Lompat ke isi

Hubungan Lintas Selat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Hubungan lintas selat)
Hubungan Lintas Selat
Peta memperlihatkan lokasiTiongkok and Taiwan

Tiongkok

Taiwan
Hubungan Lintas Selat

Kiri: Bendera Republik Tiongkok; Kanan: Bendera Republik Rakyat Tiongkok
Hanzi tradisional: 海峽兩岸關係
Hanzi sederhana: 海峡两岸关系
Wilayah yang saat ini dikelola oleh dua pemerintah yang secara resmi menggunakan nama Tiongkok: Republik Rakyat Tiongkok (berwarna ungu) dan Republik Tiongkok (berwarna oranye). Ukuran pulau-pulau kecil di sekitar kedua negara telah diperbesar di peta ini (bukan ukuran sebenarnya), untuk memudahkan identifikasi.

Hubungan Lintas Selat (海峡两岸关系 atau 两岸关系) merujuk kepada hubungan antara dua entitas politik, yang dipisahkan oleh Selat Formosa di barat Samudera Pasifik:

  • Republik Rakyat Tiongkok, disingkat RRT, umumnya dikenal sebagai Tiongkok atau Cina, dan
  • Republik Tiongkok, disingkat RT, umumnya dikenal sebagai Taiwan.

Pada 1949, dengan Perang Saudara Tiongkok dimenangkan oleh Komunis (PKT), pemerintahan Republik Tiongkok yang dipimpin oleh Kuomintang (KMT) dipindahkan ke Taipei, di Formosa, sementara PKT memproklamasikan pemerintahan RRT di Beijing.

Sejak itu, hubungan antara Republik Rakyat Tiongkok/Cina dan Republik Tiongkok/Taiwan dikarakterisasikan dengan kontak tensi, dan instabilitas terbatas. Pada tahun-tahun awal, konflik-konflik militer berlanjut, sementara secara diplomatis kedua pemerintahan tersebut berkompetisi untuk menjadi "pemerintahan sah di seluruh Tiongkok". Paling terkenal, pertanyaan mengenai status politik dan hukum Republik Tiongkok/Taiwan berfokus pada prospek-prospek alternatif dari penyatuan politik dengan Republik Rakyat Tiongkok/Cina atau kemerdekaan Republik Tiongkok/Taiwan secara penuh.

Perbandingan negara

[sunting | sunting sumber]
Nama Tiongkok Cina Republik Tiongkok Taiwan
Republik Rakyat Tiongkok Republik Tiongkok
Wilayah 9,706,961 km² (3,747,879 sq mi)[a] 36,193 km² (13,974 sq mi)[3]
Populasi 1,350,695,000 (2013)[4] 23,373,517 (2014)[3]
Kepadatan Penduduk 139.6/km² (363.3/sq mi) 644/km² (1,664/sq mi)
Ibu kota Beijing Taipei
Kota terbesar Shanghai (23,019,148) Taipei Baru (3,935,072)
Pemerintahan Republik sosialis satu partai kesatuan Republik semipresidensial kesatuan
Pemimpin negara Presiden: Xi Jinping
Perdana Menteri: Li Keqiang
Presiden: Tsai Ing-wen
Perdana Menteri: William Lai
Internet TLD .cn .tw
Bahasa resmi Mandarin Sederhana Mandarin Tradisional
Aksara resmi Han Sederhana Han Tradisional
PDB (nominal) $9,325,300 (miliar USD)[5] $473,971 (juta USD)[6]
PDB (KKB) $12,383,000 (juta USD)[5] $903,469 (juta USD)[6]
PDB (nominal) per kapita $6,853[5] $20,328[6]
PDB (KKB) per kapita $11,477[7] $38,749[6]
Koefisien Gini 47.4 (high)[8] 34.2 (medium)[9]
Indeks Pembangunan Manusia 0.719 (tinggi)[7] 0.882 (sangat tinggi)[10]
Reserve pertukaran luar negeri 3,341,000 (juta USD)[11] 406,062 (juta USD)[12]
Ekspeditur militer - % dari GDP $106.4 miliar (2012)[13] - 2.1% (2012) $8.888 miliar (2013) - 2.3% (2012)

Sebelum 1949

[sunting | sunting sumber]
Sebuah peta Kekaisaran Jepang pada 1912, yang menampilkan Formosa, yang berada dibawah kekuasaan Jepang dari 1895 sampai 1945.

Sejarah awal hubungan lintas selat melibatkan pertukaran budaya, orang, dan teknologi.[14][15][16] Namun, tidak ada dinasti Tiongkok yang secara resmi memasukkan Formosa pada zaman-zaman kuno.[17] Pada abad ke-16 dan ke-17, Formosa pertama diduduki oleh penjelajah Portugis, kemudian Belanda dan Spanyol. Pada 1624, Belanda mendirikan pemukiman pertama mereka di Formosa. Pada 1662, Koxinga (Zheng Chenggong), seorang loyalis Ming, mengalahkan para penguasa Belanda di Formosa, dan mengambil alih pulau tersebut, mendirikan rezim suku Han pertama secara resmi di Formosa. Para pewaris Koxinga menggunakan Formosa sebagai pangkalan untuk meluncurkan penyerbuan ke daratan utama Tiongkok melawan Dinasti Qing Manchu. Namun, mereka dikalahkan pada 1683 oleh para pasukan Qing. Pada tahun berikutnya, Formosa dimasukkan dalam provinsi Fujian. Pada dua abad berikutnya, pemerintah kekaisaran memberikan perhatian kecil kepada Formosa.

Situasi diubah pada abad ke-19, dengan penguasa lainnya yang memandang Formosa karena letaknya yang strategis dan sumber daya alamnya.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Wilayah ini secara resmi diberikan oleh Perserikatakan PBB untuk Tiongkok Daratan dan tidak termasuk Hong Kong, Makau dan Taiwan.[1] Wilayah tersebut juga tidak termasuk Traktat Trans-Karakoram 5.800 km2 (2.200 sq mi), Aksai Chin 37.244 km2 (14.380 sq mi) dan wilayah lainnya yang dipersengketakan dengan India. Total wilayah Tiongkok berukuran 9.572.900 km2 (3.696.100 sq mi) menurut Encyclopædia Britannica.[2] Untuk informasi lebih lanjut, lihat Perubahan wilayah Republik Rakyat Tiongkok.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Demographic Yearbook—Table 3: Population by sex, rate of population increase, surface area and density" (PDF). UN Statistics. 2007. Diakses tanggal 31 Juli 2010. 
  2. ^ "China". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 16 November 2012. 
  3. ^ a b "Number of Villages, Neighborhoods, Households and Resident Population". MOI Statistical Information Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-29. Diakses tanggal 2 Februari 2014. 
  4. ^ "Population (Total)". The World Bank. Diakses tanggal 25 November 2013. 
  5. ^ a b c "2013年国民经济发展稳中向好". Biro Statistik Republik Rakyat Tiongkok Nasional. 20,Jan. 2014 data. Diakses tanggal 20 Januari 2014. 
  6. ^ a b c d "Republik Tiongkok (Taiwan)". Yayasan Keuangan Internasional. Diakses tanggal 2013-10-28. 
  7. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-19. Diakses tanggal 2015-04-10. 
  8. ^ "Income inequality: Delta blues". The Economist. 23 January 2013. Diakses tanggal 23 Januari 2013. 
  9. ^ "Table 4. Percentage Share of Disposable Income by Quintile Group of Households and Income Inequality Indices". Report on The Survey of Family Income and Expenditure. Taipei, Taiwan: Directorate General of Budget, Accounting and Statistics. 2010. 
  10. ^ http://www.dgbas.gov.tw/public/Attachment/11715383471.doc
  11. ^ "China trade now bigger than US". Daily Telegraph. 10 Februari 2013. Diakses tanggal 15 Februari 2013. 
  12. ^ "Taiwan Timeline – Retreat to Taiwan". BBC News. 2000. Diakses tanggal 2009-06-21. 
  13. ^ "China Raising 2012 Defense Spending to Cope With Unfriendly 'Neighborhood'". Bloomberg. 4 Maret 2012. Diakses tanggal 23 April 2013. 
  14. ^ Zhang, Qiyun. (1959) An outline history of Taiwan. Taipei: China Culture Publishing Foundation
  15. ^ Sanchze-Mazas (ed.) (2008) Past human migrations in East Asia: matching archaeology, linguistics and genetics. New York: Routledge.
  16. ^ Brown, Melissa J. (2004) Is Taiwan Chinese?: the impact of culture, power, and migration on changing identities. Berkeley: University of California Press
  17. ^ Lian, Heng (1920). 臺灣通史 [The General History of Taiwan] (dalam bahasa Chinese). OCLC 123362609. 

Bacaan tambahan

[sunting | sunting sumber]
  • Bush, R. & O'Hanlon, M. (2007). A War Like No Other: The Truth About China's Challenge to America. Wiley. ISBN 0-471-98677-1
  • Bush, R. (2006). Untying the Knot: Making Peace in the Taiwan Strait. Brookings Institution Press. ISBN 0-8157-1290-1
  • Cardenal, Juan Pablo; Araújo, Heriberto (2011). La silenciosa conquista china (dalam bahasa Spanyol). Barcelona: Crítica. hlm. 261–272. 
  • Carpenter, T. (2006). America's Coming War with China: A Collision Course over Taiwan. Palgrave Macmillan. ISBN 1-4039-6841-1
  • Cole, B. (2006). Taiwan's Security: History and Prospects. Routledge. ISBN 0-415-36581-3
  • Copper, J. (2006). Playing with Fire: The Looming War with China over Taiwan. Praeger Security International General Interest. ISBN 0-275-98888-0
  • Gill, B. (2007). Rising Star: China's New Security Diplomacy. Brookings Institution Press. ISBN 0-8157-3146-9
  • Shirk, S. (2007). China: Fragile Superpower: How China's Internal Politics Could Derail Its Peaceful Rise. Oxford University Press. ISBN 0-19-530609-0
  • Tsang, S. (2006). If China Attacks Taiwan: Military Strategy, Politics and Economics. Routledge. ISBN 0-415-40785-0
  • Tucker, N.B. (2005). Dangerous Strait: the U.S.-Taiwan-China Crisis. Columbia University Press. ISBN 0-231-13564-5
  • Wachman, Alan M. (2007 ) Why Taiwan? Geostrategic Rationales for China's Territorial Integrity. Stanford University Press. ISBN 978-0-8047-5554-2

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]