Fortune Indonesia

perusahaan asal Indonesia

PT Fortune Indonesia Tbk (berbisnis dengan nama Fortuna) adalah sebuah perusahaan periklanan dan hubungan masyarakat yang berkantor pusat di Jakarta.[2][3] Perusahaan ini adalah bagian dari Rajawali Corpora.

PT Fortune Indonesia Tbk
Fortuna
Sebelumnya
PT Fortune Indonesia Advertising Company (1970 - 2002)
Perseroan terbatas
Kode emitenIDX: FORU
IndustriPeriklanan
Didirikan5 Mei 1970; 54 tahun lalu (1970-05-05)
PendiriMochtar Lubis
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Ratna Puspitasari[1]
(Direktur Utama)
Abed Nego[2]
(Komisaris Utama)
Jasa
PendapatanKenaikan Rp 47,065 milyar (2021)[2]
Kenaikan Rp 1,505 milyar (2021)[2]
Total asetPenurunan Rp 46,628 milyar (2021)[2]
Total ekuitasKenaikan Rp 40,496 milyar (2021)[2]
PemilikPT Karya Citra Prima (89,25%)
Karyawan
Penurunan 68 (2021)[2]
Anak usahaPT Fortune Pramana Rancang
PT Fortune Adwicipta
PT Fortuna Network Indonesia
Situs webwww.foru.co.id

Sejarah

sunting

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1970 saat Mochtar Lubis menjalin kerja sama dengan Fortune International Australia untuk mendirikan "Fortune Advertising & Management Consultants", yang kemudian diubah namanya menjadi PT Fortune Indonesia Advertising Company. Pada tahun 1982, perusahaan ini mendirikan PT Pelita Alembana untuk berbisnis di bidang komunikasi pemasaran. Pada tahun 1985, perusahaan ini mendirikan PT Fortune Adwicipta untuk berbisnis di bidang periklanan dengan fokus pada jasa desain grafis dan pameran. Pada tahun 1986, perusahaan ini resmi diambil alih oleh Indra Abidin.

Pada tahun 1989, perusahaan ini mendirikan PT Fortune Pramana Rancang untuk berbisnis di bidang hubungan masyarakat. Pada tahun 1990, perusahaan ini memproduksi iklan untuk susu Dancow dari Nestle dengan tagline “Aku dan Kau Suka Dancow”. Pada tahun 2002, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang dan menjadi perusahaan periklanan asal Indonesia pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2011, perusahaan ini mendirikan dua unit usaha baru, yakni Plan B dan FSports. Plan B bergerak di bidang aktivasi merek, sementara FSports bergerak di bidang pemasaran olahraga.

Pada tahun 2012, agar dapat lebih fokus pada bisnis periklanan, perusahaan ini melepas mayoritas saham PT Fortune Travindo yang bergerak di bidang pengaturan perjalanan wisata. Pada tanggal 3 Desember 2012, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) menetapkan saham perusahaan ini sebagai salah satu komponen dari Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).[4] Pada tahun 2014, perusahaan ini menjadi bagian dari Rajawali Corpora setelah mayoritas sahamnya diakuisisi oleh PT Karya Citra Prima. Pada tahun 2019, perusahaan ini mulai memakai nama dagang Fortuna.[5] Pada tahun 2020, perusahaan ini mengubah nama PT Pelita Alembana menjadi PT Fortuna Network Indonesia. Pada tahun 2021, perusahaan ini meluncurkan unit bisnis Fast Video.[2][3]

Manajemen

sunting
  • Komisaris Utama : Abed Nego
  • Komisaris Independen: Toto Setyoadi Murdiono
  • Direktur Utama : Ratna Puspitasari
  • Direktur : Iwan

Referensi

sunting
  1. ^ "Komisaris & Direksi". PT Fortune Indonesia Tbk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-22. Diakses tanggal 29 April 2023. 
  2. ^ a b c d e f g h "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Fortune Indonesia Tbk. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-05-22. Diakses tanggal 29 April 2023. 
  3. ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Fortune Indonesia Tbk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-22. Diakses tanggal 29 April 2023. 
  4. ^ Nurmayanti (10 Desember 2012). "Fortune Indonesia Masuk Indeks Saham Syariah". Liputan6.com. Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-12-11. Diakses tanggal 4 Januari 2014. 
  5. ^ "Fortune Indonesia Menjadi Fortuna, Lahirnya Brand Termuda Warisan Indonesia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-27. Diakses tanggal 3 April 2020. 

Pranala luar

sunting