Surono Reksodimedjo

Jenderal TNI (Purn.) Soerono Reksodimedjo (6 September 1923 – 3 Agustus 2010)[1] adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat dari April 1973 hingga Mei 1974 dan Wakil Panglima Angkatan Bersenjata (Wapangab). Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia dan Menteri Koordinator Bidang Politik Keamanan Republik Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Surono Reksodimedjo
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Indonesia ke-2
Masa jabatan
19 Maret 1983 – 14 Maret 1988
PresidenSoeharto
Sebelum
Pengganti
Sudomo
Sebelum
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indonesia ke-5
Masa jabatan
31 Maret 1978 – 19 Maret 1983
PresidenSoeharto
Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ke-4
Masa jabatan
2 Maret 1974 – 17 April 1978
PresidenSoeharto
PanglimaMaraden Panggabean
Sebelum
Pendahulu
Soemitro
Pengganti
Sudomo
Sebelum
Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-10
Masa jabatan
27 April 1973 – 10 Mei 1974
Informasi pribadi
Lahir(1923-09-06)6 September 1923
Banyumas, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Meninggal3 Agustus 2010(2010-08-03) (umur 86)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istriR.A.Y. Winarni Cokrosewoyo (1956–1980)
R.A.Y. Sunarti Cokrosewoyo (1982)
Alma materPembela Tanah Air (1945)
PekerjaanTentara
Karier militer
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1945–1978
Pangkat Jenderal TNI
NRP11148
SatuanInfanteri
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Riwayat Hidup

sunting

Pada saat peristiwa Palagan Ambarawa, ia menjabat sebagai kapten yang berada di bawah komando kesatuan militer Letnan Kolonel Gatot Subroto. Dan ketika menjabat sebagai Gubernur AMN di tahun 1965, Soerono membantu Panglima Kodam VII/Diponegoro waktu itu, Brigjen TNI Soerjo Soempeno dalam menumpas aksi G30S/PKI di Jawa Tengah, yakni di dalam tubuh Kodam Diponegoro sendiri, pasca diumumkannya pembentukan Dewan Revolusi Daerah Jawa Tengah melalui RRI Stasiun Semarang pada tanggal 1 Oktober 1965 sekitar pukul 13.00 WIB, dengan Kolonel Inf. Sahirman Asisten 1 Intelijen Kodam VII/Diponegoro sebagai Ketuanya.

Pendidikan

sunting

Pendidikan yang pernah dijalani antara lain, Seskoad di Bandung, War College di Jerman Barat, dan The American Command and General Staff College, Forth Leavenworth, AS (1958).

Riwayat Kepangkatan

sunting

Letnan (1945), Kapten (1949), Mayor (1952), Letnan Kolonel (1957), Kolonel (1960), Brigadir Jenderal (1963), Mayor Jenderal (1966), Letnan Jenderal (1970), Jenderal (1974).

Riwayat Jabatan

sunting
  • Kaizabu Syutjo/Dainippon (1942–1943)
  • Syudanco/PETA (1943–1945)
  • Danki II Res I Cilacap (1945–1948)
  • Ajudan Res I Div V Purwokerto (1948)
  • Ajudan Div V (1948)
  • Dan Ba SWK V & Staf Pertahanan Jateng (1948–1949)
  • Dan Ba 402 Be "N" ST I/III Cilacap (1950–1951)
  • Ass Kasad (1951–1952)
  • Pj. Danbrig Penembahan Senopati Di TT IV dan Di TT III Siliwangi
  • Kas RI 14 TT IV Salatiga (1953–1954)
  • Alas RI 15 Sub Ter IV Surakarta (1955–1956)
  • Hakim Pembantu (Yogyakarta, Semarang, Pekalongan) (1956–1959)
  • Dan GBN Ter IV, Guru SSKAD, Dir ATEKAD
  • Wakil Gubernur Militer AMN, Magelang (1961)
  • Kas Kodam Diponegoro, Semarang (1961)
  • Gubernur AMN, Magelang (1964–1966)
  • Deputi I Operasi Menpangad (1966)
  • Pangdam Diponegoro (1966)
  • Pangkowilhan II Jawa Madura (1969–1973)
  • Kepala Staf TNI AD (1973–1974)
  • Wakil Panglima ABRI (1974–1978)
  • Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat (1978–1983)
  • Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (1983–1988)

Meninggal Dunia

sunting
 
Makam Surono di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata

Beliau wafat di Jakarta pada tanggal 3 Agustus 2010 dalam usia 86 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta Selatan.

Penghargaan

sunting

Tanda jasa

sunting

Ia mendapatkan sejumlah tanda jasa baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya;[2][3][4]

 
       
       
       
       
       
       
       
Baris ke-1 Bintang Mahaputera Adipradana (6 Agustus 1974)[5]
Baris ke-2 Bintang Dharma Bintang Gerilya Bintang Yudha Dharma Utama (1975)[6] Bintang Kartika Eka Paksi Utama
Baris ke-3 Bintang Jalasena Utama Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama Bintang Bhayangkara Utama Bintang Yudha Dharma Pratama
Baris ke-4 Bintang Kartika Eka Paksi Pratama Bintang Jalasena Pratama Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama Bintang Bhayangkara Pratama
Baris ke-5 Bintang Kartika Eka Paksi Nararya Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun Satyalancana Perang Kemerdekaan I
Baris ke-6 Satyalancana Perang Kemerdekaan II Satyalancana G.O.M I Satyalancana G.O.M IV Satyalancana G.O.M V
Baris ke-7 Satyalancana G.O.M VI Satyalancana Wira Dharma Satyalancana Dwidya Sistha Satyalancana Penegak
Baris ke-8 Knight Grand Cross of the Order of Orange-Nassau - Belanda Order of National Security Merit - 1st Class (Tong-il Medal) - Korea Selatan Grand Officer of the Order of Leopold - Belgia Grand Cordon of the Order of the Star of Jordan - Yordania

Referensi

sunting

Bibliografi

sunting
Jabatan politik
Didahului oleh:
Maraden Panggabean
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan
1983–1988
Diteruskan oleh:
Sudomo
Didahului oleh:
Idham Chalid
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
1978–1983
Diteruskan oleh:
Alamsyah Ratu Perwiranegara
Jabatan militer
Didahului oleh:
Sumitro
Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
1974–1978
Diteruskan oleh:
Sudomo
Didahului oleh:
Umar Wirahadikusumah
Kepala Staf TNI Angkatan Darat
1973–1974
Diteruskan oleh:
Makmun Murod