Piala Dunia FIFA 1990

Piala Dunia ke-14, yang Dilangsungkan di Italia
(Dialihkan dari 1990 FIFA World Cup)

Piala Dunia FIFA 1990 (bahasa Italia: Campionato mondiale di calcio 1990) dilangsungkan di Italia. Semangat permainan bertahan ala tuan rumah yang dikenal dengan sebutan cattenaccio seolah memengaruhi penampilan hampir ke-24 tim finalis.

Piala Dunia FIFA 1990
Coppa del Mondo FIFA Italia '90
Logo resmi Piala Dunia FIFA 1990
Informasi turnamen
Tuan rumah Italia
Jadwal
penyelenggaraan
8 Juni – 8 Juli
Jumlah
tim peserta
24 (dari 5 konfederasi)
Tempat
penyelenggaraan
12 (di 12 kota)
Hasil turnamen
Juara Jerman Barat (gelar ke-3)
Tempat kedua Argentina
Tempat ketiga Italia
Tempat keempat Inggris
Statistik turnamen
Jumlah
pertandingan
52
Jumlah gol115 (2,21 per pertandingan)
Jumlah
penonton
2.516.215 (48.389 per pertandingan)
Pemain terbaikItalia Salvatore Schillaci
Pencetak gol
terbanyak
Italia Salvatore Schillaci
(6 gol)
Pemain muda terbaikYugoslavia Robert Prosinečki
Penghargaan
fair play
 Inggris
1986
1994

Sebelum dimulai, "Italia 90" diprediksi bakal menjadi turnamen besar. Enam juara dunia seperti Italia, Argentina, Brasil, Jerman Barat, Uruguay dan Inggris ikut ambil bagian. Turnamen ini dimenangkan oleh Jerman Barat untuk ketiga kalinya. Mereka mengalahkan juara bertahan Argentina 1-0 di Stadio Olimpico di Roma, pertandingan ulang dari final empat tahun sebelumnya. Italia finis ketiga dan Inggris keempat, setelah keduanya kalah di semifinal dalam adu penalti. Turnamen ini menjadi turnamen terakhir yang menampilkan tim dari Jerman Barat, dan negara tersebut bersatu kembali dengan Jerman Timur beberapa bulan kemudian pada bulan Oktober. Kosta Rika, Irlandia dan Uni Emirat Arab menjalani debut mereka di Piala Dunia kali ini. Timnas Kamerun membuat kejutan besar saat mereka menjadi tim Afrika pertama yang mencapai babak perempat final Piala Dunia. Bola pertandingan resmi yang dipakai adalah Adidas Etrusco Unico.

Piala Dunia 1990 secara luas dianggap sebagai salah satu Piala Dunia terburuk sepanjang sejarah.[1][2] Piala Dunia kali ini hanya menghasilkan rata-rata 2,21 gol per pertandingan – rekor terendah yang masih bertahan[3] – dan rekor 16 kartu merah, termasuk kartu merah pertama di final. Turnamen ini juga mempunyai pengaruh jangka panjang yang signifikan terhadap aturan permainan secara keseluruhan. Di Inggris, keberhasilan tim dalam turnamen ini menyebabkan kebangkitan kembali kompetisi Liga Inggris, yang sempat menurun akibat kekerasan di lapangan serta hooliganisme oleh penonton sepanjang tahun 1980-an. Pada turnamen ini juga terdapat pengenalan untuk membentangkan Bendera Fair Play sebelum pertandingan (kemudian bertuliskan "Fair Play Please") untuk mendorong semangat fair play. Taktik yang terlalu defensif di banyak tim menyebabkan diperkenalkannya aturan back-pass pada tahun 1992 dan tiga poin untuk sebuah kemenangan. Dua aturan ini kemudian mendorong permainan menyerang serta meningkatkan minat penonton terhadap olahraga tersebut.

Lagu resmi turnamen World Cup 1990 ini berjudul To Be Number One yang dibawakan penyanyi asal Italia Edoardo Bennato dan Gianna Nannini.[4] Di Indonesia, Piala Dunia 1990 disirakan secara langsung oleh TVRI.

Pertandingan

sunting

Pada penyisihan grup, satu-satunya hasil mengesankan justru dibuat Kamerun. Dimotori oleh Roger Milla, Kamerun mengalahkan juara bertahan Argentina 1-0 di pertandingan pembukaan dan Rumania 2-1 meski kalah 0-4 dari Uni Soviet. Di babak kedua, Milla melesakkan dua gol untuk menyingkirkan Kolombia 2-1. Langkah Kamerun baru terhenti di perempat final (2-3) oleh Inggris. Pada putaran pertama, Jerman Barat menjadi pemimpin grup D setelah menundukkan Yugoslavia 4-1, Uni Emirat Arab 5-1, serta imbang 1-1 dengan Kolombia. Pada putaran kedua, Belanda ditundukkan 2-1 sebelum mengalahkan Cekoslovakia 1-0 di perempat final.

Memasuki putaran kedua, pertandingan mulai membosankan. Dari delapan partai, tiga di antaranya harus dilalui dengan perpanjangan waktu, Kamerun versus Kolombia 2-1, Spanyol melawan Yugoslaviaoslavia 1-2, dan Inggris menghadapi Belgia 1-0. Satu pertandingan harus berakhir dengan penalti, Irlandia melawan Rumania 5-4 (0-0). Adu penalti juga kemudian terjadi di dua pertandingan Semifinal.

Partai semifinal Inggris-Jerman Barat di Stadion Delle Alpi, Turin, dibuka dengan gol Andreas Brehme pada menit ke-60. Gary Lineker menyamakan kedudukan sepuluh menit menjelang pertandingan usai. Perpanjangan waktu tak mengubah hasil. Saat adu tendangan penalti Stuart Pearce dan Chris Waddle gagal mengeksekusi penalti. Jerman Barat sekali lagi lolos dari Semifinal berkat adu penalti, seperti Piala Dunia 1982 di Spanyol saat mengalahkan Prancis. Jerman Barat menang adu penalti dengan Inggris 4-3.

Semifinal lainnya mempertemukan tuan rumah Italia dan Argentina di Stadion San Polo, Naples, kota yang penduduknya justru mendukung Argentina dan bukan Italia. Italia lebih dulu unggul lewat Salvatore "Toto" Schillaci. Diego Maradona yang kala itu menjadi bintang pujaan Napoli tampil menawan dan memberikan umpan matang bagi Claudio Cannigia untuk menyamakan kedudukan. Dalam adu penalti. Kiper Argentina, Sergio Goycochea, menjadi pahlawan dengan menggagalkan penalti Roberto Donadoni dan Aldo Serena. Fakta yang menjadi tragedi bagi seluruh pendukung Italia.

Partai final, 8 Juli 1990 di Stadion Olimpico, Roma, mungkin menjadi partai final yang tidak menarik. Sebanyak 73.603 penonton yang hadir hanya menyaksikan satu gol, itu pun kembali ditentukan dari titik penalti.

Jerman Barat ditangani Franz "Der Kaizer" Beckenbauer, kapten tim Panser saat merebut gelar juara Piala Dunia 1974, tampil lebih baik. Tim Panser diperkuat banyak bintang, seperti Lothar Matthaus, Andreas Brehme, Rudi Voeller, Juergen Klinsmann, Juergen Kohler, Karl Heinz Riedle, Guido Buchwald, Uwe Bein, dan si veteran World Cup 1982 dan 1986, Pierre Littbarski.

Argentina, yang hanya mengandalkan Maradona, tak bisa berbuat banyak saat wasit Edgardo Codesal Mendez asal Meksiko menunjuk titik putih. Brehme, yang menjadi eksekutor, dengan dingin menaklukkan Goycochea hanya lima menit menjelang pertandingan usai.

Tim Panser pun menyamai rekor Italia dan Brasil sebagai juara dunia yang ketiga kalinya.

Peserta

sunting

Pengundian

sunting
Pot Unggulan Pot 1 Pot 2 Pot 3

Berikut merupakan hasil pengundian.

Grup A Grup B Grup C
Grup D Grup E Grup F

Lokasi penyelenggaraan

sunting
Lokasi penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 1990
Roma Milan Napoli Turin
Stadion Olimpiade San Siro Stadion San Paolo Stadion delle Alpi
41°56′1.99″N 12°27′17.23″E / 41.9338861°N 12.4547861°E / 41.9338861; 12.4547861 (Stadio Olimpico) 45°28′40.89″N 9°7′27.14″E / 45.4780250°N 9.1242056°E / 45.4780250; 9.1242056 (San Siro) 40°49′40.68″N 14°11′34.83″E / 40.8279667°N 14.1930083°E / 40.8279667; 14.1930083 (Stadio San Paolo) 45°06′34.42″N 7°38′28.54″E / 45.1095611°N 7.6412611°E / 45.1095611; 7.6412611 (Stadio delle Alpi)
Kapasitas: 84.800[5][6] Kapasitas: 83.407[5][6] Kapasitas: 83.311[5][6] Kapasitas: 71.362[5][6]
       
Bari Firenze Genova Cagliari
Stadion San Nicola Stadio Comunale Stadion Luigi Ferraris Stadion Sant'Elia
41°5′5.05″N 16°50′24.26″E / 41.0847361°N 16.8400722°E / 41.0847361; 16.8400722 (Stadio San Nicola) 43°46′50.96″N 11°16′56.13″E / 43.7808222°N 11.2822583°E / 43.7808222; 11.2822583 (Stadio Artemio Franchi) 44°24′59.15″N 8°57′8.74″E / 44.4164306°N 8.9524278°E / 44.4164306; 8.9524278 (Stadio Luigi Ferraris) 39°11′57.82″N 9°8′5.83″E / 39.1993944°N 9.1349528°E / 39.1993944; 9.1349528 (Stadio Sant'Elia)
Kapasitas: 58.270[5][6] Kapasitas: 49.000[5][6] Kapasitas: 44.800[5][6] Kapasitas: 44.200[5][6]
       
Verona Udine Bologna Palermo
Stadion Marcantonio Bentegodi Stadion Friuli Stadion Renato Dall'Ara Stadion La Favorita
45°26′7.28″N 10°58′7.13″E / 45.4353556°N 10.9686472°E / 45.4353556; 10.9686472 (Stadio Marc'Antonio Bentegodi) 46°4′53.77″N 13°12′0.49″E / 46.0816028°N 13.2001361°E / 46.0816028; 13.2001361 (Stadio Friuli) 44°29′32.33″N 11°18′34.80″E / 44.4923139°N 11.3096667°E / 44.4923139; 11.3096667 (Stadio Renato Dall'Ara) 38°9′9.96″N 13°20′32.19″E / 38.1527667°N 13.3422750°E / 38.1527667; 13.3422750 (Stadio Renzo Barbera)
Kapasitas: 43.216[5][6] Kapasitas: 42.311[5][6] Kapasitas: 41.200[5][6] Kapasitas: 40.632[5][6]
       

Babak grup

sunting

Grup A

sunting
Pos Tim Main M S K MG KG SG Poin Kualifikasi
1   Italia (H) 3 3 0 0 4 0 +4 6 Lolos ke babak gugur
2   Cekoslowakia 3 2 0 1 6 3 +3 4
3   Austria 3 1 0 2 2 3 −1 2
4   Amerika Serikat 3 0 0 3 2 8 −6 0
Sumber: FIFA
Kriteria penentuan peringkat: Kriteria peringkat
(H) Tuan rumah.

9 Juni 1990 (1990-06-09)
21.00 UTC+2
Italia   1–0   Austria
Laporan

10 Juni 1990 (1990-06-10)
17.00 UTC+2
Amerika Serikat   1–5   Cekoslowakia
Laporan

14 Juni 1990 (1990-06-14)
21.00 UTC+2
Italia   1–0   Amerika Serikat
Laporan
Stadion Olimpiade, Roma
Penonton: 73.423
Wasit: Edgardo Codesal (Meksiko)

15 Juni 1990 (1990-06-15)
17.00 UTC+2
Austria   0–1   Cekoslowakia
Laporan
Stadion Comunale, Firenze
Penonton: 38.962
Wasit: George Smith (Skotlandia)

19 Juni 1990 (1990-06-19)
21.00 UTC+2
Italia   2–0   Cekoslowakia
Laporan
Stadion Olimpiade, Roma
Penonton: 73.303
Wasit: Joël Quiniou (Prancis)

19 Juni 1990 (1990-06-19)
21.00 UTC+2
Austria   2–1   Amerika Serikat
Laporan
Stadion Comunale, Firenze
Penonton: 34.857
Wasit: Jamal Al Sharif (Suriah)

Grup B

sunting
Pos Tim Main M S K MG KG SG Poin Kualifikasi
1   Kamerun 3 2 0 1 3 5 −2 4 Lolos ke babak gugur
2   Rumania 3 1 1 1 4 3 +1 3
3   Argentina 3 1 1 1 3 2 +1 3
4   Uni Soviet 3 1 0 2 4 4 0 2
Sumber: FIFA
Kriteria penentuan peringkat: Kriteria peringkat

8 Juni 1990 (1990-06-08)
18.00 UTC+2
Argentina   0–1   Kamerun
Laporan
San Siro, Milan
Penonton: 73.780
Wasit: Michel Vautrot (Prancis)

9 Juni 1990 (1990-06-09)
17.00 UTC+2
Uni Soviet   0–2   Rumania
Laporan

13 Juni 1990 (1990-06-13)
21.00 UTC+2
Argentina   2–0   Uni Soviet
Laporan
Stadion San Paolo, Naples
Penonton: 55.759
Wasit: Erik Fredriksson (Swedia)

14 Juni 1990 (1990-06-14)
17.00 UTC+2
Kamerun   2–1   Rumania
Laporan
Stadion San Nicola, Bari
Penonton: 38.687
Wasit: Hernán Silva (Chili)

18 Juni 1990 (1990-06-18)
21.00 UTC+2
Argentina   1–1   Rumania
Laporan

18 Juni 1990 (1990-06-18)
21.00 UTC+2
Kamerun   0–4   Uni Soviet
Laporan

Grup C

sunting
Pos Tim Main M S K MG KG SG Poin Kualifikasi
1   Brasil 3 3 0 0 4 1 +3 6 Lolos ke babak gugur
2   Kosta Rika 3 2 0 1 3 2 +1 4
3   Skotlandia 3 1 0 2 2 3 −1 2
4   Swedia 3 0 0 3 3 6 −3 0
Sumber: FIFA
Kriteria penentuan peringkat: Kriteria peringkat

10 Juni 1990 (1990-06-10)
21.00 UTC+2
Brasil   2–1   Swedia
Laporan
Stadion delle Alpi, Torino
Penonton: 62.628
Wasit: Tullio Lanese (Italia)

11 Juni 1990 (1990-06-11)
17.00 UTC+2
Kosta Rika   1–0   Skotlandia
Laporan

16 Juni 1990 (1990-06-16)
17.00 UTC+2
Brasil   1–0   Kosta Rika
Laporan
Stadion delle Alpi, Torino
Penonton: 58.007
Wasit: Neji Jouini (Tunisia)

16 Juni 1990 (1990-06-16)
21.00 UTC+2
Swedia   1–2   Skotlandia
Laporan

20 Juni 1990 (1990-06-20)
21.00 UTC+2
Brasil   1–0   Skotlandia
Laporan
Stadion delle Alpi, Torino
Penonton: 62.502
Wasit: Helmut Kohl (Austria)

20 Juni 1990 (1990-06-20)
21.00 UTC+2
Swedia   1–2   Kosta Rika
Laporan

Grup D

sunting
Pos Tim Main M S K MG KG SG Poin Kualifikasi
1   Jerman Barat 3 2 1 0 10 3 +7 5 Lolos ke babak gugur
2   Yugoslavia 3 2 0 1 6 5 +1 4
3   Kolombia 3 1 1 1 3 2 +1 3
4   Uni Emirat Arab 3 0 0 3 2 11 −9 0
Sumber: FIFA
Kriteria penentuan peringkat: Kriteria peringkat

9 Juni 1990 (1990-06-09)
17.00 UTC+2
Uni Emirat Arab   0–2   Kolombia
Laporan

10 Juni 1990 (1990-06-10)
21.00 UTC+2
Jerman Barat   4–1   Yugoslavia
Laporan
San Siro, Milan
Penonton: 74.765
Wasit: Peter Mikkelsen (Denmark)

14 Juni 1990 (1990-06-14)
17.00 UTC+2
Yugoslavia   1–0   Kolombia
Laporan

15 Juni 1990 (1990-06-15)
21.00 UTC+2
Jerman Barat   5–1   Uni Emirat Arab
Laporan
San Siro, Milan
Penonton: 71.169
Wasit: Alexey Spirin (Uni Soviet)

19 Juni 1990 (1990-06-19)
17.00 UTC+2
Jerman Barat   1–1   Kolombia
Laporan
San Siro, Milan
Penonton: 72.510
Wasit: Alan Snoddy (Irlandia Utara)

19 Juni 1990 (1990-06-19)
17.00 UTC+2
Yugoslavia   4–1   Uni Emirat Arab
Laporan

Grup E

sunting
Pos Tim Main M S K MG KG SG Poin Kualifikasi
1   Spanyol 3 2 1 0 5 2 +3 5 Lolos ke babak gugur
2   Belgia 3 2 0 1 6 3 +3 4
3   Uruguay 3 1 1 1 2 3 −1 3
4   Korea Selatan 3 0 0 3 1 6 −5 0
Sumber: FIFA
Kriteria penentuan peringkat: Kriteria peringkat

12 Juni 1990 (1990-06-12)
17.00 UTC+2
Belgia   2–0   Korea Selatan
Laporan

13 Juni 1990 (1990-06-13)
17.00 UTC+2
Uruguay   0–0   Spanyol
Laporan
Stadion Friuli, Udine
Penonton: 35.713
Wasit: Helmut Kohl (Austria)

17 Juni 1990 (1990-06-17)
21.00 UTC+2
Belgia   3–1   Uruguay
Laporan

17 Juni 1990 (1990-06-17)
21.00 UTC+2
Korea Selatan   1–3   Spanyol
Laporan
Stadion Friuli, Udine
Penonton: 32.733
Wasit: Elías Jácome (Ekuador)

21 Juni 1990 (1990-06-21)
17.00 UTC+2
Belgia   1–2   Spanyol
Laporan

21 Juni 1990 (1990-06-21)
17.00 UTC+2
Korea Selatan   0–1   Uruguay
Laporan
Stadion Friuli, Udine
Penonton: 29.039
Wasit: Tullio Lanese (Italia)

Grup F

sunting
Pos Tim Main M S K MG KG SG Poin Kualifikasi
1   Inggris 3 1 2 0 2 1 +1 4 Lolos ke babak gugur
2   Republik Irlandia 3 0 3 0 2 2 0 3[a]
3   Belanda 3 0 3 0 2 2 0 3[a]
4   Mesir 3 0 2 1 1 2 −1 2
Sumber: FIFA
Kriteria penentuan peringkat: Kriteria peringkat
Catatan:
  1. ^ a b Karena hasil Belanda dan Republik Irlandia sama, maka dilakukan pengundian untuk menentukan posisi kedua dan ketiga.

11 Juni 1990 (1990-06-11)
21.00 UTC+2
Inggris   1–1   Republik Irlandia
Laporan

12 Juni 1990 (1990-06-12)
21.00 UTC+2
Belanda   1–1   Mesir
Laporan

16 Juni 1990 (1990-06-16)
21.00 UTC+2
Inggris   0–0   Belanda
Laporan

17 Juni 1990 (1990-06-17)
17.00 UTC+2
Republik Irlandia   0–0   Mesir
Laporan

21 Juni 1990 (1990-06-21)
21.00 UTC+2
Inggris   1–0   Mesir
Laporan

21 Juni 1990 (1990-06-21)
21.00 UTC+2
Republik Irlandia   1–1   Belanda
Laporan

Peringkat ketiga terbaik

sunting
Pos Grup Tim Main M S K MG KG SG Poin Kualifikasi
1 B   Argentina 3 1 1 1 3 2 +1 3 Lolos ke babak gugur
2 D   Kolombia 3 1 1 1 3 2 +1 3
3 F   Belanda 3 0 3 0 2 2 0 3
4 E   Uruguay 3 1 1 1 2 3 −1 3
5 A   Austria 3 1 0 2 2 3 −1 2
6 C   Skotlandia 3 1 0 2 2 3 −1 2
Sumber: FIFA

Babak gugur

sunting
 
Babak 16 besarPerempat finalSemifinalFinal
 
              
 
24 Juni – Torino
 
 
  Brasil0
 
30 Juni – Firenze
 
  Argentina1
 
  Argentina (a.p.)0 (3)
 
26 Juni – Verona
 
  Yugoslavia0 (2)
 
  Spanyol1
 
3 Juli – Napoli
 
  Yugoslavia (p.w.)2
 
  Argentina (a.p.)1 (4)
 
25 Juni – Genoa
 
  Italia1 (3)
 
  Rep. Irlandia (a.p.)0 (5)
 
30 Juni – Roma
 
  Rumania0 (4)
 
  Republik Irlandia0
 
25 Juni – Roma
 
  Italia1
 
  Italia2
 
8 Juli – Roma
 
  Uruguay0
 
  Argentina0
 
23 Juni – Bari
 
  Jerman Barat1
 
  Cekoslowakia4
 
1 Juli – Milan
 
  Kosta Rika1
 
  Cekoslowakia0
 
24 Juni – Milan
 
  Jerman Barat1
 
  Jerman Barat2
 
4 Juli – Torino
 
  Belanda1
 
  Jerman Barat (a.p.)1 (4)
 
23 Juni – Napoli
 
  Inggris1 (3) Perebutan tempat ketiga
 
  Kamerun (p.w.)2
 
1 Juli – Napoli7 Juli – Bari
 
  Kolombia1
 
  Kamerun 2  Italia2
 
26 Juni – Bologna
 
  Inggris (p.w.)3   Inggris1
 
  Inggris (p.w.)1
 
 
  Belgia0
 

Babak 16 besar

sunting

Dua pertandingan —Brasil vs Argentina dan Italia vs Uruguay— mempertemukan negara-negara mantan juara satu sama lain dan Jerman Barat bertemu Belanda dalam pertandingan ulang Final Piala Dunia 1974. Pertandingan yang mempertemukan tim Amerika Selatan ini dimenangkan oleh Argentina melalui gol Claudio Caniggia saat laga tersisa 10 menit setelah Diego Maradona melewati pertahanan Brazil sebelum memberikan umpan ke Cannigia. Belakangan terungkap bahwa gelandang Brazil, Branco telah ditawari air yang diberi obat penenang oleh Maradona dan Ricardo Giusti selama jeda, untuk memperlambatnya di babak kedua. Pada awalnya publik tidak memercayai hal ini, namun Branco terbukti benar setelah bertahun-tahun kemudian, ketika Maradona mengakui kejadian tersebut di sebuah acara TV di Argentina. Tuan rumah Italia mengalahkan Uruguay 2-0, berkat gol Schillaci dan Aldo Serena.

Pertandingan antara Jerman Barat dan Belanda diadakan di Milan, dimana kedua tim menurunkan pemain dari dua klub Milan. Jerman menurunkan trio Inter Milan (Andreas Brehme, Lothar Matthäus dan Jürgen Klinsmann) dan Belanda mengandalkan trio AC Milan (Marco van Basten, Ruud Gullit dan Frank Rijkaard). Setelah 22 menit, Rudi Völler dan Rijkaard dikeluarkan dari lapangan setelah sejumlah insiden antara kedua pemain, termasuk saat Rijkaard meludahi Völler. Saat para pemain keluar lapangan bersama-sama, Rijkaard meludahi Völler untuk kedua kalinya. Di awal babak kedua, Klinsmann membuat Jerman Barat unggul dan Andreas Brehme menambahkan gol kedua saat waktu tersisa delapan menit. Penalti Ronald Koeman untuk Belanda pada menit ke-89 memperkecil skor menjadi 2-1, namun Jerman Barat akhirnya menang dan dapat membalas dendam atas tersingkirnya mereka dari Belanda di Kejuaraan Eropa dua tahun sebelumnya.

Sementara itu, di laga Kamerun versus Kolombia, Roger Milla dimasukkan sebagai pemain pengganti di babak kedua saat kedudukan masih 0-0. Milla akhirnya memecah kebuntuan di pertengahan perpanjangan waktu. Tiga menit kemudian, ia kembali mencetak gol kedua setelah kiper Kolombia, René Higuita membuat blunder yang dimanfaatkan oleh Milla yang mencetak gol ke gawang yang sudah kosong. Meskipun Kolombia mencetak gol balasan menjadi 2-1, Kamerun berhasil menjadi tim Afrika pertama yang mencapai perempat final Piala Dunia. Kosta Rika dikalahkan 4-1 oleh Cekoslowakia, di mana Tomáš Skuhravý mencetak hat-trick kedua dan terakhir turnamen tersebut.

Pertandingan Republik Irlandia dengan Rumania tetap tanpa gol setelah perpanjangan waktu dan tim Irlandia menang 5–4 melalui adu penalti. David O'Leary mengonversi penalti yang memastikan tempat Irlandia di perempat final. Irlandia kemudian menjadi tim pertama sejak Swedia pada tahun 1938 yang mencapai babak perempat final turnamen final Piala Dunia tanpa memenangkan satu pertandingan pun. Yugoslavia mengalahkan Spanyol 2-1 setelah perpanjangan waktu, lewat dua gol Dragan Stojković. Inggris menjadi tim terakhir yang lolos setelah mengalahkan Belgia, ketika tendangan voli dari gelandang David Platt memecah kebuntuan saat pertandingan tinggal beberapa saat lagi menuju adu penalti.

23 Juni 1990 (1990-06-23)
17.00 UTC+2
Kamerun   2–1 (p.w.)   Kolombia
Laporan
Stadion San Paolo, Napoli
Penonton: 50.026
Wasit: Tullio Lanese (Italia)

23 Juni 1990 (1990-06-23)
21.00 UTC+2
Cekoslowakia   4–1   Kosta Rika
Laporan

24 Juni 1990 (1990-06-24)
17.00 UTC+2
Brasil   0–1   Argentina
Laporan
Stadion delle Alpi, Torino
Penonton: 61.381
Wasit: Joël Quiniou (Prancis)

24 Juni 1990 (1990-06-24)
21.00 UTC+2
Jerman Barat   2–1   Belanda
Laporan
San Siro, Milan
Penonton: 74.559
Wasit: Juan Carlos Loustau (Argentina)

25 Juni 1990 (1990-06-25)
21.00 UTC+2
Italia   2–0   Uruguay
Laporan
Stadion Olimpiade, Roma
Penonton: 73.303
Wasit: George Courtney (Inggris)

26 Juni 1990 (1990-06-26)
17.00 UTC+2
Spanyol   1–2 (p.w.)   Yugoslavia
Laporan

26 Juni 1990 (1990-06-26)
21.00 UTC+2
Inggris   1–0 (p.w.)   Belgia
Laporan

Perempat final

sunting

Pertandingan pertama dari babak 8 besar mempertemukan Argentina dan tim Yugoslavia, yang bermain dengan 10 pemain ketika pertandingan baru berjalan setengah jam. Hingga perpanjangan waktu, skor tetap imbang tanpa gol. Sang juara bertahan mencapai semifinal setelah memenangkan adu penalti 3-2, meskipun penalti Maradona berhasil diselamatkan. Kegagalan algojo kedua Argentina (oleh Pedro Troglio) tampaknya telah membuat mereka di posisi kritis sampai kiper Sergio Goycochea – bermain karena kiper utama Nery Pumpido mengalami patah kaki selama babak penyisihan grup – menyelamatkan timnya dengan menghentikan dua tendangan penalti terakhir Yugoslavia.

Perjalanan Irlandia di Piala Dunia berakhir oleh satu gol dari Schillaci di paruh pertama saat mereka bertemu tuan rumah Italia. Tim Irlandia menjadi tim yang melaju paling jauh di Piala Dunia tanpa memenangkan satu pertandingan pun. Jerman Barat mengalahkan Cekoslowakia melalui penalti Lothar Matthäus pada menit ke-25.

Perempat final antara Inggris dan Kamerun merupakan satu-satunya perempat final yang menghasilkan lebih dari satu gol. Meski Kamerun tampil heroik di awal turnamen, David Platt membawa Inggris unggul pada menit ke-25. Pada paruh babak pertama, Milla dimasukkan. Di babak kedua, permainan berubah drastis selama lima menit: Kamerun mendapat hadiah penalti dan Emmanuel Kunde mencetak gol penyeimbang; lalu pada menit ke-65 Eugene Ekeke membawa Kamerun unggul. Ketika pertandingan tinggal delapan menit lagi, Inggris mendapatkan hadiah penalti dan Gary Lineker sukses menyamakan kedudukan. Di pertengahan perpanjangan waktu, Inggris mendapat hadiah penalti lagi dan Lineker kembali mencetak gol. Inggris lolos ke semifinal untuk pertama kalinya sejak 1966.

30 Juni 1990 (1990-06-30)
21.00 UTC+2
Republik Irlandia   0–1   Italia
Laporan

1 Juli 1990 (1990-07-01)
17.00 UTC+2
Cekoslowakia   0–1   Jerman Barat
Laporan
San Siro, Milan
Penonton: 73.347
Wasit: Helmut Kohl (Austria)

1 Juli 1990 (1990-07-01)
21.00 UTC+2
Kamerun   2–3 (p.w.)   Inggris
Laporan
Stadion San Paolo, Napoli
Penonton: 55.205
Wasit: Edgardo Codesal (Meksiko)

Semifinal

sunting

Perebutan tempat ketiga

sunting

7 Juli 1990 (1990-07-07)
20.00 UTC+2
Italia   2–1   Inggris
Laporan
Stadion San Nicola, Bari
Penonton: 51.426
Wasit: Joël Quiniou (Prancis)

8 Juli 1990 (1990-07-08)
20.00 UTC+2
Jerman Barat   1–0   Argentina
Laporan
Stadion Olimpiade, Roma
Penonton: 73.603
Wasit: Edgardo Codesal (Meksiko)

Inilah Piala Dunia yang paling minim gol, tetapi dengan kartu merah paling banyak. Hanya 115 gol tercipta dalam 52 pertandingan atau rata-rata 2,21 per pertandingan. Sedangkan wasit mengeluarkan 16 kartu merah dan 164 kartu kuning atau rata-rata 3,46 per pertandingan. Sebuah rekor lain.

Lain-Lain

sunting
  • Argentina sendiri juga punya catatan unik. Tim Tango lolos sampai ke final meski hanya dua kali menang dan total hanya melesakkan lima gol. Catatan lain, tak satu pun dari gol itu dibuat Maradona.
  • Salvatore Schillaci menjadi top scorer turnamen dengan enam gol dan sekaligus pemain terbaik.
  • Jumlah peserta: 110 (24 di putaran final)
  • Jumlah pertandingan: 52
  • Jumlah gol: 115
  • Rata-rata gol: 2,21
  • Total penonton: 2.517.348
  • Rata-rata penonton: 48.411
  • FIFA Fair play award: Inggris

Pencetak gol

sunting

Sebanyak 115 gol dicetak pada 52 pertandingan, dengan rata-rata 2.21 gol per pertandingan.

6 gol

5 gol

4 gol

3 gol

2 gol

1 gol

Hasil akhir dan penghargaan

sunting

Hasil akhir

sunting
Piala Dunia FIFA
Juara Musim 1990
 
  Jerman
Gelar Ketiga

Penghargaan

sunting
Pemenang Sepatu Emas Pemenang Bola Emas Trofi Fair Play FIFA
  Salvatore Schillaci   Salvatore Schillaci   Inggris

Tim pilihan (All stars team) FIFA

sunting
Penjaga gawang Pemain bertahan Pemain tengah Pemain depan

  Sergio Goycochea
  Luis Gabelo Conejo

  Andreas Brehme
  Guido Buchwald
  Franco Baresi

  Diego Maradona
  Lothar Matthäus
  Dragan Stojkovic
  Roberto Donadoni

  Salvatore Schillaci
  Roger Milla
  Jürgen Klinsmann

Referensi

sunting
  1. ^ "Italy 1990". BBC Sport. 17 April 2002. Diakses tanggal 11 August 2010. 
  2. ^ "World Cup 1990". ESPN Soccernet. 9 November 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 October 2012. Diakses tanggal 11 August 2010. 
  3. ^ "FIFA World Cup Record – Organisation". Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 June 2007. Diakses tanggal 14 June 2012. 
  4. ^ Kriswanti, Wida. Lagu-lagu Piala Dunia Sepanjang Masa. Tabloid Bintang, 7 Juli 2010. Diakses pada 14 Juli 2010.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l "WM 1990 Sonderheft". Kicker (dalam bahasa Jerman). May–June 1990. hlm. 185. 
  6. ^ a b c d e f g h i j k l "World Cup '90: The Complete Collection". Orbis. 

Pranala luar

sunting