Lompat ke isi

Pemanggang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tampak dalam pemanggang

Pemanggang atau ketuhar (bahasa Inggris: oven) adalah sebuah peralatan berupa ruang termal terisolasi yang digunakan untuk pemanasan, pemanggangan atau pengeringan suatu bahan,[1] dan umumnya digunakan untuk memasak. Tungku pembakaran dan tanur adalah oven-oven khusus, yang masing-masing digunakan untuk tembikar dan pengolahan logam.

Oven paling awal ditemukan di Eropa Tengah sekitar 29.000 SM. Kalaa itu oven digunakan untuk memanggang dan merebus daging mamut di dalam sebuah yurt (tenda bundar dari kulit untuk tempat tinggal).[2] Di Ukraina sekitar 20.000 SM oven ditemukan sebagai lubang dengan bara panas tertutup abu. Makanan dibungkus dengan daun dan diletakkan di atasnya, kemudian ditutup dengan tanah. Di kamp-kamp yang ditemukan di Mezhirich, setiap gudang tulang raksasa memiliki perapian yang digunakan untuk memanaskan dan memasak.[3] Oven juga digunakan oleh kebudayaan yang tinggal di Lembah Indus dan di Mesir pra-dinasti.[4][5] Pada 3200 SM, setiap rumah bata lumpur memiliki oven di pemukiman di Lembah Indus.[4] Oven digunakan untuk memasak makanan dan membuat batu bata. Peradaban pra-dinasti di Mesir menggunakan tungku pembakaran sekitar 5000–4000 SM untuk membuat tembikar.[5]

Selama Abad Pertengahan, alih-alih oven dari tanah dan keramik, orang Eropa menggunakan perapian bersama dengan kuali besar. Setelah Abad Pertengahan, oven mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu mulai dari kayu, besi, batu bara, gas, dan bahkan listrik. Setiap desain memiliki motivasi dan tujuan tersendiri. Tungku pembakaran kayu mengalami peningkatan melalui penambahan ruang api yang memungkinkan penahanan dan pelepasan asap yang lebih baik. Oven lain yang bisa dikenali adalah kompor besi, yang pertama kali digunakan sekitar awal 1700-an ketika mereka sendiri mengalami beberapa variasi termasuk kompor besi Stewart Oberlin yang lebih kecil dan memiliki cerobong asap sendiri.[6]

Oven batu bara baru dikembangkan pada awal abad ke-19. Pada awalnya oven ini berbentuk silinder yang terbuat dari besi tuang. Pada awal abad ini juga oven gas mulai digunakan untuk pertama kalinya. Kompor gas menjadi oven rumah tangga yang sangat umum setelah saluran gas tersedia di sebagian besar rperumahan. Pada tahun 1826, James Sharp mematenkan salah satu kompor gas pertama. Berbagai perbaikan lain pada kompor gas termasuk kompor AGA yang ditemukan pada tahun 1922 oleh Gustaf Dalén . Oven listrik pertama ditemukan pada akhir abad ke-19, namun saat itu oven listrik hanya ditujukan untuk penggunaan komersil.[7]

Oven gelombang mikro (Microwave) sebagai alat memasak ditemukan oleh Percy Spencer pada tahun 1946.[7] Oven gelombang mikro menggunakan radiasi gelombang mikro untuk merangsang molekul air dalam makanan yang menyebabkan gesekan, sehingga menghasilkan panas.[8]

Oven dapat dibedakan berdasarkan sumber panas yang digunakan. Pemakaian oven berdasarkan sumber panasnya untuk pembuatan kue kering dan pengeringan ikan. Jenisnya yaitu oven listrik dan oven gas minyak cair.[9]

Oven listrik

[sunting | sunting sumber]

Letak api pemanas pada oven listrik adalah bervariasi. Ada oven listrik yang api pemanasnya hanya di satu bagian dan ada pula yang dua bagian. Oven dengan dua bagian pemanas digunakan untuk pengeringan yang merata. Pada oven listrik berukuran besar, lempengan pemanasnya terdapat pada keempat sisi. Pemakain oven listrik dengan empat lempengan mempersingkat waktu produksi dan meningkatkaan kesempurnaan kematangan.[10]

Oven gas minyak cair

[sunting | sunting sumber]

Kelebihan oven gas minyak cair adalah penggunaannya yang dapat secara berkesinambungan. Oven dapat digunakan pada musim kemarau maupun musim hujan. Keberlanjutan penggunaannya hanya dipengaruhi oleh ketersediaan gas minyak cair. Kekurangan dari oven gas minyak cair adalah tidak ada pengendalian dan pengaturan terhadap panas api.[11]

Pemakaian

[sunting | sunting sumber]

Pemanggangan kue kering

[sunting | sunting sumber]

Oven digunakan untuk memanggang kue kering hingga matang. Kondisi matang sempurna pada sebagian besar jenis kue kering terjadi pada suhu 140º–160º C. Hanya ada beberapa jenis kue tertentu yang matang pada suhu 120º C. Salah satunya adalah kue busa.[12]

Kue kering dapat dipanggang menggunakan oven yang berbentuk kompor atau tangkring, oven listrik atapun oven gas. Masing-masing jenis oven ini berbeda-beda dalam kaitannya dengan tingkat kesulitan penggunaan. Penggunaan oven harus dalam kondisi bersih. Selain itu, oven harus dalam kondisi panas saat mulai digunakan.[13]

Oven tangkring mudah digunakan dan pemakaiannnya merupakan yang paling umum dalam rumah tangga. Pemakaiannya sangat mudah karena hanya diletakkan di atas kompor. Kekurangan dari oven tangkring adalah kondisi api pemanggangan yang tidak dapat diatur dan ditetapkan nilainya. Pengukuran suhu pemanggangan diharuskan melakukan penambahan termometer. Selain itu, suhu pemanggangan tidak merata. Penyebabnya adalah penggunaan api hanya berasal dari bagian bawah oven. Loyang kue harus diputar sebanyak beberapa kali agar kue dapat matang dengan sempurna.[14]

Dari segi pemanggangan, penggunaan oven listrik sangat mudah. Oven listrik memiliki termometer dan pengatur waktu. Kedua alat tersebut memudahkan pengukuran suhu pemanggangan. Pemanggangan pada oven listrik juga berasal dari bagian atas dan bawah oven. Kekurangan dari oven listrik ialah mahalnya harga beli. Selain itu, oven listrik memerlukan daya listrik yang besar.[15]

Dari segi pemanggangan, penggunaan oven gas juga sangat mudah. Oven gas memiliki termometer. Keberadaan termometer memberi kemudahan dalam pengukuran suhu pemanggangan. Kekurangan dari oven gas adalah ukuran oven yang besar. Diperlukan tempat yang luas untuk melakukan pemanggangan.[15]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Inggris) Oven. Merriam-webster.com. Retrieved on 2011-11-23.
  2. ^ "Mammoths roasted in prehistoric barbecue pit". NBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-27. 
  3. ^ "Mezhirich / Mezhyrich / Mejiritch /Межиріч - Mammoth Camp". www.donsmaps.com. Diakses tanggal 2021-12-27. 
  4. ^ a b "HISTORY OF THE INDUS CIVILIZATION". www.historyworld.net. Diakses tanggal 2021-12-27. 
  5. ^ a b "Hierakonpolis Online - Pottery Production". www.hierakonpolis-online.org. Diakses tanggal 2021-12-27. 
  6. ^ "The Interesting Evolution of the Modern Oven". ThoughtCo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-27. 
  7. ^ a b Bellis, Mary (6 April 2018). "History of the Oven From Cast Iron to Electric". ThoughtCo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-30. 
  8. ^ "How Do Microwave Ovens Cook Food?". web.archive.org. 2010-11-18. Archived from the original on 2010-11-18. Diakses tanggal 2022-01-30. 
  9. ^ Swastawati, F., dkk. 2019, hlm. 58.
  10. ^ Swastawati, F., dkk. 2019, hlm. 60.
  11. ^ Swastawati, F., dkk. 2019, hlm. 58-59.
  12. ^ Dhani, Veronica (2020). Kue Kering Hari Raya: 65 Resep Kukis Istimewa. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 8. ISBN 978-602-06-3018-2. 
  13. ^ Hani, Ratu (2014). Kumpulan Tips Antigagal Membuat Kue Kering. Jakarta: Demedia Pustaka. hlm. 11. ISBN 979-082-219-7. 
  14. ^ Raditrini dan Hani 2015, hlm. 12.
  15. ^ a b Raditrini dan Hani 2015, hlm. 13.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]