Lompat ke isi

Buddhisme prasektarian

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Buddhisme prasektarian,[1] juga disebut Buddhisme awal,[2][3] Buddhisme terawal,[4][5] Buddhisme asli,[6] dan Buddhisme purba,[7] adalah ajaran Buddha yang diteorikan telah ada sebelum berbagai aliran Buddhis awal berkembang, sekitar tahun 250 SM (diikuti oleh sub-bagian Buddhisme berikutnya).[8]

Isi dan ajaran agama Buddha pra-sektarian ini harus disimpulkan atau dikonstruksi ulang dari teks-teks Buddhis paling awal, yang dengan sendirinya sudah bersifat sektarian.[1][5][6] Seluruh persoalannya masih diperdebatkan secara intens oleh para ahli, namun tidak semuanya percaya bahwa rekonstruksi yang berarti dapat dilakukan.

Istilah "Buddhisme awal" juga dapat digunakan untuk periode-periode Buddhisme selanjutnya setelah periode Buddhisme prasektarian.

Berbagai istilah digunakan untuk merujuk pada periode awal agama Buddha:

  • "Buddhisme prasektarian" ("Pre-sectarian Buddhism")[1]
  • "Buddhisme awal" ("Early Buddhism"),[2][3]
  • "Buddhisme terawal" ("The earliest Buddhism"),[4]
  • "Buddhisme asli" ("Original Buddhism"),[6]
  • "Buddhisme dari Sang Buddha langsung" ("The Buddhism of the Buddha himself.")[6]
  • "Buddhisme prakanonikal" (Precanonical Buddhism)[9]
  • "Buddhisme purba" (Primitive Buddhism)[7]

Beberapa cendekiawan Jepang menyebut periode setelah Buddhisme prasektarian sebagai Buddhisme sektarian.[2][3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Hurvitz, Leon (1976). Scripture of the Lotus Blossom of the Fine Dharma. Columbia University Press. 
  2. ^ a b c Nakamura, Hajime (1989). Indian Buddhism. Motilal Banarsidass. 
  3. ^ a b c Hirakawa (1990). History of Indian Buddhism. 1. Hawai'i University Press. 
  4. ^ a b Gombrich, Richard F. (1997). How Buddhism Began: The conditioned genesis of the early teachings. Munshiram Manoharlal. hlm. 11-12. ISBN 978-8-121-50812-4. 
  5. ^ a b Jong, J.W. de (1993). The Beginnings of Buddhism. 26. The Eastern Buddhist. hlm. 25. 
  6. ^ a b c d Warder, A.K. (1999). Indian Buddhism. Delhi. 
  7. ^ a b Mizuno, Kogen (1982). Buddhist Sutras: Origin, Development, Transmission. Kosei. hlm. 16. 
  8. ^ Sujato, Bhante (2012). Sects & Sectarianism: The Origins of Buddhist Schools (PDF). Santipada. hlm. 81–82. ISBN 9781921842061. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 18-12-2018. 
  9. ^ Lindtner, Christian (1997-06-16). "Problem of Precanonical Buddhism". Buddhist Studies Review. 14 (2): 109–139. doi:10.1558/bsrv.v14i2.14851. ISSN 1747-9681. 

Bacaan tambahan

[sunting | sunting sumber]
Sejarah Buddhisme (umum)
  • Bronkhorst, Johannes (1993), The Two Traditions Of Meditation In Ancient India, Motilal Banarsidass Publ. 
  • Gombrich, Richard F. (1997), How Buddhism Began, Munshiram Manoharlal 
  • Norman, K.R. (1997), A Philological Approach to Buddhism. The Bukkyo Dendo Kyokai Lectures 1994 (PDF), School ofOriental and African Studies (University of London) 
  • Samuel, Geoffrey (2010), The Origins of Yoga and Tantra. Indic Religions to the Thirteenth Century, Cambridge University Press 
Buddhisme awal
  • Schmithausen, Lambert (1981), On some Aspects of Descriptions or Theories of 'Liberating Insight' and 'Enlightenment' in Early Buddhism". In: Studien zum Jainismus und Buddhismus (Gedenkschrift für Ludwig Alsdorf), hrsg. von Klaus Bruhn und Albrecht Wezler, Wiesbaden 1981, 199-250 
  • Vetter, Tilmann (1988), The Ideas and Meditative Practices of Early Buddhism, BRILL 
  • Wynne, Alexander (2007), The Origin of Buddhist Meditation, Routledge