Lompat ke isi

Banyuwangi Ethno Carnival

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Banyuwangi Ethno Carnival
Informasi
Skala
Pendiri/penggagas
Berdiri22 Oktober 2011 (prototipe)
18 November 2012 (resmi)
PenyelenggaraPemerintah Kabupaten Banyuwangi
Jenis acaraKarnaval busana etnik
Rute/lokasiTaman Blambangan sampai Kantor Bupati Banyuwangi
PesertaKelompok, seluruh Indonesia
Websitehttp://banyuwangikab.go.id

Banyuwangi Ethno Carnival (Indonesia: Karnaval Etnik Banyuwangi) atau sering disebut BEC adalah sebuah karnaval berupa festival busana yang setiap tahun digelar dalam rangkaian Banyuwangi Festival di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Rute yang dilalui adalah dari Taman Blambangan hingga Kantor Bupati Banyuwangi melewati jalan-jalan protokol Kota Banyuwangi sepanjang 2,2 kilometer.

Latar Belakang

[sunting | sunting sumber]

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggagas event ini bertujuan untuk menjembatani modernisasi seni budaya lokal yang selama ini tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Banyuwangi agar menjadi sebuah event dalam bentuk parade berskala Internasional tanpa harus mengubah nilai-nilai yang sudah tertanam di dalam kehidupan masyarakat baik spirit maupun filosofinya.[1]

Salah satu peserta Banyuwangi Ethno Carnival

Penyelenggaraan

[sunting | sunting sumber]
  • BEC 1 (2011): Ikon Kesenian Banyuwangi. Banyuwangi Ethno Carnival pertama digelar di Banyuwangi pada tanggal 22 Oktober 2011. Peserta dengan kostum warna-warni berjalan sepanjang jalan protokol kota Banyuwangi. Peserta berasal dari siswa SMA di Kabupaten Banyuwangi. Karnaval ini dibagi menjadi 3 defile yakni Damarwulan, Gandrung dan Kundaran.
  • BEC 2 (2012): Re-Barong Using. Dilaksanakan pada 18 November 2012. Memakai rute yang sama namun dengan peserta yang lebih banyak. Banyuwangi Ethno Carnival kali ini mengusung tema Re-Barong Using, yakni kostum peserta memakai pernak pernik barong khas Using (Banyuwangenan). Peserta dibagi menjadi 3 defile yakni. Defile Barong Merah sebagai perlambangan semangat dan keberanian, Barong Kuning yang melambangkan harapan dan Barong hijau dengan makna kesuburan. Ada juga tamu dari Jember Fashion Carnaval yang ikut ambil bagian dalam event ini.
  • BEC 3 (2013): The Legend of Kebo-keboan. Dilaksanakan pada 7 September 2013. Kala itu mengusung salah satu budaya di Banyuwangi yakni Kebo-keboan. Budaya Kebo-keboan ini berasal dari Desa Alasmalang, Banyuwangi yang terbagi menjadi 3 defile yakni Kebo Geni dengan busana yang didominasi warna merah, Kebo Bayutirta berwarna biru, dan Kebo Bumi dengan kombinasi warna coklat dan kuning. Defile tersebut diambil sebagaimana berdasarkan elemen kehidupan.
  • BEC 4 (2014): The Mystic Dance of Seblang. Dilaksanakan pada 22 November 2014. Banyuwangi Ethno Carnival yang ke-4 ini digelar dengan konsep Seblang (penari dengan kondisi tak sadar/tertidur) dan memiliki 2 Panggung, di mana panggung utamanya berada di Taman Blambangan. Dibagi menjadi 3 defile yakni Seblang Olehsari, Seblang Bakungan dan Porobungkil. BEC ke-4 ini diikuti juga oleh BEC cilik yakni kostum mini BEC yang dikenakan oleh siswa siswi Sekolah Dasar.
  • BEC 5 (2015): The Usingnese Royal Wedding. Dilaksanakan pada 17 Oktober 2015. Mengangkat Konsep Pengantin di Suku Using. Dibagi menjadi 3 defile yakni Mupus Braen Blambangan, Sembur Kemuning, dan Sekar Kedaton Wetan. BEC ke 5 ini juga diikuti oleh BEC cilik.
    • BEC 6 (2016): The Legend of Sritanjung Sidopekso dilaksanakan pada 12 November 2016. Mengangkat tema legenda rakyat di Kerajaan Sindurejo yang menceritakan asal usul nama Banyuwangi. dibagi menjadi 3 Defile yakni, Sidopekso, Sritanjung dan Sulah Hadi Kromo. BEC ke 6 ini juga diikuti oleh BEC cilik dengan defile flora fauna alaspurwo.
    • BEC 7 (2017) : The Majestic of Ijen dilaksanakan pada 11 November 2017. Menggambarkan suasana Kawah Ijen yang menjadi destinasi wisata favorit di Banyuwangi. dibagi menjadi 3 Defile yakni : Belerang, Bluefire dan Landscape pemandangan Ijen. BEC ke -7 juga diikuti oleh BEC cilik dengan defile : Flora Fauna di Kawasan Ijen.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]