Epson

perusahaan asal Jepang

Seiko Epson Corporation, atau biasa dikenal sebagai Epson,[2] adalah sebuah perusahaan multinasional asal Jepang yang merupakan salah satu produsen pencetak serta peralatan terkait pencitraan dan informasi terbesar di dunia. Berkantor pusat di Suwa, Nagano, Jepang,[3] perusahaan ini memiliki sejumlah anak usaha di seluruh dunia dan memproduksi pencetak jet tinta, matriks titik, termal dan laser untuk keperluan ritel, bisnis, dan industrial, pemindai, laptop dan komputer meja, proyektor video, jam tangan, sistem point of sale, robot dan peralatan otomasi industri, perangkat semikonduktor, osilator kristal, sistem penginderaan, dan komponen elektronik terkait lainnya. Perusahaan ini telah berkembang sebagai salah satu perusahaan riset dan pengembangan serta manufaktur (sebelumnya dikenal sebagai Seikosha) dari Seiko Group, yang secara tradisional dikenal sebagai produsen jam tangan Seiko sejak didirikan. Seiko Epson adalah salah satu perusahaan besar di dalam Seiko Group, tapi tidak dimiliki oleh Seiko Holdings Group.

Seiko Epson Corporation
Nama asli
セイコーエプソン株式会社
Nama latin
Seikō Epuson Kabushiki-gaisha
Publik (K.K.)
Kode emitenTYO: 6724
IndustriElektronik
Didirikan18 Mei 1942; 82 tahun lalu (1942-05-18) (sebagai Daiwa Kogyo, Ltd.)
Kantor pusat,
Jepang
(didaftarkan sebagai sebuah badan hukum di Shinjuku, Tokyo)
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh kunci
Minoru Usui (Chairman & Direktur)
Yasunori Ogawa (Presiden, CEO & Direktur Representatif)
Produk
  • Peralatan terkait informasi
  • Perangkat elektronik
  • Produk presisi
PendapatanPenurunan ¥1,044 triliun (2019)
(US$9,5 milyar)[1]
Karyawan
67.605 (2016)
IndukSeiko Group
DivisiOrient Watch
Situs webglobal.epson.com

Sejarah

sunting
 
Kantor pusat Epson America di Los Alamitos, California

Awal mula

sunting

Perusahaan ini memulai sejarahnya dari Daiwa Kogyo, Ltd. yang didirikan pada bulan Mei 1942[4] oleh Hisao Yamazaki, seorang pemilik toko jam lokal dan mantan pegawai dari K. Hattori, di Suwa, Nagano, Jepang. Daiwa Kogyo didukung oleh investasi dari keluarga Hattori (pendiri Seiko Group) dan mulai memproduksi komponen jam tangan untuk Daini Seikosha (kini Seiko Instruments). Daiwa Kogyo awalnya beroperasi di bekas gerai miso seluas 230-meter-persegi (2.500 sq ft) dengan 22 orang pegawai.

Pada tahun 1943, Daini Seikosha mendirikan sebuah pabrik di Suwa untuk memproduksi jam tangan Seiko bersama Daiwa Kogyo. Pada tahun 1959, pabrik Daini Seikosha di Suwa dipisah dan digabung ke dalam Daiwa Kogyo untuk membentuk Suwa Seikosha Co., Ltd, pendahulu perusahaan ini. Suwa Seikosha pun mengembangkan sejumlah teknologi jam tangan, antara lain pewaktu kuarsa portabel pertama di dunia (Seiko QC-951) pada tahun 1963, jam tangan kuarsa pertama di dunia (Seiko Quartz Astron 35SQ) pada tahun 1969, jam tangan kuarsa otomatis pertama (Seiko Auto-Quartz) pada tahun 1988, dan pergerakan jam tangan Spring Drive pada tahun 1999.

Bisnis jam tangan adalah akar dari teknologi presisi tinggi dan mikromekatronik dari perusahaan ini dan masih merupakan salah satu bisnis besar bagi Seiko Epson saat ini, walaupun hanya menyumbang beberapa persen dari total pendapatannya.[5][6] Jam tangan buatan perusahaan ini dijual melalui Seiko Watch Corporation, anak usaha Seiko Holdings Corporation. Merek jam tangan Orient Watch/Orient Star dimiliki oleh perusahaan ini sejak tahun 2009, dan diintegrasikan ke dalam perusahaan ini sejak tahun 2017.

Pencetak

sunting

Pada tahun 1961, Suwa Seikosha mendirikan Shinshu Seiki Co. guna memasok komponen presisi untuk jam tangan buatan Seiko. Saat Seiko Group dipilih sebagai pencatat waktu resmi pada Olimpiade 1964 di Tokyo, dibutuhkan pewaktu pencetak untuk mencatat waktu pada ajang tersebut, sehingga Shinshu Seiki pun mulai mengembangkan pencetak elektronik.[7]

Pada bulan September 1968, Shinshu Seiki meluncurkan pencetak mini pertama di dunia, yakni EP-101 ("EP" adalah singkatan dari Electronic Printer), yang kemudian diintegrasikan ke sejumlah kalkulator. Pada bulan Juni 1975, nama Epson diciptakan sebagai nama untuk pencetak generasi baru yang didasarkan pada EP-101 (EPSON berarti "anak dari EP").[8] Pada bulan April 1975, Epson America Inc. didirikan untuk menjual pencetak buatan Shinshu Seiki Co.

 
Epson HX-20

Pada bulan Juni 1978, TX-80 (TP-80), sebuah pencetak matriks titik 80 kolom, resmi diluncurkan, dan terutama digunakan sebagai pencetak sistem untuk komputer Commodore PET. Pada bulan Oktober 1980, perbaikan dari pencetak tersebut diluncurkan dengan nama MX-80 (MP-80).[7] Pencetak tersebut lalu disebut di iklan dari perusahaan ini sebagai pencetak paling laku di Amerika Serikat.[9]

Pada bulan Juli 1982, Shinshu Seiki resmi mengubah namanya menjadi Epson Corporation dan meluncurkan komputer portabel pertama di dunia, yakni HX-20 (HC-20). Pada bulan Mei 1983, perusahaan ini meluncurkan TV LCD portabel berwarna pertama di dunia.[10]

Pada bulan November 1985, Suwa Seikosha Co., Ltd. dan Epson Corporation bergabung untuk membentuk Seiko Epson Corporation.[11]

Perusahaan ini lalu mengembangkan teknologi jet tinta Micro Piezo, yang menggunakan sebuah kristal piezoelektrik di tiap nosel dan tidak memanaskan tinta di kepala pencetak saat mengaplikasikan tinta ke kertas. Pada bulan Maret 1993, perusahaan ini pun meluncurkan kartrid jet tinta Epson MJ-500 (pencetak Epson Stylus 800). Pada tahun 1994, Epson meluncurkan pencetak jet tinta berwarna beresolusi tinggi (720×720 dpi) pertama, yakni Epson Stylus Color (P860A) dengan menggunakan teknologi Micro Piezo. Model baru pada seri Stylus kemudian menggunakan tinta DURABrite.[12]

 
Pencetak Epson Photo R2000

Pada tahun 1994, Epson mulai mengalihdayakan tenaga penjualannya untuk membantu menjual produknya di gerai ritel di Amerika Serikat. Pada tahun yang sama, perusahaan ini memulai program penjualan Epson Weekend Warrior. Tujuan program tersebut adalah untuk membantu meningkatkan penjualan, meningkatkan pengetahuan tenaga penjualannya mengenai produk Epson, dan untuk melayani pelanggan Epson di lingkungan ritel.

 
R-D1, kamera rangefinder digital

Komputer pribadi

sunting

Pada tahun 1983, Epson berekspansi ke pasar komputer pribadi dengan QX-10, sebuah mesin Z80 kompatibel CP/M. Pada tahun 1986, perusahaan ini telah bergeser ke pasar komputer pribadi kompatibel dengan jajaran produk Equity. Pada tahun 1996, Epson resmi keluar dari pasar komputer pribadi.

Abad ke-21

sunting
 
SureColor, pencetak untuk ukuran besar
Photokina, 2016

Pada bulan Juni 2003, perusahaan ini resmi melantai di bagian pertama dari Tokyo Stock Exchange. Sejak tahun 2017, saham perusahaan ini pun menjadi salah satu komponen dari indeks Nikkei 225. Walaupun Seiko Holdings dan anggota keluarga Hattori masih memegang sekitar 10% saham perusahaan ini, perusahaan ini dikelola dan dioperasikan secara independen dari Seiko Holdings.

Seiko Watch Corporation, sebuah divisi dari Seiko Holdings Group, memproduksi jam tangan Seiko sendiri melalui anak usahanya, serta mendelegasikan produksi dari sejumlah jam tangan kelas atasnya (Seiko Astron, Grand Seiko, Credor, dsb) ke perusahaan ini.[13] Perusahaan ini pun memproduksi sejumlah jam tangan paling atas dari Seiko di Studio Seniman Mikro di dalam pabriknya di Shiojiri, Nagano.[14] Selain jam tangan Seiko, Epson mengembangkan, merancang, memproduksi, memasarkan, dan menjual jam tangan dengan mereknya sendiri, seperti Trume, Orient,[15] and Orient Star.

Pada tahun 2004, Epson memperkenalkan kamera rangefinder digital R-D1, yang mendukung lensa bantalan Leica M dan bantalan skrup Leica M39 dengan cincin adaptor. Kamera tersebut adalah rangefinder digital pertama di pasaran. Karena sensornya lebih kecil daripada bingkai film 35 mm standar, lensa yang dipasang pada R-D1 memiliki pandangan 1,53 kali lebih panjang daripada kamera 35 mm standar. Pada tahun 2006, R-D1 telah digantikan oleh R-D1s, yang harganya lebih murah, tetapi perangkat kerasnya mirip. Epson kemudian merilis pembaruan perangkat lunak untuk R-D1 agar fungsionalitasnya sama dengan R-D1s. Epson pun menjadi produsen kamera digital pertama yang menyediakan pembaruan secara gratis.[butuh rujukan]

Pada bulan September 2012, Epson memperkenalkan pencetak Epson Expression Premium XP-800 Small-in-One yang dapat mencetak secara nirkabel.[16]

Pada bulan September 2015, Epson memperkenalkan pencetak Epson ET-4550 yang tidak menggunakan kartrid, sehingga memungkinkan penggunanya untuk meletakkan tinta ke bak tinta terpisah dari botol tinta.[17] Pada kuartal ketiga pada tahun 2012, pangsa pasar global Epson di bidang pencetak, penyalin, dan perangkat multiguna mencapai 15,20%.[18]

Epson juga memproduksi kacamata pintar. Sejak tahun 2016, perusahaan ini memiliki tiga model berbeda. Pertama adalah Epson Moverio BT-100 yang kemudian diikuti oleh Epson Moverio BT-200. Pada tahun 2016, perusahaan ini meluncurkan Moverio Pro BT-2000 yang merupakan versi peningkatan dari BT-200 dengan kamera stereoskopik. Perusahaan ini juga menjadi perusahaan pertama yang meluncurkan kacamata pintar ritel dengan optik tembus pandang, sehingga membuatnya populer di kalangan penerbang drone, karena memungkinkan melihat hasil rekaman drone, sembari melihat posisi drone di langit.[butuh rujukan]

 
Pencetak matriks titik Epson LX-300+, dengan opsi peningkatan warna[19]

Pada tahun 2016, Epson memperkenalkan pencetak SureColor SC-P10000 yang dapat mencetak dengan tinta dalam sepuluh warna dan hingga 44 inci (1,11 meter).[20]

Untuk mengendalikan pencetaknya, Epson pun memperkenalkan sebuah bahasa kendali pencetak, yakni Epson Standard Code for Printers atau (ESC/P), yang menjadi standar industri de facto untuk mengendalikan format pencetakan selama era pencetak matriks titik, yang popularitasnya diawali oleh Epson MX-80.[7]

Epson Robots adalah departemen perancangan dan manufaktur robotik dari Epson. Seiko Epson memproduksi sejumlah mikrokontroler, seperti S1C63.

Kontroversi kartrid tinta

sunting

Pada bulan Juli 2003, sebuah asosiasi konsumen di Belanda menyarankan 640.000 orang anggotanya untuk memboikot pencetak jet tinta Epson. Organisasi asal Belanda tersebut menuduh bahwa konsumen Epson ditagih secara tidak adil untuk tinta yang tidak pernah mereka gunakan. Namun, organisasi tersebut kemudian menarik pernyataannya dan mengeluarkan pernyataan bahwa sisa tinta di kartrid Epson memang dibutuhkan untuk menjaga agar pencetak tetap dapat berfungsi dengan baik.[21]

Epson merancang agar tinta tetap tersisa di kartrid, karena adanya mekanisme capping. Jika mekanisme capping mengering, maka kepala pencetak beresiko buntu, yang justru memerlukan perbaikan berbiaya mahal.[butuh rujukan]

Epson America juga harus menghadapi tuntutan class action yang diajukan ke Pengadilan Tinggi Los Angeles. Epson America lalu tidak mengaku bersalah, tetapi setuju untuk mengembalikan uang sebesar $45 kepada siapapun yang membeli pencetak jet tinta Epson setelah tanggal 8 April 1999. Walaupun begitu, setidaknya $20 dari $45 tersebut hanya dapat dibelanjakan di E-Store milik Epson.[22]

Berdasarkan IDG News Service, pada bulan Februari 2006, Epson juga mengajukan keluhan kepada International Trade Commission (ITC) terhadap 24 perusahaan yang memproduksi, mengimpor, atau mendistribusikan kartrid tinta kompatibel Epson untuk dijual di Amerika Serikat.[butuh rujukan] Pada tanggal 30 Maret 2007, hakim ITC, Paul Luckern, pun menyatakan bahwa kartrid tinta yang dikeluhkan tersebut melanggar paten Epson.[23] Hakim juga merekomendasikan agar 24 perusahaan tersebut dilarang memproduksi, mengimpor, dan menjual kartrid Epson di Amerika Serikat.[butuh rujukan]

Pada tahun 2015, muncul kabar bahwa pencetak buatan Epson memberitahu bahwa kartrid telah kosong, padahal masih ada 20% tinta tersisa di dalamnya.[24]

Referensi

sunting
  1. ^ "Consolidated Results for Year Ended March 31, 2020" (PDF). Diakses tanggal July 16, 2020. 
  2. ^ "Company History" (dalam bahasa Inggris). Epson US. Diakses tanggal 2017-09-02. 
  3. ^ "Head Office & Japanese Facilities". Seiko Epson. Retrieved on January 13, 2009.
  4. ^ "Company History | Epson US". epson.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-20. 
  5. ^ Epson at a Glance, Investor Relations, Epson
  6. ^ "Corporate Profile セイコーエプソン株式会社 会社案内 2021/2022" (PDF). www.epson.jp (dalam bahasa Jepang). Diakses tanggal 2021-09-05. 
  7. ^ a b c Kelly, Jan Seaman; Lindblom, Brian S. (2006). Scientific Examination of Questioned Documents (edisi ke-2nd). Hoboken: CRC Press. hlm. 202. ISBN 9781420003765. 
  8. ^ "Company History". Epson US. Diakses tanggal 13 December 2016. 
  9. ^ "Advert". InfoWorld. Vol. 5 no. 22. 30 May 1983. 
  10. ^ "State of the Art". SPIN. Vol. 1 no. 3. July 1985. 
  11. ^ "Corporate History: Timeline 1970-1999". Epson. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-01. Diakses tanggal 13 December 2016. 
  12. ^ "Epson Printers - Unrivaled in Quality". Diakses tanggal 16 August 2015. 
  13. ^ "Wearables Innovation - Investor Relations - Epson". global.epson.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-14. 
  14. ^ "Micro Artist Studio Watchmaker, Yoshifusa Nakazawa | Toki-no-Waza The Artisan of Time|SEIKO WATCH CORPORATION". Toki-no-Waza The Artisan of Time|SEIKO WATCH CORPORATION (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-14. 
  15. ^ Pada tahun 2009, perusahaan ini menjadi pemilik dari Orient Watch, salah satu produsen jam tangan terbesar di Jepang. Orient Watch History Diarsipkan 2012-01-10 di Wayback Machine., (dalam bahasa Jepang)
  16. ^ Porterfield, Deborah (September 29, 2012). "New products: earphones block noise and take calls". USA Today. Diakses tanggal September 29, 2012. 
  17. ^ Nadel, Brian (September 24, 2015). "Review: Epson EcoTank -- an inkjet printer without cartridges". Computerworld. 
  18. ^ Print industry crisis Diarsipkan 2022-04-12 di Wayback Machine. Retrieved 17. January 2013.
  19. ^ Service manual Epson LX-300+, 2000, page 25.
  20. ^ fotointern.ch März 2016, Epson SureColor SC-P10000 schneller grossformatiger Fotodrucker (German), retrieved 21 November 2020.
  21. ^ "Epson Faces Consumer Suits". PC World. 2003-10-24. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-04-23. Diakses tanggal 2009-07-30. 
  22. ^ "XO(R) Web Site Hosting". Epsonsettlement.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 14, 2007. Diakses tanggal 2009-07-30. 
  23. ^ "Epson wins preliminary ruling against aftermarket cartridge manufacturers". Ars Technica. 9 April 2007. Diakses tanggal 16 August 2015. 
  24. ^ Zhang, Michael (11 September 2015). "This is How Much Ink the Epson 9900 Printer Wastes". PetaPixel. Diakses tanggal 13 December 2016. 

Pranala luar

sunting