Lompat ke isi

Peralatan rumah tangga

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perabotan rumah
Sejumlah perabotan rumah yang biasanya diletakkan di dapur
IndustriMakanan dan Minuman, Perawatan Kesehatan
PenerapanDapur dan Ruang Cuci
RodaPada perabotan tertentu
ContohKulkas, Pemanggang Roti, Cerek, Oven, Pelumat

Peralatan rumah tangga atau perabotan domestik[1] (bahasa Inggris: household appliances) adalah setiap perangkat yang berfungsi untuk membantu kegiatan yang dilakukan di rumah,[2] seperti memasak, membersihkan, dan mengawetkan makanan.

Perabotan rumah dibagi menjadi tiga jenis, yakni:

Pembagian ini didasarkan pada perbedaan cara merawat dan memperbaiki perabotan. Untuk memperbaiki perabotan elektronik biasanya diperlukan pengetahuan dan keterampilan tinggi, sementara untuk memperbaiki perabotan besar tidak diperlukan pengetahuan dan biaya yang tinggi.

Definisi tidak berbeda jauh dengan definisi perabot, yakni "sebuah instrumen atau perangkat yang dirancang untuk digunakan atau difungsikan guna tujuan tertentu", hanya saja terbatas pada perabot yang digunakan di dalam rumah.[5] Lebih spesifik, Collins English Dictionary mendefinisikan "perabotan rumah" sebagai "perangkat atau mesin, yang biasanya ditenagai listrik, yang digunakan di rumah untuk tujuan tertentu, seperti membersihkan atau memasak".[6] elektronik konsumen, tungku,[7] kulkas, pemanggang roti,[7] dan pengkondisi udara pun tergolong sebagai perabotan rumah.

Pemanggang roti listrik pada awal abad ke-20

Walaupun beberapa perabot telah ada sejak berabad-abad lalu, perabot rumah yang ditenagai oleh listrik atau gas baru populer di Amerika pada abad ke-20. Perabot rumah makin berkembang akibat menghilangnya pekerja rumah tangga purna waktu, karena mereka ingin mendapat waktu istirahat yang cukup. Pada awal dekade 1900-an, perabot rumah yang telah ditenagai oleh listrik dan gas antara lain mesin cuci, pemanas air, kulkas, cerek, dan mesin jahit. Penciptaan setrika bertenaga listrik oleh Earl Richardson pada tahun 1903 membuat industri perabot rumah makin berkembang. Pada ekspansi ekonomi pasca-Perang Dunia II, pencuci piring dan pengering pakaian makin banyak diproduksi. Naiknya gaji bersih masyarakat pun membuat makin banyak perabot rumah diproduksi.[8][9][sumber terbitan sendiri?]

Di Amerika selama dekade 1980-an, industri perabot rumah berhasil memproduksi perabot senilai $1,5 milyar per tahun dan mempekerjakan lebih dari 14.000 pekerja, dengan pendapatan meningkat dua kali lipat antara tahun 1982 dan 1990 menjadi $3,3 milyar. Selama dekade ini, sejumlah perusahaan membeli ataupun bergabung dengan perusahaan lain, untuk mengurangi biaya riset dan produksi, serta mengurangi kompetisi, sehingga memunculkan legislasi antimonopoli.

Departemen Energi Amerika Serikat kemudian meninjau kepatuhan para produsen perabot rumah terhadap Undang-Undang Konservasi Energi Perabot Nasional tahun 1987, yang mewajibkan para produsen untuk mengurangi konsumsi energi dari perabot rumah buatan mereka sebanyak 25% tiap lima tahun.[8]

Pada dekade 1990-an, industri perabot rumah sudah sangat terkonsolidasi, dengan lebih dari 90% produk yang dijual di pasaran hanya diproduksi oleh lima perusahaan. Contohnya pada tahun 1991, pangsa pasar produksi pencuci piring hanya diisi oleh General Electric dengan 40%, Whirlpool dengan 31%, Electrolux dengan 20%, Maytag dengan 7%, dan Thermador dengan hanya 2%.[8]

Perabot besar

[sunting | sunting sumber]
Mesin cuci di Swedia, 1950-an

Perabot besar meliputi berbagai macam perabot berukuran besar, antara lain pengkondisi udara,[10] pencuci piring,[10] pengering pakaian, kabinet pengering, pembeku, kulkas,[10] kompor, pemanas air,[10] mesin cuci,[10] pemadat sampah, oven gelombang mikro, dan kompor induksi. Perabot besar biasanya dicat atau diemail dengan warna putih, sehingga juga sering disebut sebagai perabot putih.[11]

Perabot kecil

[sunting | sunting sumber]

Perabot kecil biasanya mudah dibawa dan dipasang, karena ukurannya yang kecil, seperti pembuat jus, mikser,[12][12] penggiling daging, penggiling kopi, penggoreng rendam,[12] penggiling herbal, pemroses makanan[12][13] cerek listrik, pemanggang wafel, pembuat kopi, blender,[13] penanak nasi,[7] pemanggang roti, dan sungkup udara.

Perabot hiburan dan informasi seperti elektronik konsumen,[10] radio, perangkat televisi,[7] pemutar CD, VCR dan DVD,[7] kamera digital, kamera perekam, kamera, jam, jam weker, komputer, konsol permainan video, HiFi, bioskop rumah, telepon, dan mesin penjawab juga tergolong sebagai perabot kecil. Sejumlah perabot kecil dulu dihias dengan kayu, baik kayu asli ataupun kayu imitasi, sehingga masih sering disebut sebagai perabot coklat, walaupun kini perabot kecil yang dihias dengan kayu makin jarang dijumpai.

Jejaring perabot rumah

[sunting | sunting sumber]

Saat ini makin populer untuk menghubungkan perabot-perabot yang ada di dalam rumah, lalu menggabungkan kendali dan fungsinya.[14] Salah satu manfaat dari jejaring ini adalah distribusi energi dapat dikelola lebih merata, contohnya saat mesin cuci dinyalakan, maka oven yang ada di rumah tersebut dapat dihentikan sementara, ataupun sebaliknya. Atau, mesin cuci dan pengering pakaian dapat berbagi informasi mengenai karakteristik berat (lembut/normal, ringan/penuh), dan mensinkronisasikan waktunya, sehingga cucian basah tidak perlu menunggu untuk dimasukkan ke dalam pengering.

Selain itu, sejumlah produsen perabot rumah juga mulai memproduksi perabot yang dapat dihubungkan dengan Internet, sehingga dapat dikendalikan dari jarak jauh, diotomasi, berkomunikasi dengan perabot lain, dan lain sebagainya.[14][15][16][17] Perabot rumah yang terhubung dengan Internet dapat dengan mudah ditemui di ajang Consumer Electronic Show.[18]

Daur ulang

[sunting | sunting sumber]
New Orleans setelah Badai Katrina: tumpukan perabot bekas dan mobil ringsek, menunggu untuk dibesituakan

Daur ulang perabot meliputi pembongkaran perabot dan kemudian membesituakan komponennya untuk dapat digunakan kembali. Perabot yang biasanya didaur ulang antara lain televisi, kulkas, pengkondisi udara, mesin cuci, dan komputer. Daur ulang meliputi pembongkaran, pembuangan komponen berbahaya, dan penghancuran perabot untuk dapat diambil komponennya, biasanya dengan cara merobek-robek, menyortir, dan menilai kualitasnya.[19]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Household Appliance | Meaning of Household Appliance by Lexico". Lexico Dictionaries | English (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-01. Diakses tanggal 2020-04-25. 
  2. ^ "appliance (definition)". Merriam-Webster. Diakses tanggal 4 May 2015. 
  3. ^ "white goods". Collins English Dictionary. Diakses tanggal 5 December 2014. 
  4. ^ "brown goods". Collins English Dictionary. Diakses tanggal 5 December 2014. 
  5. ^ "Appliance". Merriam Webster. Diakses tanggal 24 July 2013. 
  6. ^ "Definition of household appliances". Collins Dictionary. Diakses tanggal 24 July 2013. 
  7. ^ a b c d e Bulletin, Manila (9 November 2014). "Tips to ensure safety of home appliances". Manila Bulletin. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 May 2015. Diakses tanggal 5 May 2015. 
  8. ^ a b c Encyclopedia of American Industries Volume 1. Gale Research. 1994. 
  9. ^ William George (2003). Antique Electric Waffle Irons 1900-1960: A History of the Appliance Industry in 20th Century America. Trafford Publishing. hlm. 1. ISBN 978-1-55395-632-7. [rujukan terbitan sendiri]
  10. ^ a b c d e f "Efficient Appliances Save Energy -- and Money". Natural Resources Defense Council. Diakses tanggal 4 May 2015. 
  11. ^ "White Goods". www.icfdc.com. Data monitor, Static.scrib. Diakses tanggal 6 May 2015. 
  12. ^ a b c d Chowdhury, Mehedi (3 April 2020). "Unclutter kitchen - How to decorate your kitchen countertops with small appliances?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-01. Diakses tanggal 2020-05-09. 
  13. ^ a b "Best Small Appliances - Small Appliance Reviews". Consumer Reports. 29 May 2014. Diakses tanggal 5 May 2015. 
  14. ^ a b Michelle, Bangert (1 September 2014). "Getting Smarter All the Time: The Appliance Landscape Continues to Evolve with the Rise of Internet-Connected Devices". Appliance Design. BNP Media. Diarsipkan dari versi asliPerlu langganan berbayar tanggal 24 September 2015. Diakses tanggal 5 May 2015 – via HighBeam. 
  15. ^ Essers, Loek. "Home appliance makers connect with open source 'Internet of things' project". Computerworld. Diakses tanggal 5 May 2015. 
  16. ^ Baguley, Richard; McDonald, Colin. "Appliance Science: The Internet of Toasters (and other things)". CNET. Diakses tanggal 5 May 2015. 
  17. ^ Hitchcox, Alan (February 2015). "The Internet of uncertainty". Hydraulics & Pneumatics. 68 (2): 8. 
  18. ^ "Appliances of the Future Will Be Able to 'Talk' over Internet". The Mercury. 15 January 2015. Diarsipkan dari versi asliPerlu langganan berbayar tanggal 24 September 2015. Diakses tanggal 5 May 2015 – via HighBeam. 
  19. ^ Buekens, A.; Yang, J. (2014). "Recycling of WEEE plastics: A review". The Journal of Material Cycles and Waste Management. 16 (3): 415–434. doi:10.1007/s10163-014-0241-2. 

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]