Radioisotop sintetis

Radioisotop sintetis adalah radionuklida yang tidak ditemukan di alam, artinya radioisotop ini tidak dihasilkan oleh proses atau mekanisme alamiah. Radioisotop sintetis juga sangat tidak stabil sehingga bisa luruh dalam waktu singkat. Contohnya adalah teknesium-95 dan prometium-146. Radioisotop sintetis banyak ditemukan di dan berasal dari batang sisa bahan bakar nuklir. Beberapa di antaranya diproduksi di akselerator partikel.

Produksi

sunting

Sejumlah radioisotop sintetis diekstraksi dari batang sisa bahan bakar reaktor nuklir yang mengandung berbagai produk fisi nuklir. Misalnya, hingga tahun 1994, sekitar 49.000 TBq (78 ton metrik) teknesium dihasilkan di reaktor nuklir, sumber teknesium darat terbesar sejauh ini.[1] Akan tetapi, sedikit sekali produk fisi yang digunakan secara komersial. Isotop sintetis lainnya diproduksi dalam jumlah besar melalui fisi, tetapi belum dimanfaatkan. Isotop-isotop lain dibuat dengan cara iradiasi neutron terhadap isotop induk di reaktor nuklir (contohnya, Tc-97 dapat dibuat melalui iradiasi neutron Ru-96) atau menghujani isotop induk dengan partikel-partikel berenergi tinggi di akselerator partikel.[2]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Topics in current chemistry, vol 176, "Technetium in the environment"
  2. ^ "Brookhaven National Laboratory, Medical Department, "Radioisotope Production."". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-06. Diakses tanggal 2016-12-04. 

Pranala luar

sunting