Lompat ke isi

Kolostrum

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kolostrum sapi dalam bentuk cair dan bubuk

Kolostrum (dari bahasa latin colostrum) atau jolong adalah susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi.[1]Kolostrum manusia dan sapi warnanya kekuningan dan kental. Kolostrum penting bagi bayi mamalia (termasuk manusia) karena mengandung banyak gizi dan zat-zat pertahanan tubuh.

Kolostrum mengandung banyak karbohidrat, protein, dan antibodi, dan sedikit lemak (yang sulit dicerna bayi). Bayi memiliki sistem yang belum sempurna, dan kolostrum memberinya nutrisi dalam konsentrasi tinggi di seiap tetesnya. Kolostrum juga mengandung zat yang mempermudah bayi buang air besar pertama kali, yang disebut meconium. Karakter kolostrum ini sangat bermanfaat unntuk membersihkan tubuh bayi dari bilirubin, yaitu sel darah merah yang mati yang diproduksi ketika kelahiran.

Kolostrum adalah cairan pra-susu yang dihasilkan oleh induk mamalia dalam 0-48 jam pertama setelah melahirkan (pasca-persalinan). Kolostrum mensuplai berbagai faktor kekebalan (faktor imun) dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi (nutrien) yang sempurna untuk menjamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kesehatan bagi bayi yang baru lahir. Namun karena kolostrum manusia tidak selalu ada, maka kita harus bergantung pada sumber lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolostrum sapi (bovine colostrum) sangat mirip dengan kolostrum manusia dan merupakan suatu alternatif yang aman. Bahkan ada laporan yang menyatakan bahwa kolostrum sapi empat ratus kali lebih kaya akan faktor imun daripada kolostrum manusia.

Ada lebih dari 90 bahan bioaktif alami dalam kolostrum. Komponen utamanya dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor imun dan faktor pertumbuhan. Kolostrum juga mengandung berbagai jenis vitamin, mineral, dan asam amino yang seimbang. Semua unsur ini bekerja secara sinergis dalam memulihkan dan menjaga kesehatan tubuh.

Faktor Imunitas Tubuh

[sunting | sunting sumber]

Adanya berbagai penyakit degeneratif (keturunan) dan infeksi yang menyerang manusia adalah disebabkan oleh lemahnya sistem imunitas tubuh.[2] Penelitian secara medis menunjukkan bahwa kolostrum:

  • Mempunyai faktor imunitas yang kuat (Immunoglobulin, Lactoferin, Lactalbumin, Glycoprotein, Cytokines dll) yang membantu melawan virus, bakteri, jamur, alergi dan toksin.
  • Membantu mengatasi berbagai masalah usus, auto imunitas, arthritis, alergi HIV.
  • Membantu menyeimbangkan kadar gula dalam darah dan sangat bermanfaat bagi penderita diabetes.
  • Kaya akan kandungan TgF-B yang mendukung terapi penderita kanker, pembentukkan tulang dan mencegah penyakit herpes. Mengandung Immunoglobulin yang telah terbukti dapat berfungsi sebagai anti virus, anti bakteri, anti jamur dan anti toksin.

Faktor Pertumbuhan

[sunting | sunting sumber]

Kolostrum mengandung faktor pertumbuhan alami yang berfungsi untuk:

  • Meningkatkan sistem metabolisme tubuh.
  • Memperbaiki sistem DNA & RNA tubuh.
  • Mengaktifkan sel.

Faktor Nutrisi

[sunting | sunting sumber]

Kalsium, Protein, Vitamin, Tenaga, Lain – lain

Beberapa manfaat utama Kolostrum adalah:

  • meningkatkan rasa bugar secara keseluruhan
  • mengurangi lemak tubuh tanpa diet
  • menguatkan tonus dan tekstur kulit
  • meningkatkan daya ingat
  • menghilangkan kerutan
  • meningkatkan pertumbuhan rambut pada pria
  • tingkat energi lebih tinggi
  • meningkatkan kekuatan dan jumlah otot
  • meningkatkan suasana hati (mood)
  • meningkatkan fleksibilitas punggung
  • meningkatkan toleransi dan ketahanan latihan
  • kapasitas pemulihan lebih cepat dan pemulihan kembali dari cedera lama
  • memperbaiki fungsi imun sehingga meningkatkan perlindungan terhadap penyakit terkait dengan kekebalan tubuh.

Negara Penghasil Kolostrum

[sunting | sunting sumber]

Negara penghasil kolostrum nomor satu di dunia adalah New Zealand. Konon di negara tersebut memang jumlah sapi lebih banyak dibandingkan jumlah manusia. Peternakan sapi di New Zealand memiliki kelebihan di bandingkan dengan peternakan-peternakan sapi di daerah lain karena sapi-sapi tersebut diberi makanan secara alami dari padang rumput yang bebas pestisida dan pupuk kimia. Selain itu, sapi-sapi di New Zealand bebas dari suntikan hormon yang berisiko mengakibatkan kekacauan siklus hormonal bagi manusia yang mengkonsumsinya.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. 
  2. ^ (Indonesia)Tingkatan imun dengan kolostrum