Lompat ke isi

Angkutan kota di Surabaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kenampakan deret angkutan kota Surabaya jalur TV (kanan) dan LMJ (kiri) terparkir rapi di tiap lajur peron Terminal Manukan pada 17 Juni 2021.

Angkutan kota menjadi salah jenis moda mobil penumpang umum (MPU) yang paling banyak dijumpai di kawasan dalam Kota Surabaya. Sebutan angkutan kota di kawasan ini lebih familiar dan dikenal dengan nama bemo atau lin (lyn) oleh warga setempat. Walau dikenal sebagai bemo, angkutan ini serupa dengan selazimnya angkutan serupa di kota-kota lainnya di Indonesia, yakni berupa kendaraan bemotor roda empat berkapasitas 9–11 penumpang yang mempunyai rute tertentu dan mengantongi izin trayek dari dinas perhubungan kota setempat. Hampir seluruh unit angkutan kota di Surabaya didominasi kendaraan Suzuki Carry, sedangkan sebagian kecil lainnya menggunakan Daihatsu Zebra dan Toyota Kijang.[1][2]

Angkutan kota menjadi moda angkutan umum yang lebih ekonomis dibandingkan moda lain dan mempunyai rute lintasan yang lebih banyak serta bisa mencapai ke jalan-jalan yang kecil. Jumlah potensi unit angkutan kota yang beroperasi di Surabaya pada tahun 2017 sebanyak 4.667 unit, yang tersebar pada 58 jalur trayek berbeda.[3]

Statistik

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2019, keseluruhan unit angkutan kota yang beroperasi di Surabaya sebanyak 1.859 unit, lebih sedikit dibandingkan jumlah awal sebanyak 4.589 unit. Jumlah tersebut hanya terdistribusi pada 35 dari 58 jalur trayek yang beroperasi aktif dan semiaktif. Sedangkan 23 jalur trayek lainnya terindikasi mati suri dan tidak beroperasi sama sekali.[4] Sampai tahun 2022, hanya tersisa sekitar 350 unit saja yang masih beroperasi di seluruh penjuru kota.[5]

Bahkan di Terminal Joyoboyo, jumlah unit angkutan kota eksisting yang beroperasi mengalami penurunan signifikan selama lima tahun dari tahun 2015 hingga 2019. Tercatat pada tahun 2015 sebanyak 1.012 unit yang aktif, menyusul pada tahun 2016 sebanyak 703 unit, tahun 2017 sebanyak 524 unit, tahun 2018 sebanyak 326 unit, serta tahun 2019 sebanyak 188 unit. Menurunnya jumlah angkutan kota sejalan dengan sedikitnya penumpang, terutama setelah semakin beragamnya alternatif pilihan transportasi.[6]

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Surabaya, jumlah unit angkutan kota yang sudah dilakukan uji kir juga mengalami tren penurunan tiap tahunnya. Pada tahun 2020, sebanyak 486 dari 521 unit yang sudah terdaftar, atau terdapat penurunan 93 persen. Hingga September 2021, penurunan jumlah unit uji kir menyentuh 70 persen dibanding tahun sebelumnya. Hanya sekitar 121 unit saja yang sudah melakukan uji kir.[7]

Jalur trayek

[sunting | sunting sumber]

Bemo dalam kota

[sunting | sunting sumber]

Peta

Berdasarkan Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/332/436.1.2/2011, total terdapat 58 jalur trayek angkutan kota yang terdapat di kota ini, yang jangkauannya menyebar hampir ke seluruh jalan kolektor dan jalan lokal pada penjuru kota.[8]

No Kode
trayek
Relasi perjalanan PP Jumlah
unit
(2017)
Status
(2023)
1
BenowoJembatan Merah (via Tanjungsari)
Peta
157
aktif
[9]
2
BangkinganKarangpilang
Peta
12
nonaktif
3
BratangMenanggal
Peta
40
nonaktif
4
Pasar Loak–Karangmenjangan (via Indrapura)
Peta
108
semiaktif
Demak–Karangmenjangan (via Blauran)
Peta
5
Joyoboyo–Kupang–Pasar TuriSidorame
Peta
151
aktif
6
Darmo PermaiPasar Atom
Peta
105
semiaktif
CitraLandKrembangan
Peta
7
DKB
Dukuh Kupang–Benowo
Peta
7
nonaktif
8
DKM
Dukuh Kupang–Menanggal
Peta
33
nonaktif
9
Jembatan Merah–PTCManukan
Peta
84
semiaktif
Jembatan Merah–Babatan Unesa
Peta
Jembatan Merah–Jogoloyo
Peta
10
Karangmenjangan–Balongsari
Peta
99
semiaktif
Karangmenjangan–Sawahan
Peta
Karangmenjangan–Simorukun
Peta
11
Joyoboyo–NgagelEndrosono
Peta
143
aktif
12
Joyoboyo–Lakarsantri
Peta
310
aktif
Joyoboyo–Karangpilang
Peta
Joyoboyo–Karangmenjangan
Peta
13
RSAL GadungPasar Loak
Peta
51
nonaktif
[10]
14
Gunung Anyar–Sidorame
Peta
54
nonaktif
15
RSI Wonokromo–KarahSepanjang
Peta
34
nonaktif
16
Wonokromo–PagesanganBungurasih
Peta
48
aktif
17
Pasar Kupang–Benowo
Peta
112
aktif
18
IM
Benowo–Simokerto
Peta
38
nonaktif
[11]
19
Joyoboyo–BanyuuripKalianak
Peta
83
aktif
20
Joyoboyo–Bratang–Medokan Keputih
Peta
44
nonaktif
Joyoboyo–Bratang–Gunung Anyar
Peta
21
JK
Joyoboyo–Kenjeran (via Kalijudan)
Peta
31
nonaktif
22
Jembatan Merah–Kenjeran (via Pogot)
Peta
51
nonaktif
23
JTK
Joyoboyo–Tambak Klangri
Peta
31
nonaktif
[12]
24
Joyoboyo–MargorejoRungkut IndustriMedokan Ayu
Peta
100
semiaktif
25
Ujung Baru–Pasar TuriKoblen Kidul
Peta
87
aktif
26
KIP1
Kutisari IndahPetojo (via Sidosermo)
Peta
23
nonaktif
27
KIP2
Kutisari Indah–Petojo (via Untag)
Peta
21
nonaktif
28
Ujung Baru–Sidodadi–Petojo Ampel
Peta
53
aktif
[13]
29
Manukan–Pasar Loak–Kenjeran
Peta
83
nonaktif
30
Lakarsantri–Manukan–Jembatan Merah
Peta
107
aktif
31
Joyoboyo–DinoyoUndaan–Jembatan Merah
Peta
132
semiaktif
32
Jembatan Merah–Menur–Bratang
Peta
109
aktif
33
TWM
Tambak Wedi–Medokan Keputih
Peta
11
nonaktif
[14]
34
Jembatan Merah–Keputih
Peta
132
aktif
35
Joyoboyo–Petojo
Peta
162
aktif
Ketintang–Petojo
Peta
Joyoboyo–Petojo–Kenjeran
Peta
Joyoboyo–Kenjeran (via Gebang)
Peta
36
Jembatan Merah–Pasar Turi–Pasar Kupang–Bratang
Peta
113
semiaktif
37
Jembatan Merah–Kenjeran (via Kapasan)
Peta
85
aktif
38
R1
Jembatan Merah–Teluk Langsa–Kenjeran
Peta
4
nonaktif
[15]
39
Jembatan Merah–Suramadu–Kenjeran
Peta
42
aktif
40
Rungkut Barata–Bratang–Kenjeran
Peta
36
nonaktif
41
Benowo–Romokalisari–Dukuh Kupang
Peta
46
nonaktif
42
Rungkut Madya–Pasar Turi
Peta
78
semiaktif
Rungkut Harapan–Pasar Turi
Peta
43
Joyoboyo–Bratang
Peta
86
semiaktif
[16]
Bratang–Kenjeran
Peta
44
T1
Margorejo–Simorejo
Peta
24
nonaktif
45
Joyoboyo–Karangmenjangan–Mulyosari
Peta
82
aktif
Joyoboyo–Kenjeran (via Mulyorejo)
Peta
Joyoboyo–Mulyosari (via (Galaxy)
Peta
46
Joyoboyo–Tubanan–Manukan
Peta
144
semiaktif
Joyoboyo–Ngesong–Balongsari
Peta
Joyoboyo–Citra Raya
Peta
Joyoboyo–Banjar Sugihan
Peta
47
Joyoboyo–Wonokromo–Rungkut
Peta
124
aktif
Joyoboyo–Wonokromo–Wonorejo
Peta
Joyoboyo–Wonokromo–Gunung Anyar
Peta
48
UBB
Ujung Baru–Bratang
Peta
32
nonaktif
[17]
49
Ujung Baru–Kenjeran
Peta
43
nonaktif
50
Joyoboyo–Kapas Krampung–Tambakrejo
Peta
114
aktif
51
Dukuh Kupang–Karangmenjangan
Peta
116
semiaktif
Dukuh Kupang–Kapas Krampung–Kenjeran
Peta
52
Wonosari–Karangmenjangan–Bratang
Peta
71
aktif
53
Wilangon–Keputih
Peta
100
aktif
[18]
54
Bulak Banteng–Pasar Loak–Dukuh Kupang
Peta
99
aktif
55
WLD
Wonoarum–Pasar Loak–Dukuh Kupang
Peta
5
nonaktif
56
Joyoboyo–Banyuurip–Demak
Peta
132
aktif
57
Jembatan Merah–Benowo (via Margomulyo)
Peta
129
aktif
58
Ujung Baru–Sememi (BDH) (via Margomulyo)
Peta
116
semiaktif
Ujung Baru–Sememi (BDH) (via Tanjungsari)
Peta

Bemo perbatasan/antarkota

[sunting | sunting sumber]

Selain jangkauan dalam kota, terdapat juga beberapa jalur trayek angkutan kota yang melayani relasi perjalanan dari dalam perkotaan Surabaya menuju daerah di luar perbatasan kota seperti Kabupaten Sidoarjo dan/atau Gresik.[19][20][21]

No Kode
trayek
Jalur
lintas
perbatasan
Relasi perjalanan PP
1
perkotaan Gresik
Surabaya–Gresik
(Jembatan Merah–Bunder–Gubernur Suryo)
Peta
2
perkotaan Gresik
Pasar Turi–Gresik
(Pasar Turi–Gubernur Suryo)
Peta
3
pedesaan Gresik
Joyoboyo–Menganti
Peta
4
pedesaan Gresik
Balongpanggang–Pasar Turi
Peta
5
pedesaan Gresik
Wilangon–Karang Cangkring
Peta
6


perkotaan Sidoarjo
Joyoboyo–SidoarjoPorong
Peta
7
pedesaan Sidoarjo
Wonokromo–WaruSepanjang
Peta
8
pedesaan Sidoarjo
Joyoboyo–Rungkut Industri–Sedati
Peta
9
pedesaan Sidoarjo
Wonokromo–Rungkut Industri–Sedati
Peta
10
pedesaan Sidoarjo
Joyoboyo–Pabrik PakuTambak Sawah
Peta
11
pedesaan Sidoarjo
Taman–Pabrik Paku–Tambak Sawah
Peta
12
pedesaan Sidoarjo
Taman–Bungurasih–Tambak Oso
Peta
13
pedesaan Sidoarjo
Krian–Sepanjang–Waru
Peta
14
pedesaan Sidoarjo
Taman–Driyorejo–Krian
Peta
15
pedesaan Sidoarjo
Benowo–Krian
Peta

Permasalahan

[sunting | sunting sumber]

Menyusutnya jumlah penumpang berbanding lurus dengan menurunnya jumlah unit angkutan kota yang aktif beroperasi di Surabaya. Hal ini meyebabkan munculnya berbagai permasalahan, diantaranya berhubungan dengan sering terlambatnya waktu tunggu (headway) dan waktu tempuh dengan menggunakan angkutan kota. Banyaknya angkutan kota yang tidak tertib trayek sehingga banyak yang mengira sudah tidak aktif lagi. Selain itu, banyaknya slot trayek yang mati tidak segera diisi menyebabkan pilihan moda angkutan umum menjadi berkurang.[22]

Bahkan operasional beberapa jalur trayek angkutan kota di Surabaya berstatus semiaktif, artinya unit hanya terkadang beroperasi dengan jadwal terbatas dan jumlah unit yang lebih sedikit. Beberapa lainnya dialihfungsikan sebagai angkutan antar jemput atau carter, tidak dioperasionalkan secara reguler lagi.[23]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Hera Widyastuti (1 Februari 2023). "Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Kota Surabaya Tahun 2024: Pengembangan Transportasi Surabaya". bappedalitbang.surabaya.go.id. hlm. 20. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  2. ^ Bidang Informasi dan Komunikasi Publik serta Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya (2015). "Transportasi umum di Kota Surabaya". surabaya.go.id. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  3. ^ Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2017). "Data jumlah mikrolet di Kota Surabaya tahun 2017" (PDF). dpm-ptsp.surabaya.go.id. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  4. ^ Dhimas Ginanjar, ed. (12 Desember 2019). "Jumlah angkot Surabaya terus berkurang, pembenahan fokus ke trunk". jawapos.com. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  5. ^ Dhimas Ginanjar, ed. (27 September 2022). "Dishub kaji reaktivasi trayek mati, agar bisa jangkau fasilitas publik". jawapos.com. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  6. ^ Dhimas Ginanjar, ed. (26 Oktober 2019). "Jumlah angkot di Surabaya kian sedikit: Dulu jaya, kini merana". jawapos.com. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  7. ^ M. Sholahuddin, ed. (20 September 2021). "Penumpang anjlok, hanya 23 persen angkot di Surabaya patuhi uji kir". jawapos.com. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  8. ^ Pemerintah Kota Surabaya (2011). "Keputusan Walikota Nomor 188.45/332/436.1.2/2011 Tahun 2011 tentang Trayek Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum di Kota Surabaya". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  9. ^ Pemerintah Kota Surabaya (2011). "Lampiran 01 Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/332/436.1.2/2011 Tahun 2011: Peta lintasan angkutan kota jalur BJ, BK, BM, C, D, DA, DKB, DKM, DP, E, F dan G". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 9 Februari 2023. 
  10. ^ Pemerintah Kota Surabaya (2011). "Lampiran 02 Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/332/436.1.2/2011 Tahun 2011: Peta lintasan angkutan kota jalur GL, GS, H2, H2P dan I". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 9 Februari 2023. 
  11. ^ Pemerintah Kota Surabaya (2011). "Lampiran 03 Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/332/436.1.2/2011 Tahun 2011: Peta lintasan angkutan kota jalur IM, J, JBMN, JK dan JMK". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 9 Februari 2023. 
  12. ^ Pemerintah Kota Surabaya (2011). "Lampiran 04 Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/332/436.1.2/2011 Tahun 2011: Peta lintasan angkutan kota jalur JTK, JTK2, K, KIP1 dan KIP2". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 9 Februari 2023. 
  13. ^ Pemerintah Kota Surabaya (2011). "Lampiran 05 Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/332/436.1.2/2011 Tahun 2011: Peta lintasan angkutan kota jalur L2, LK, LMJ, M dan N". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 9 Februari 2023. 
  14. ^ Pemerintah Kota Surabaya (2011). "Lampiran 06 Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/332/436.1.2/2011 Tahun 2011: Peta lintasan angkutan kota jalur TWM, O, P, Q dan R". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 9 Februari 2023. 
  15. ^ Pemerintah Kota Surabaya (2011). "Lampiran 07 Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/332/436.1.2/2011 Tahun 2011: Peta lintasan angkutan kota jalur R1, R2, RBK, RDK dan RT". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 9 Februari 2023. 
  16. ^ Pemerintah Kota Surabaya (2011). "Lampiran 08 Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/332/436.1.2/2011 Tahun 2011: Peta lintasan angkutan kota jalur S, T1, T2, TV dan U". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 9 Februari 2023. 
  17. ^ Pemerintah Kota Surabaya (2011). "Lampiran 09 Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/332/436.1.2/2011 Tahun 2011: Peta lintasan angkutan kota jalur UBB, UBK, V, W dan WB". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 9 Februari 2023. 
  18. ^ Pemerintah Kota Surabaya (2011). "Lampiran 10 Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/332/436.1.2/2011 Tahun 2011: Peta lintasan angkutan kota jalur WK, WLD, WLD2, Y Z dan Z1". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 9 Februari 2023. 
  19. ^ Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gresik (2021). "Daftar angkutan umum di Gresik". gresikkab.go.id. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  20. ^ "Angkutan umum Gresik". mybenjeng. 22 Desember 2009. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  21. ^ Nashrul (2014). "Info trayek angkutan di Sidoarjo". Wisata Sidoarjo. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  22. ^ Dhimas Ginanjar, ed. (26 September 2022). "Surabaya butuh koneksi angkutan rel dan jalan ke RSUD BDH harus jalan kaki atau ngojek". jawapos.com. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  23. ^ Dhimas Ginanjar, ed. (18 September 2019). "Naik angkutan umum di Surabaya: Gak macet ae, ITS–TP sak jam". jawapos.com. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

(Indonesia) Situs resmi Dinas Perhubungan Kota Surabaya