tak bersuara" atau "nirsuara" berarti bahwa bunyi aliran udara yang melewati daerah artikulasi tanpa bergetarnya pita suara. Dalam bahasa, kondisi bersuara dan tak bersuara pada suatu konsonan dapat membedakan arti.

Konsonan Contoh Bahasa
Nirsuara Bersuara
Letup dwibibir [p] (pak) [b] (bak) Indonesia
Desis bibir-gigi [f] (fan) [v] (van) Inggris
Desis gigi [θ] (thigh) [ð] (thy) Inggris
Letup langit-langit belakang [k] (kalah) [g] (galah) Indonesia

Simbol Alfabet Fonetis Internasional (IPA) pada halaman ini tidak disusun secara alfabet, tapi disusun berkelompok sesuai ciri-cirinya, seperti yang dipaparkan dalam tabel di bawah ini.

Contoh daerah artikulasi vokal
Depan tak bundar Belakang bundar
 
 
Contoh daerah artikulasi konsonan
Dwibibir Bibir-gigi Gigi Rongga-gigi
 
 
 
 
Tarik belakang Langit-langit Langit-langit belakang Celah suara
 
 
 
 

Untuk pengguna yang tidak terbiasa dengan Alfabet Fonetis Internasional (IPA), bila hendak mencari keterangan tentang simbol IPA tertentu pada halaman ini, dapat menyimak daftar simbol IPA yang disusun berdasarkan kedekatan bentuknya dengan huruf Latin.

Tabel ini menampilkan berbagai vokal dari berbagai bahasa di dunia. Vokal diurutkan berdasarkan posisi lekukan lidah (apakah di depan, tengah, belakang), ketinggian lidah (apakah mulut terbuka lebar atau tidak), dan bentuk bibir (apakah bulat atau tidak) saat mengucapkannya. Vokal panjang disejajarkan dengan baris vokal pendek yang sepadan, dan contoh vokal panjang dan pendek dapat dibedakan dari penulisannya.

Depan Madya Belakang
Tertutup
Hmpr. tutup
1/2 tutup
Tengah
1/2 buka
Hmpr. Buka
Terbuka
Ketinggian lidah Bentuk bibir Simbol IPA Contoh bunyi Huruf Latin Contoh kata dan bahasa Nama Keterangan
Pendek Panjang Pendek Panjang
Tertutup Takbulat i ea[1], i, y (akhir kata)[1] ee, ī[2], ie, ieh, ih[3] ikan (Indonesia)
mean (Inggris)
ichi (Jepang)
kecik (Melayu)
silya (Tagalog)
vokal takbulat tertutup depan bunyi dari huruf I.
Bulat y u[4], y, yu[5] ü[3], y, yy[6] dy (Albania)
blüte (Jerman)
chute (Perancis)
vokal bulat tertutup depan salah satu bunyi dari huruf Ü.
Setengah tertutup Takbulat e e, é, éa[7], ie[8] a[9], ä[3], ae[10], ee[11][3] vreemd (Belanda)
sate (Indonesia)
bake (Jepang)
beauté (Perancis)
vokal takbulat setengah tertutup depan bunyi dari huruf E. Salah satu bunyi dari huruf Ä.
Bulat ø øː eu[12][11][13], eû[4], o'[14], oe[15], œu[4], ø ö, öö, öh[3] keuken (Belanda)
købe (Denmark)
köök (Estonia)
bird (Inggris dialek Selandia Baru)
öl (Swedia)
vokal bulat setengah tertutup depan salah satu bunyi dari huruf Ö.
Setengah terbuka Takbulat ɛ ɛː ä[3], ae[15], e, è, ei[11] ä, äh[3], eî[4] tre (Albania)
ember (Indonesia)
bed (Inggris)
bene (Italia)
bête (Perancis)
vokal takbulat setengah terbuka depan salah satu bunyi dari huruf E dan Ä.
Bulat œ œː eu[4], oe, ö[3], ø[16], œu[4] oe[17] høne (Denmark)
könny (Hungaria)
hölle (Jerman)
靴/hoe1 (Tionghoa Kanton)
jeune (Perancis)
vokal bulat setengah terbuka depan salah satu bunyi dari huruf Ö.
Hampir terbuka Takbulat æ æː a, ae, ä[18], æ, ə[19] kuggaedi (Ahtna)
səs (Azerbaijan)
cat (Inggris)
lær (Norwegia)
päron (Swedia)
vokal takbulat hampir terbuka depan salah satu bunyi dari huruf A dan Ä.
Terbuka Takbulat a a a, ā[2], aa[11], ah[3], eá[7] bawa (Indonesia)
car (Inggris dialek Australia)
saya (Melayu)
vá (Portugis)
rata (Spanyol)
vokal takbulat terbuka depan bunyi dari huruf A.
Bulat ɶ ɶː eu, ø, ö børn (Denmark)
honneur (Perancis dialek Akkadia)
hört (Swedia)
vokal bulat terbuka depan

Hampir depan

sunting
Hampir tertutup Takbulat ɪ ɪː i, ui[20], y byli (Ceko)
kit (Inggris)
duine (Irlandia)
sill (Swedia)
vokal takbulat hampir tertutup hampir depan salah satu bunyi dari huruf I.
Bulat ʏ ʏː u, ú, ü, y[3] hut (Belanda)
krúss (Faroe)
schützen (Jerman)
vokal bulat hampir tertutup hampir depan salah satu bunyi dari huruf Ü.
Tertutup Takbulat ɨ ɨː ao[20], e, eu[21], ü[22], y i[18] tupeue (Aceh)
yvy (Guaraní)
roses (Inggris)
saol (Irlandia)
fy (Kaingang)
hü (Senagi)
bi (Swedia)
vokal takbulat tertutup madya
Bulat ʉ ʉː oo[23] goose (Inggris[23]) vokal bulat tertutup madya
Setengah tertutup Takbulat ɘ ɘː e, u nut (Inggris dialek Amerika Selatan)
ne (Zapotek)
vokal takbulat setengah tertutup madya
Bulat ɵ ɵː eo[24], oe[17] u bird (Inggris dialek Australia)
goat (Geordie)
dum (Swedia)
vokal bulat setengah tertutup madya
Tengah Takbulat ə əː a[25][26][27], ǎ, e teba (Bali)
keras (Indonesia)
apa (Melayu)
măr (Rumania
cymru (Welsh)
vokal madya/pepet salah satu bunyi dari huruf E.
Setengah terbuka Takbulat ɜ ɜː bust (Inggris aksen Ohio; Texas) vokal takbulat setengah terbuka madya
Bulat ɞ ɞː tomhail (Irlandia) vokal bulat setengah terbuka madya
Hampir terbuka Takbulat ɐ ɐː a, er spiser (Denmark)
nut (Inggris aksen California)
ober (Jerman)
saca (Portugis dialek Brazil)
vokal hampir terbuka madya

Hampir belakang

sunting
Hampir tertutup Bulat ʊ ʊː e[28], u, o, oo, ou[1] hvalur (Faroe)
hook (Inggris aksen RP)
burung (Melayu)
foule (Perancis dialek Quebec)
ort (Swedia)
vokal bulat hampir tertutup hampir belakang

Belakang

sunting
Tertutup Takbulat ɯ ɯː e[28], eu[15], qırx (Azerbaijan)
geum (Korea)
pegar (Portugis)
meunang (Sunda)
vokal takbulat tertutup belakang
Bulat u oe[29][11], ou[4], u, wu (posisi depan[5]) oe[11], u[3], ū[2] voet (Belanda)
kukkab (Finlandia)
buku (Indonesia)
fuß (Jerman)
tu (Vietnam)
vokal bulat tertutup belakang bunyi dari huruf U.
Setengah tertutup Takbulat ɤ ɤː ó, ö, ơ[30], eu[21][31] gamó (Alekano)
önge (Onge)
beureum (Sunda)
tơ (Vietnam)
vokal takbulat setengah tertutup belakang
Bulat o ao[32], au[4], o, o'[14], ó, uo[5] o[33], oh, oo[3][11] kool (Belanda)
sóc (Catala)
bakso (Indonesia)
foro (Italia)
kohl (Jerman)
vokal bulat setengah tertutup belakang bunyi dari huruf O.
Setengah terbuka Takbulat ʌ ʌː â, eo[15], oo[34][35], u[34][35] peol (Korea)
flood (Inggris)
ân (Vietnam)
vokal takbulat setengah terbuka belakang
Bulat ɔ ɔː a[34], au[4], o, ó po (Albania)
bot (Belanda)
kodok (Indonesia)
voll (Jerman)
só (Portugis)
vokal bulat setengah terbuka belakang salah satu bunyi dari huruf O.
Terbuka Takbulat ɑ ɑː a a bad (Belanda)
kana (Finlandia)
father (Inggris)
hat (Norwegia)
vokal takbulat terbuka belakang salah satu bunyi dari huruf A.
Bulat ɒ ɒː å[36] aa[29] daar (Afrikaans)
kål (Norwegia)
vokal takbulat terbuka belakang

Konsonan

sunting

Tabel ini menampilkan berbagai konsonan dari berbagai bahasa di dunia. Konsonan diurutkan berdasarkan daerah pengucapannya (apakah di bibir, gigi, langit-langit mulut, dsb), dan bunyinya (apakah letupan, sengau, desis, hampiran, decak, dsb). Contoh bunyi hanya menampilkan fonem murni saja. Jadi, tidak menampilkan bunyi aspirasi, bunyi disengaukan, bunyi kendor, bunyi ke sisi lidah, dsb.

Cara pengucapan Simbol IPA Contoh bunyi Huruf Latin Contoh kata dan bahasa Nama Keterangan

Dwibibir

sunting
Letup p p, bp[37] papa (Indonesia)
plicht (Belanda)
pie (Inggris)
pappa (Norwegia)
pomme (Perancis)
Konsonan letup dwibibir nirsuara bunyi dari huruf P.
b b, bb[8] bumi (Indonesia)
boer (Belanda)
baba (Hungaria)
bad (Inggris)
bas (Polandia)
Konsonan letup dwibibir bersuara bunyi dari huruf B.
Letup-balik ɓ 'b[38], bh[39], ɓ, ḅ as (Goemai)
ɓaɓewa (Hausa)
ubaba (Zulu)
Konsonan letup-balik dwibibir bersuara
Sengau m m mana (Indonesia)
manok (Filipino)
mine (Inggris)
mond (Jerman)
mato (Portugis)
Konsonan sengau dwibibir bunyi dari huruf M.
Getar ʙ b kaoáíbogi (Pirahã) Konsonan getar dwibibir langka.
Desis ɸ f, ph, wh éƒá (Ewe)
fuji (Jepang)
whakapapa (Maori)
Konsonan desis dwibibir nirsuara
β b, v, w robes (Katalan)
lava (Spanyol)
watan (Turkmen)
Konsonan desis dwibibir bersuara
Hampiran β̞ b lobo (Spanyol) Konsonan hampiran dwibibir
Decak ʘ ʘ ʘoe (Nǀu) Konsonan decak dwibibir hanya terdapat di wilayah tertentu di Afrika.

Bibir-gigi

sunting
Letup p Konsonan letup bibir-gigi nirsuara
b Konsonan letup bibir-gigi bersuara
Sengau ɱ m symphony (Inggris) Konsonan sengau bibir-gigi
Desis f f, ph, v, vv[40] fool (Inggris)
fakta (Indonesia)
vokal (Indonesia)
Konsonan desis bibir-gigi nirsuara bunyi dari huruf F. Juga digunakan sebagai alofon dari bunyi V dalam bahasa Indonesia.
v v, vh[41], w[3] voice (Inggris)
vokal (Indonesia)
Konsonan desis bibir-gigi bersuara bunyi dari huruf V. sering disalahucapkan sebagai F dalam bahasa Indonesia.
Hampiran ʋ v[2] vana (Sanskerta) Konsonan hampiran bibir-gigi
Letup t, tt tutti (Finlandia)
thin (Inggris dialek India)
tabir (Indonesia)
tale (Italia)
at (Turki)
Konsonan letup gigi nirsuara
d দাম; dām (Bengali)
दाल; dāl (Hindi)
dom (Polandia)
dar (Portugis)
Konsonan letup gigi bersuara
Letup-balik ɗ̪ Konsonan letup-balik gigi bersuara
Sengau n Pl-noga.ogg|dengarkan}} (Polandia)
nariz (Portugis)
antes (Spanyol)
nod{{audio|sv-nod.ogg|dengarkan}} (Swedia)
Konsonan sengau gigi
Desis θ c[42], th[1] think (Inggris) Konsonan desis gigi nirsuara
ð dd[43] dh[44][45][46][12], th this (Inggris) Konsonan desis gigi bersuara
Hampiran ð̞ Konsonan hampiran gigi
Decak ǀ Konsonan decak gigi hanya terdapat di wilayah tertentu di Afrika.

Rongga-gigi

sunting
Letup t t, dt[3] two (Inggris)
tabir (Indonesia)
Konsonan letup rongga-gigi nirsuara bunyi dari huruf T.
d d bad (Inggris)
dada (Indonesia)
Konsonan letup rongga-gigi bersuara bunyi dari huruf D.
Letup-balik ɗ 'd[38] Dodoma (Swahili) Konsonan letup-balik rongga-gigi bersuara
Sengau n n mana (Indonesia)
nine (Inggris)
Konsonan sengau rongga-gigi bunyi dari huruf N.
Getar r r, rr[45][47][33][48], wr[1] ramai (Indonesia)
puerro (Spanyol)
Konsonan getar rongga-gigi bunyi dari huruf R.
Kepakan ɾ r[45][47][33][48], rh[1] pero (Spanyol)
daliri (Tagalog)
kabar (Melayu Malaysia)
kitty/kiddie (Inggris Amerika)
Konsonan kepakan rongga-gigi
Kepakan-sisi ɺ [[berkas:|50px]] Konsonan kepakan-sisi rongga-gigi
Desis s c, s, sç,[4] ss,[3] ß[3] saya (Indonesia)
see (Inggris)
sato (Jepang)
Konsonan hampiran rongga-gigi nirsuara bunyi dari huruf S.
z gi[49], s[50][51][4], ss,[52] z zaman (Indonesia)
zoo (Inggris)
suzuki (Jepang)
Konsonan hampiran rongga-gigi bersuara bunyi dari huruf Z
Desis-sisi ɬ lh[53], sl[54] Konsonan desis-sisi nirsuara
ɮ Konsonan desis-sisi bersuara
Gesek t͡s tz[55][3] Konsonan gesek rongga-gigi nirsuara
d͡z Konsonan gesek rongga-gigi bersuara
Gesek sisi t͡ɬ dl[56], dł[57], tl Konsonan gesek sisi nirsuara
d͡ɮ Konsonan gesek sisi bersuara
Hampiran ɹ r run (Inggris) Konsonan hampiran rongga-gigi
Decak sisi ǁ Konsonan decak sisi rongga-gigi hanya terdapat di wilayah tertentu di Afrika.

Pasca-rongga-gigi

sunting
Desis ʃ sch[3], sh, sj, sk[58], sy, ti[1], ſh[59] syukur (Indonesia)
leash (Inggris)
nation (Inggris)
Konsonan hampiran pasca-rongga-gigi nirsuara
ʒ dx[60], ge[61], s, si[1] z , zh pleasure, fusion (Inggris) Konsonan hampiran pasca-rongga-gigi bersuara
Gesek t͡ʃ c, ch, cz[62], hj[63], t[1], tc[37], tj[36][63], ts[64], tsch[3], tx[55][47][65], tzsch[3] cuci (Melayu)
teach, nature (Inggris)
Konsonan gesek pasca-rongga-gigi nirsuara
d͡ʒ dsch[3], cg[66], dg[1], dj[63][4][67], g[1], gj[68], j, xh[45][69] jahil (Indonesia)
gin, edge (Inggris)
Konsonan gesek pasca-rongga-gigi bersuara
Decak ! !, q[70][71] Konsonan decak rongga-gigi

Tarik-belakang

sunting
Letup ʈ rd[72], ṭ,[2] t, th tukul (Jawa) Konsonan letup tarik-belakang nirsuara
ɖ [2], dh harder (Inggris Amerika) Konsonan letup tarik-belakang bersuara
Letup-balik Konsonan letup-balik tarik-belakang bersuara
Sengau ɳ ṇ,[2] n, rn[36] garn (Norwegia)
gaa (Sanskerta)
Konsonan sengau tarik-belakang
Desis ʂ rs,[36][18] ṣ,[2] sh, sr[73] kṛṇa (Sanskerta) Konsonan desis tarik-belakang nirsuara
ʐ rz[74][62] zhir (Rusia) Konsonan desis tarik-belakang bersuara
Gesek t͡ʂ cz[74], tr[75][76], zh[77] Konsonan gesek tarik-belakang nirsuara
d͡ʐ [74] Konsonan gesek tarik-belakang bersuara
Hampiran ɻ [[berkas:Retroflex approximant.ogg|]] [2], zh[78] Konsonan hampiran tarik-belakang
Hampiran-sisi ɭ rl[72] Konsonan hampiran-sisi tarik-belakang
Decak !! Konsonan decak tarik-belakang hanya terdapat di wilayah tertentu di Afrika.

Langit-langit

sunting
Letup c c, ch, q[45], ty[79] Konsonan letup langit-langit nirsuara bunyi dari huruf C.
ɟ gj[45], gy[79], j Konsonan letup langit-langit bersuara bunyi dari huruf J.
Letup-balik ʄ Konsonan letup-balik langit-langit bersuara
Sengau ɲ gn[33][4], ñ, nh, nj[80][63], ny nyanyi (Indonesia) Konsonan sengau langit-langit
Desis ç -chen (akhiran)[3], ch[81], xy[82] Ich (Jerman) Konsonan desis langit-langit nirsuara
ʝ cayo (beberapa dialek Spanyol) Konsonan desis langit-langit bersuara
Hampiran j hj[63], gi[76], j, y saya (Melayu)
yet (Inggris) yōko (Jepang)
Konsonan hampiran langit-langit Bunyi huruf Y
Hampiran-sisi ʎ gl (di depan ‹i›[33]), lh[83][28], lj[84], ll[47][48] tagliatelle (Italia) Konsonan hampiran-sisi langit-langit
Decak ǂ tc[85] Konsonan decak langit-langit hanya terdapat di wilayah tertentu di Afrika.
Decak sisi ǂǂ Konsonan decak sisi lidah langit-langit

Langit-langit belakang terbibirkan

sunting
Letup k͡p kp kpa (Mono) Konsonan letup langit-langit belakang terbibirkan nirsuara
ɡ͡b gb[86] ewegbe (Ewe)
gba (Mono)
Konsonan letup langit-langit belakang terbibirkan bersuara
Sengau ŋ͡m Konsonan sengau langit-langit belakang terbibirkan
Hampiran ʍ wh whath (Cornish)
whine (Inggris dialek Skotlandia)
Konsonan hampiran langit-langit belakang terbibirkan nirsuara
w m[87], ou[4], w waluya (Bali)
wanita (Indonesia)
weep (Inggris)
wang (Melayu)
oui (Perancis)
cmiique (Seri)
sewa (Sesotho)
Konsonan hampiran langit-langit belakang terbibirkan bersuara bunyi dari huruf W.

Langit-langit belakang

sunting
Letup k ck, gk[37][88], k, qu[89] kapak (Indonesia)
kite (Inggris)
Konsonan letup langit-langit belakang nirsuara bunyi dari huruf K.
ɡ g, gg[90] guru (Indonesia)
egg (Inggris)
Konsonan letup langit-langit belakang bersuara bunyi dari huruf G
Letup-balik ɠ Konsonan letup-balik langit-langit belakang bersuara
Sengau ŋ g, gñ[91], ṃ[2], n, n'[92][70], ng, ng'[46], nk tank (Ceko)
gone (Fiji)
singa (Indonesia)
pink (Inggris)
Konsonan sengau langit-langit belakang
Desis x g, gg[40], h, kh, rh[70] goed (Afrikaans)
khianat (Indonesia)
loch (Inggris dialek Skotlandia)
Hrvatski (Kroasia)
rhoxisa (Xhosa)
mejor (Zapotek)
Konsonan desis langit-langit belakang nirsuara
ɣ dh, gh ağac (Azerbaijan)
cheghe (Ghari)
dhorn (Irlandia)
agora (Portugis)
Konsonan desis langit-langit belakang bersuara
Hampiran ɰ g, w wa-tsi (Cherokee)
saga (Islandia)
pagar (Spanyol)
Konsonan hampiran langit-langit belakang
Hampiran-sisi ʟ l milk (beberapa dialek bahasa Inggris) Konsonan hampiran-sisi langit-langit belakang
Letup q q Qur'an (Arab) Konsonan letup tekak nirsuara bunyi dari huruf Q.
ɢ gq[93] Konsonan letup tekak bersuara
Letup-balik ʛ Konsonan letup-balik tekak bersuara
Sengau ɴ n nihongo (Jepang) Konsonan sengau tekak
Getar ʀ r Konsonan getar tekak
Kepakan ɢ̆ Konsonan kepakan tekak
Desis χ hh[94], rr[40], x[95], xh[57] Konsonan desis tekak nirsuara
ʁ Konsonan desis tekak bersuara

Hulu kerongkongan

sunting
Desis ħ Muhammad (Arab) Konsonan desis hulu kerongkongan nirsuara
ʕ Konsonan desis hulu kerongkongan bersuara

Katup napas

sunting
Letup ʡ Konsonan letup katup napas
Getar я Konsonan getar katup napas langka.
Kepakan ʡ̯ Konsonan kepakan katup napas
Desis ʜ hh[54] Konsonan desis katup napas nirsuara
ʢ Konsonan desis katup napas bersuara

Celah suara

sunting
Letup ʔ k, q[96][97], tx[98] panak (Bali)
bakso (Indonesia)
mbak (Jawa)
Konsonan letup celah suara
Desis h h hari (Indonesia)
ham (Inggris)
Konsonan desis celah suara nirsuara bunyi dari huruf H.
ɦ h ham (Inggris) Konsonan desis celah suara bersuara
  1. ^ a b c d e f g h i j k Bahasa Inggris.
  2. ^ a b c d e f g h i j IAST.
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v Bahasa Jerman.
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n Bahasa Perancis.
  5. ^ a b c Pinyin.
  6. ^ Bahasa Finlandia.
  7. ^ a b Ortografi Irlandia.
  8. ^ a b Bahasa Yi.
  9. ^ Bahasa Inggris dialek Irlandia.
  10. ^ Dipakai di Irlandia. Bila antara dua konsonan menyentuh langit-langit
  11. ^ a b c d e f g Bahasa Belanda.
  12. ^ a b Bahasa Corn.
  13. ^ Bahasa Breton.
  14. ^ a b Bahasa Uzbek.
  15. ^ a b c d Bahasa Korea.
  16. ^ Bahasa Denmark.
  17. ^ a b Pinyin Kanton.
  18. ^ a b c Bahasa Swedia
  19. ^ Bahasa Azerbaijan.
  20. ^ a b Bahasa Irlandia.
  21. ^ a b Bahasa Aceh.
  22. ^ Bahasa Senagi.
  23. ^ a b Bahasa Inggris dialek Australia.
  24. ^ Jyutping, romanisasi dialek Kanton.
  25. ^ Bahasa Bali.
  26. ^ Bahasa Melayu.
  27. ^ Bahasa Sanskerta.
  28. ^ a b c Bahasa Portugis.
  29. ^ a b Bahasa Afrikaans.
  30. ^ Bahasa Vietnam.
  31. ^ Bahasa Sunda.
  32. ^ Bahasa Malagasi.
  33. ^ a b c d e Bahasa Italia.
  34. ^ a b c Bahasa Inggris dialek Amerika.
  35. ^ a b Bahasa Inggris dialek Britania.
  36. ^ a b c d Bahasa Norwegia.
  37. ^ a b c Bahasa Sandawe.
  38. ^ a b Bahasa Bari.
  39. ^ Bahasa Pular.
  40. ^ a b c Bahasa Yup'ik Alaska Tengah.
  41. ^ Bahasa Shona.
  42. ^ Bahasa Castille Spanyol.
  43. ^ Bahasa Welsh.
  44. ^ Bahasa Arab.
  45. ^ a b c d e f Bahasa Albania.
  46. ^ a b Bahasa Swahili.
  47. ^ a b c d Bahasa Catala.
  48. ^ a b c Bahasa Spanyol.
  49. ^ Bahasa Vietnam (dialek utara).
  50. ^ Di Jerman: depan konsonan atau di akhir kata
  51. ^ Dalam bahasa Yup'ik: di antara vokal
  52. ^ Pinyin.
  53. ^ Bahasa Indian Amerika.
  54. ^ a b Bahasa Iraqw.
  55. ^ a b Bahasa Basque.
  56. ^ Bahasa Navajo.
  57. ^ a b Bahasa Tlingit.
  58. ^ Di Norwegia: di depan ‹e› dan ‹i›
  59. ^ Alfabet Bohorič.
  60. ^ Bahasa Zapotek.
  61. ^ Di Perancis: di depan ‹a› ‹o› ‹u›
  62. ^ a b Bahasa Kashubi.
  63. ^ a b c d e Bahasa Faroe.
  64. ^ Bahasa Tagalog.
  65. ^ Bahasa pribumi Amerika Selatan.
  66. ^ Bahasa Inggris Kuno.
  67. ^ Ortografi berdasarkan bahasa Perancis.
  68. ^ Bahasa Gheg.
  69. ^ Bahasa Pashto.
  70. ^ a b c Bahasa Xhosa.
  71. ^ Bahasa Zulu.
  72. ^ a b Bahasa Aborigin Australia.
  73. ^ Bahasa Kosrae.
  74. ^ a b c Bahasa Polandia.
  75. ^ Bahasa Malagasi.
  76. ^ a b Bahasa Vietnam (dialek selatan).
  77. ^ Hanyu Pinyin.
  78. ^ Bahasa Tamil.
  79. ^ a b Bahasa Hungaria.
  80. ^ Bahasa Slavia Selatan.
  81. ^ Di Jerman: setelah vokal lain atau konsonan atau permulan kata
  82. ^ Bahasa Hmong.
  83. ^ Bahasa Gallo.
  84. ^ Bahasa Slavia.
  85. ^ Bahasa Naro.
  86. ^ Bahasa di Afrika.
  87. ^ Bahasa Seri.
  88. ^ Bahasa Thai.
  89. ^ Di depan vokal ‹e›, ‹i›. Dipakai di Perancis, Portugis, Spanyol.
  90. ^ Dipakai di Inggris. Di depan ‹i› dan ‹e›.
  91. ^ Ortografi berdasar bahasa Spanyol di Pasifik.
  92. ^ Bahasa Shona.
  93. ^ Bahasa Taa.
  94. ^ Bahasa Dene Suline.
  95. ^ Bahasa pribumi Alaska.
  96. ^ Bahasa Malta.
  97. ^ Bahasa Võro.
  98. ^ Bahasa Nambikwara.