Kitab Hakim-hakim (disingkat Hakim-hakim; akronim Hak.; bahasa Ibrani: סֵפֶר שׁוֹפְטִים, translit. Sefer Syofetim‎) merupakan kitab ketujuh pada Perjanjian Lama Alkitab Kristen dan Tanakh (atau Alkitab Ibrani).[1] Kitab Hakim-hakim merupakan bagian dari kelompok kitab-kitab sejarah pada Perjanjian Lama Alkitab, dan juga merupakan bagian dari kelompok Nevi'im atau lebih tepatnya kelompok nabi-nabi awal pada Tanakh.[2][3]

Nama "Hakim-hakim" merupakan terjemahan dari nama kitab ini dalam bahasa Ibrani: שׁוֹפְטִים‎ (syofetim, har. "hakim-hakim"), yaitu bentuk jamak dari שופט (syofet, har. "hakim pengadilan, hakim Israel, wasit").[1] Istilah hakim di sini tidak merujuk pada suatu jabatan yudisial melainkan jabatan untuk pemimpin suku-suku Israel setelah masuk ke tanah Kanaan hingga sekitar dimulainya zaman Kerajaan Israel,[1] yaitu dari masa kepemimpinan Yosua hingga Samuel.[1][2]

Isi dari Kitab Hakim-hakim meliputi suatu periode waktu yang panjang,[1] yang dimulai setelah kematian Yosua dan berakhir sebelum tampilnya Samuel dan penobatan Saul sebagai raja,[2][3] dengan kurun waktu sekurang-kurangnya 410 tahun.[1]

Kitab ini menunjukkan akibat dari ketidaktaatan kepada Allah.[1][2] Menurut kitab ini, seorang raja atau pemimpin yang benar akan membawa rakyatnya kepada Allah.[1] Pada kitab ini, bangsa Israel mulai tidak taat kepada Allah dan terus hingga lebih parah.[1][2][3] Hal itu terlihat dari praktik keagamaan yang mereka lakukan semakin sesat dan menjauh dari Allah.[1][2][3][4] Pengertian Hakim-hakim tidak sama dengan pengertian hakim pada masa sekarang.[1][2][3][4] Hakim-hakim yang dimaksud adalah pemimpin-pemimpin utama Israel dan pelepas bangsa dari ancaman dan tekanan bangsa asing (Hakim-hakim 2:16).[1][2][3][4] Tidak sembarangan orang dipanggil hakim. Kitab ini juga berisi tentang sejarah Israel sebelum bangsa itu menjadi suatu kerajaan.[1][2][3][4]

Dalam kitab ini, digambarkan bahwa orang Israel merupakan lawan dari orang Filistin.[5][6] Pertama kali orang-orang Filistin muncul di pesisir barat daya Kanaan.[5][6] Mereka sudah bermukim dan membuat barang tembikar.[5][6] Alkitab menggambarkan orang Filistin sebagai bangsa yang tidak beradab dan yang tidak bersunat.[5][6] Dewa utama mereka adalah Dagon.[5][6] Orang-orang Israel cenderung meninggalkan Tuhan dan menyembah ilah-ilah orang-orang Kanaan.[5][6] Penyebabnya karena orang Kanaan lebih unggul daripada orang Kanaan dalam beberapa hal.[5][6] Keunggulan orang Kanaan terlihat dari bidang kesenian,kesusastraan, arsitektur, perdagangan,organisasi politik, dll.[1] Kegiatan ini pun membawa orang Israel kepada praktik keagamaannya.[1][2][3][4] Praktik pelacur sakral (pelacur bakti), menyembah Baal.[1][2][3][4] Gabungan antara seks dan agama ini menjadi daya tarik bagi orang Israel berpaling dari Tuhan.[1][2][3][4]

Kitab Hakim-hakim dapat dibagi atas tiga bagian utama:

  1. Pendahuluan ganda (Hakim–hakim 1:1–3:6)
  2. Isi utama (Hakim–hakim 3:7–16:31), dan
  3. Penutup ganda (Hakim-hakim 17–21).[7]

Pendahuluan

sunting

Catatan kitab ini dimulai ketika bangsa Israel sudah menempati tanah Kanaan, yaitu tanah yang dijanjikan oleh Allah bagi mereka, tetapi mulai menyembah "ilah-ilah asing" bukannya Yahweh, Allah Israel, dan dengan orang-orang Kanaan yang masih ada di mana-mana di antara mereka.[8] Hakim-hakim 1:1 – 2:5 merupakan suatu pengakukan kegagalan, sedangkan Hakim-hakim 2:6 – 3:6 merupakan suatu ringkasan serta perenungan penulis.[9]

Pada bagian pembukaan sudah diberikan pola kisah-kisah yang terdapat pada teks berikutnya, yaitu:[7]

  1. Israel "melakukan apa yang jahat di mata Yahweh",
  2. Umat Israel diserahkan ke dalam tangan musuh-mush mereka dan berseru minta tolong kepada Yahweh,
  3. Yahweh membangkitkan seorang pemimpin,
  4. "Roh Yahweh" turun atas pemimpin itu,
  5. Pemimpin itu mampu mengalahkan musuh, dan
  6. Ada damai di tanah itu.

Setelah ada damai, untuk beberapa waktu orang Isreael melakukan apa yang baik dan menerima berkat Yahweh, tapi kemudian kembali lagi melakukan hal-hal jahat dan mengulangi pola di atas.

Catatan Kitab Hakim-hakim mengikuti catatan Kitab Yosua dan dimulai dengan rujukan pada kematian Yosua (Hakim-hakim 1:1 merujuk pada Yosua 24:29). Cambridge Bible for Schools and Colleges mengusulkan bahwa "kematian Yosua dapat dianggap sebagai penandaan pemisahan periode pendudukan dan periode penghunian" tanah Kanaan, di mana periode penghunian ini merupakan fokus Kitab Hakim-hakim.[10] Orang-orang Israel berkumpul, kemungkinan besar di tempat suci di Gilgal atau di Sikhem (mengikuti Yosua 24:1–33) dan bertanya kepada Tuhan siapa yang harus maju terlebih dahulu (menurut urutan waktu, bukan peringkat) untuk mengamankan tanah yang telah mereka duduki.[10]

 
Peta pembagian tanah suku-suku Israel.

Isi utama (Hakim–hakim 3:11–16:31) terutama mengisahkan enam hakim-hakim utama dan perjuangan mereka melawan para raja negeri tetangga yang menindas orang Israel, termasuk satu kisah Abimelekh, seorang pemimpin Israel yang menindas umatnya sendiri. Pola berulang yang dijabarkan pada Pendahuluan segera terlihat pada catatan permulaan, tetapi kemunduran yang terjadi mencerminkan kemunduran dunia orang Israel secara umum.[7]

  • Otniel (3:9–11) vs. Khushan-Risyataim, raja Aram; Israel mendapatkan 40 tahun damai sampai kematian Otniel. (Pernyataan bahwa Israel menikmati periode damai tertentu setelah setiap hakim merupakan tema berulang.)
  • Ehud (3:11–29) vs. Eglon, raja Moab
  • Debora sang nabiah, bersama Barak sebagai pemimpin tentara (4–5), vs. Yabin raja Hazor (kota di Kanaan) dan Sisera, pemimpin tentaranya
  • Gideon (6–8) vs. Midian, Amalek, dan "anak-anak dari Timur" (rupanya suku-suku gurun)
  • Abimelekh (9) (yang secara tradisional dianggap sebagai seorang raja bukan hakim, dan dianggap jahat) vs. semua orang Israel yang melawannya
  • Yefta (11–12:7) vs. bani Amon
  • Simson (13–16) vs. orang Filistin

Ada pula ringkasan mengenai enam hakim-hakim minor: Samgar (3:31), Tola dan Yair (10:1–5), Ebzan, Elon, dan Abdon (12:8–15).[11] Ada sarjana yang melihat para hakim minor ini sebenarnya adalah adjudicator, sedangkan para hakim utama adalah para pemimpin dan tidak benar-benar memberikan penghakiman secara hukum.[12] Satu-satunya hakim utama yang digambarkan memberikan penghakiman secara hukum adalah Debora (4:4).[13]

Penutup

sunting

Kitab Hakim-hakim ditutup dengan dua lampiran, yaitu kisah-kisah yang tidak berkaitan dengan hakim tertentu:[14]

Meskipun ditempatkan di bagian belakang, tokoh-tokoh tertentu (seperti Yonatan, cucu Musa) dan kiasan-kiasan yang terdapat pada bagian ini menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa itu tentunya terjadi pada awal masa hakim-hakim.[15]

Naskah sumber

sunting

Kepengarangan

sunting

Kebanyakan ahli Alkitab berpendapat bahwa kitab ini ditulis pada rentang waktu abad ke-7 SM atau ke-6 SM.[2][4]

Sejumlah para sarjana modern menggolongkan Kitab Hakim-hakim ke dalam kelompok "Sejarah Deuteronomistis", yang serangkaian dengan Kitab Ulangan, Kitab Yosua, dua Kitab Samuel, dan dua Kitab Raja-raja, yang merupakan susunan sejarah teologis bangsa Israel dan dimaksudkan untuk menjelaskan hukum Allah untuk Israel di bawah bimbingan para nabi.[17] Pada mulanya, Sejarah Deuteronomistis dianggap ditulis oleh satu orang, tetapi saat ini para pakar lebih meyakini bahwa kitab-kitab dalam Sejarah Deuteronomistis ditulis dengan menggabungkan sejumlah teks-teks terpisah yang berasal dari berbagai zaman.[18][19]

Perikop

sunting

Judul perikop dalam Kitab Hakim-hakim menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut.

Keadaan setelah Yosua mati
Hakim Otniel, Ehud, dan Samgar
Hakim Debora
Hakim Gideon
  • Gideon diangkat menjadi hakim (6:1–40)
  • Gideon mengusir musuh (7:1 – 8:3)
  • Orang Midian dikalahkan, raja-rajanya dibunuh. (8:4–21)
  • Perbuatan Gideon selanjutnya dan akhir hidupnya (8:22–35)
Penindasan Abimelekh
  • Abimelekh menjadi raja di Sikhem (9:1–49)
  • Abimelekh mati ditimpa batu (9:50–57)
Hakim Tola dan Yair
Hakim Yefta
  • Israel ditindas oleh bani Amon (10:6–18)
  • Yefta dan Gilead (11:1–11)
  • Yefta dan bani Amon (11:12–28)
  • Nazar Yefta (11:29–40)
  • Yefta dan Efraim (12:1–7)
Hakim Ebzan, Elon, dan Abdon
Hakim Simson
  • Lahirnya Simson (13:1–25)
  • Perkawinan Simson dan teka-tekinya (14:1–20)
  • Simson melawan orang Filistin (15:1–20)
  • Simson di Gaza (16:1–3)
  • Simson dan Delila (16:4–22)
  • Simson mati (16:23–31)
Patung sembahan Mikha dan gundik Lewi
  • Patung sembahan Mikha (17:1–13)
  • Patung sembahan Mikha dirampas oleh bani Dan (18:1–31)
  • Perbuatan noda di Gibea (19:1–30)
  • Peperangan orang Israel melawan bani Benyamin (20:1–48)
  • Suku Benyamin dapat tetap hidup (21:1–25)

Kesejarahan

sunting

Kitab Hakim-hakim ini mencakup periode sejarah pada transisi antara Zaman Perunggu Akhir dan Zaman Besi Awal.[5][6] Zaman ini merupakan zaman kemakmuran.[5][6] Di Palestina saat itu masih menjadi negara kota yang relatif kecil dan independen.[5][6] Hal ini memungkinkan munculnya suatu kerajaan, seperti Mesir dan Het.[5][6] Orang-orang Kanaan tinggal di dataran rendah dan pesisir dan orang-orang Israel di perbukitan.[5][6] Mereka relatif bisa hidup tanpa gangguan dari bangsa lain.[5][6]

Kitab Hakim-hakim memuat suatu kronologi peristiwa-peristiwa yang dicatat di dalamnya. Karena sangat skematis, ada sarjana Alkitab yang memandangnya sebagai tanda bahwa kronologi itu mungkin ditambahkan pada waktu kemudian.[20]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p David M Howard. 2002. Kitab-kitab Sejarah dalam Perjanjian Lama. Malang. Yayasan Penerbit Gandum Mas. Halaman 121-150.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m Arthur E. Cundall.1968.Judges:An Introduction and Commentary.Illinois.InterVarsity.28-33.
  3. ^ a b c d e f g h i j Eugene H. Merill.1987.Kingdom Priests: A History of Old Tetament Israel.Grand Rapids.Baker.151-158.
  4. ^ a b c d e f g h R. K. Harrison.1969.Introduction to the Old Tastement.Grand Rapids.Eerds.660.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m James A. Thomson.1982.The Bible and Archeology, edisi ketiga.Grand Rapids.Eerds.89-98.
  6. ^ a b c d e f g h i j k l m William F. Albright.1991.The Archeology of Palestine.Atlanta.Scholar Press.110-128.
  7. ^ a b c Guest, hlm. 190.
  8. ^ Spieckermann, hlm. 341.
  9. ^ McKenzie, hlm. 14.
  10. ^ a b Cambridge Bible for Schools and Colleges on Judges 1, accessed 9 October 2016
  11. ^ Bacon, hlm. 563–65.
  12. ^ Bacon, hlm. 564.
  13. ^ Bacon, hlm. 561.
  14. ^ Soggin, hlm. 5.
  15. ^ Davis, hlm. 328–61.
  16. ^ Transkrip Naskah Laut Mati
  17. ^ Gordon 1986, hlm. 18.
  18. ^ Knight 1995, hlm. 62.
  19. ^ Jones 2001, hlm. 197.
  20. ^ Hughes, hlm. 70–77.

Pustaka

sunting
Artikel ini menggunakan sebagian teks dari Kamus Alkitab Easton, sebuah buku ranah publik, aslinya diterbitkan pada 1897.

Pranala luar

sunting
Teks asli
Terjemahan Yahudi
Terjemahan Kristen
Artikel