Pierre Teilhard de Chardin

Pierre Teilhard de Chardin SJ (bahasa Prancis: [pjɛʁ tɛjaʁ ʃaʁdɛ̃] (listen); 1 Mei 1881 – 10 April 1955) adalah seorang filsuf dari Prancis, yang juga berprofesi sebagai paleontologis, dan imam Yesuit.[1] Filsafatnya merangkum pelbagai tema, seperti kosmologi, biologi, fisika, antropologi, teori sosial, dan teologi.[1]

Pierre Teilhard de Chardin.

Riwayat Hidup

sunting

Teilhard de Chardin berasal dari sebuah keluarga bangsawan dan dilahirkan pada tahun 1881.[2][3] Orang tuanya bernama Emmanuel dan Berthe-Adele Teilhard de Chardin.[4] Ia adalah anak keempat dari sebelas bersaudara.[4] Pada usia 17 tahun ia masuk Ordo Yesuit dan ditahbis sebagai imam pada tahun 1911.[2][5] Ia belajar filsafat dan teologi di Inggris.[2] Ia sempat menjalankan tugas sebagai petugas medis Perang Dunia I dan setelah itu ia menjadi profesor geologi di Paris.[5] Ia meninggal pada 10 April 1955 di New York bertepatan pada hari Minggu Paskah.[5] Karya-karya tulis Teilhard di bidang filsafat dan teologi dilarang terbit oleh ordo Yesuit.[5] Ia sempat dibuang ke Amerika Serikat pada tahun 1951.[5]

Pemikiran

sunting

Teilhard de Chardin berupaya mendamaikan antara ilmu pengetahuan modern, khususnya pemikiran teori evolusi dengan agama Kristen.[2] Ajaran agama yang ingin didamaikannya dengan evolusi adalah tentang ajaran penciptaan. Ia berpendapat bahwa teori evolusi tidak bertentangan dengan agama, malah sebaliknya, pemikiran evolusi dapat membuka kesempatan baru dan lebih luas bagi agama.[2] Dalam usahanya ini, Teilhard de Chardin memandang seluruh kenyataan bukan sebagai kosmos yang statis tetapi ada proses dalam tahap-tahap perkembangan dari materi menjadi kehidupan kemudian roh hingga akhirnya Kristus yang universal.[5] Intinya, Teilhard de Chardin memandang Allah berada di belakang proses evolusi yang terjadi.[2] Ia secara tegas menyatakan bahwa sejarah dunia ini adalah sejarah Allah. Dalam hal ini menurut Teilhard, Allah sedang dalam proses menjadi dan proses penjadian ini melewati sejarah dunia.[5] Pemikiran Teilhard ini sangat dekat dengan filsafat Hegel.[5] Akan tetapi, berbeda dengan Hegel, pemikiran Teilhard bergerak dari bahwa yaitu dari dunia bergerak menuju kepada Allah.[5] Allah ada di dalam ciptaan yang berperan mendorong terjadinya evolusi.[5]

Karya-karya

sunting
  • The Origin of Species (1859).[3]
  • The Descent of Man (1871).[3]
  • Le Phenomene Humain atau The Phenomenon of Man.[3]
  • Le Milieu Divin.[3]
  • L'Avenir de l'homme (The Future of Man).[3]

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b {en} David Allison. 1999. "Teilhard de Chardin, Pierre". In The Cambridge Dictionary of Philosophy. Robert Audi, ed. 904-905. London: Cambridge University Press.
  2. ^ a b c d e f {id} K. Bertens. 2006. Filsafat Barat Kontemporer Prancis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 39-51.
  3. ^ a b c d e f {id} .Tony Lane. 2007. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 261, 262.
  4. ^ a b {en} Arthur Fabel (ed). 2004. Teilhard in the 21st Century:The Emerging Spirit of Earth. New York:Orbis Book. Hal. 15.
  5. ^ a b c d e f g h i j {id} Paul Budi Kleden. 2006. Membongkar Derita, Teodice: Kegelisahan Filsafat dan Teologi. Maumere: Ledalero. 122