Lompat ke isi

Lumpuh otak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Saluran motorik.

Lumpuh otak (bahasa Inggris: cerebral palsy, spastic paralysis, spastic hemiplegia, spastic diplegia, spastic quadriplegia, CP) adalah suatu kondisi terganggunya fungsi otak dan jaringan saraf yang mengendalikan gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan berpikir.[1]

Penyebab lumpuh otak sampai saat ini belum dapat dipastikan,[2] banyak orang beranggapan bahwa CP disebabkan oleh karena:

Jenis-jenis lumpuh otak

[sunting | sunting sumber]

Secara umum lumpuh otak dikelompokkan dalam empat jenis yaitu:

  • Spastik (tipe kaku-kaku) dialami saat penderita terlalu lemah atau terlalu kaku. Jenis ini adalah jenis yang paling sering muncul. Sekitar 65 persen penderita lumpuh otak masuk dalam tipe ini.
  • Atetoid terjadi dimana penderita yang tidak bisa mengontrol gerak ototnya, biasanya mereka punya gerakan atau posisi tubuh yang tidak biasa.
  • Kombinasi adalah campuran spastic dan athetoid.
  • Hipotonis terjadi pada anak-anak dengan otot-otot yang sangat lemah sehingga seluruh tubuh selalu terkulai. Biasanya berkembang menjadi spastic atau athetoid.

Lumpuh otak juga bisa berkombinasi dengan gangguan epilepsi, mental, belajar, penglihatan, pendengaran, maupun bicara.

Ciri-ciri

[sunting | sunting sumber]

Gejala lumpuh otak sudah bisa diketahui saat bayi berusia 3-6 bulan, yakni saat bayi mengalami keterlambatan perkembangan.

Ciri umum dari anak lumpuh otak adalah:

  • Perkembangan motorik yang terlambat.
  • Refleks yang seharusnya menghilang tetapi masih ada seperti:
    • Refleks menggenggam hilang saat bayi berusia 3 bulan
    • Bayi yang berjalan jinjit atau merangkak dengan satu kaki diseret.

Sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan lumpuh otak. Namun tetap ada harapan untuk mengoptimalkan kemampuan anak lumpuh otak dan membuatnya mandiri dengan terapi.

Terapi yang diberikan pada penderita lumpuh otak akan disesuaikan dengan:

  • Usia anak
  • Berat/ ringan penyakit
  • Menimbang dari area pada otak mana yang rusak.

Meski ada bagian otak yang rusak, tetapi sel-sel yang bagus akan menutupi sel-sel yang rusak, dengan cara mengoptimalkan bagian otak yang sehat seperti pemberian rangsangan agar otak anak berkembang baik. Rangsangan/ stimulasi otak secara intensif bisa dilakukan melalui pancaindra. Salah satu cara adalah dengan Compensatory Dendrite Sprouting yaitu rangsangan agar dendrit tersebar dengan berimbang.

Beberapa orang tua yang memiliki anak penderita lumpuh otak mengaku berhasil mengoptimalkan kemampuan anaknya lewat metode Glenn Doman. Metode ini digunakan untuk anak dengan cedera otak berupa patterning (pola) untuk melatih:

  • Gerakan kaki dan tangan (merayap, merangkak)
  • Menghirup oksigen (masking) untuk melatih paru-paru agar membesar.

Sejak tahun 1998, lebih dari 1700 anak cedera otak mengalami perbaikan cukup berarti setelah melakukan terapi ini.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Inggris) "Cerebral palsy - Overview". Medical Center, University of Maryland. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-02-22. Diakses tanggal 2010-03-07. 
  2. ^ (Inggris) "Causes Of Cerebral Palsy". Medical Center, University of Maryland. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-03-18. Diakses tanggal 2010-03-07. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]