Lompat ke isi

Arkaikum

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Arkaikum,[1] dulunya disebut Arkeozoikum,[2] juga disebut Arkaekum[3] atau Arkean[butuh rujukan] adalah suatu eon geologi sebelum Proterozoikum yang berakhir 2.5 juta tahun yang lalu.[4][5] Batas ini tidak ditentukan secara stratigrafi melainkan secara kronometri. Titik awal masa ini tidak secara resmi diakui oleh International Commission on Stratigraphy, tetapi biasanya dianggap berlangsung sejak 3.800 juta tahun yang lalu, di akhir eon Hadean. Arkean terdiri dari empat era, berturut-turut dari yang paling awal: Eoarkean, Paleoarkean, Mesoarkean, dan Neoarkean.

Arkaikum
(atau Arkaekum, Arkean)
4000 – 2500 Ma
Lembah[pranala nonaktif permanen] Weano di Tanam Nasional Karijini, Pilbara, Australia. Batuan merah di gambar tersebut berasal dari eon Arkean.
Rekayasa seniman dari pemandangan bentang alam pada eon Arkaikum. Dapat dilihat dari gambar diatas, Posisi bulan lebih dekat dengan Bumi, dan adanya lapisan Stromatolit di pesisir.
Kronologi
Etimologi
Nama resmiResmi
Ejaan lainArchaean, Archæan
SinonimEozoikum
J.W. Dawson, 1865
Informasi penggunaan
Benda angkasaBumi
Penggunaan regionalGlobal (ICS)
Skala waktuICS Time Scale
Rentang waktu
Satuan kronologisEon
Satuan stratigrafikLapisan eon (eonothem)
Jangka waktu resmiFormal
Ambang batas jangka waktu
Bawah
Didefinisikan secara Kronometrik
Versi GSSP
N/A
Ratifikasi GSSP
N/A
Atas
Didefinisikan secara Kronometrik
Versi GSSP
N/A
Ratifikasi GSSP
N/A

Eon ini ditandai dengan munculnya batuan sedimen pertama, munculnya kehidupan, dalam wujud prokariota seperti sianobakteri,[6] dan acritarch.[7]

Sampel-sampel batuan Arkean yang masih selamat hingga sekarang kebanyakan berupa batuan beku, batuan vulkanik, dan metamorf. Aktivitas vulkanik. Pada saat eon ini dimulai, aliran panas Bumi tiga kali lipat lebih kuat daripada sekarang. Tingginya tingkat aliran mantel Bumi diperkirakan menyebabkan pergerakan lempeng Bumi semakin cepat dan kuat. Meski begitu, para ilmuwan masih belum mengetahui secara pasti kapan lempeng tektonik pertamakali muncul.[8] Yang pasti, Superbenua Vaalbara terbentuk pada eon ini. Atmosfer bumi pada saat ini sebagian besar terbentuk dari metana dan karbon dioksida.

Lapisan yang berada di pesisir pada ilustrasi diatas merupakan stromatolit, yang terbentuk oleh sianobakteri, yang merupakan makhluk hidup pertama yang mengembangkan fotosintesis, dan mengeluarkan oksigen sebagai gas buangan.[9] Stromatolit ini sering dijumpai pada 3.5 miliar tahun lalu. Oksigen yang dilepaskan sianobakteri akan bercampur dengan besi di udara, yang nantinya membentuk formasi besi berpita.[10]

Pada awal eon ini, aliran panas Bumi hampir tiga kali lebih tinggi dari sekarang, dan masih dua kali lipat dari tingkat saat ini pada transisi dari Arkean ke Proterozoikum (2.500 Ma). Panas ekstra adalah hasil dari campuran panas sisa dari benda penambah massa planet, dari pembentukan inti logam, dan dari peluruhan unsur-unsur radioaktif.

Formasi batuan tertua

[sunting | sunting sumber]

Meskipun beberapa butir mineral diketahui berasal dari Hadean, formasi batuan tertua yang tersingkap di permukaan bumi berasal dari Arkean. Batuan purba ditemukan di Greenland, Siberia, Perisai Kanada, Montana, dan Wyoming (bagian yang terbuka dari Kraton Wyoming), Perisai Baltik, Massif Rhodope, Skotlandia, India, Brasil, Australia Barat, dan Afrika Selatan.[butuh rujukan]

Pembentukan benua

[sunting | sunting sumber]

Ada sebuah hipotesis yang menyatakan bahwa batuan yang sekarang berada di India, Australia Barat, dan Afrika Selatan membentuk benua yang disebut Ur pada 3.100 Ma.[11] Lalu, batuan yang sekarang berada di Australia Barat dan Afrika Selatan membentuk benua Vaalbara pada 3.600 Ma.[12]

Akhir eon

[sunting | sunting sumber]

Pada akhir eon ini kira-kira 2.500 Ma, aktivitas lempeng tektonik mungkin mirip dengan Bumi modern. Ada cekungan sedimen yang terjaga dengan baik, dan bukti busur vulkanik, keretakan intrabenua, tumbukan benua-benua, dan peristiwa orogenik yang meluas di seluruh dunia yang menunjukkan penyatuan dan pemisahan satu dan mungkin beberapa superbenua. Bukti dari formasi besi berpita, lapisan rijang, sedimen kimia, dan basal bantal menunjukkan bahwa air cair banyak ditemukan dan cekungan samudera dalam sudah ada.

Tabrakan asteroid sering terjadi di awal Arkean.

Keadaan alam

[sunting | sunting sumber]

Atmosfer Arkean diperkirakan hampir kekurangan oksigen bebas. Para astronom berpikir bahwa Matahari memiliki kira-kira 70-75 persen luminositas saat ini, namun suhu di Bumi tampaknya mendekati tingkat modern hanya 500 juta tahun setelah pembentukan Bumi (paradoks Matahari muda yang redup). Kehadiran air cair dibuktikan oleh gneis tertentu yang sangat terdeformasi yang dihasilkan oleh metamorfisme protolit sedimen. Temperatur yang normal mungkin mencerminkan keberadaan gas rumah kaca dalam jumlah yang lebih besar dari prediksi masa depan dalam sejarah Bumi.[13][14] Atau, albedo Bumi mungkin lebih rendah pada saat itu, karena luas daratan dan tutupan awan yang lebih sedikit.[15]

Peristiwa geologi

[sunting | sunting sumber]

Peristiwa geologis lainnya

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Dini. "Mengenal Ciri - Ciri Zaman Arkaikum, Zaman Tertua di Bumi". Diakses tanggal 2024-06-25. 
  2. ^ "Arkeozoikum - KBBI VI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2024-06-25. 
  3. ^ "Perkembangan Bumi pada Zaman Arkaekum". Kompas. Diakses tanggal 25/6/2024. 
  4. ^ "Geologic TimeScale Foundation - Stratigraphic Information". timescalefoundation.org. Diakses tanggal 2021-12-27. 
  5. ^ "Mindat.org". www.mindat.org. Diakses tanggal 2021-12-27. 
  6. ^ Knoll, Andrew H. 2004. Life on a young planet: the first three billion years of evolution on Earth. Princeton, N.J. ISBN 0-691-12029-3
  7. ^ Buick R. 2010. Early life: ancient acritarchs. Nature 463: 885–886. doi:10.1038/463885a. PMID 20164911.
  8. ^ Stanley, Steven M. 1999. Earth system history. New York: Freeman. p297-301 ISBN 0-7167-2882-6
  9. ^ Schopf J.W. 1992. Geology and paleobiology of the Archaean Earth, in Schopf J.W., and Klein C. The Proterozoic biosphere: a multidisciplinary study, Cambridge University Press. ISBN 0-521-36615-1
  10. ^ lihat Peristiwa Oksigenasi Besar
  11. ^ Rogers JJ (1996). "A history of continents in the past three billion years". Journal of Geology. 104 (1): 91–107. Bibcode:1996JG....104...91R. doi:10.1086/629803. JSTOR 30068065. 
  12. ^ Cheney ES (1996). "Sequence stratigraphy and plate tectonic significance of the Transvaal succession of southern Africa and its equivalent in Western Australia". Precambrian Research. 79 (1–2): 3–24. Bibcode:1996PreR...79....3C. doi:10.1016/0301-9268(95)00085-2. 
  13. ^ Walker, James C.G. (June 1985). "Carbon dioxide on the early earth" (PDF). Origins of Life and Evolution of the Biosphere. 16 (2): 117–127. Bibcode:1985OrLi...16..117W. doi:10.1007/BF01809466. hdl:2027.42/43349alt=Dapat diakses gratis. PMID 11542014. Diakses tanggal 30 January 2010. 
  14. ^ Pavlov AA, Kasting JF, Brown LL, Rages KA, Freedman R (May 2000). "Greenhouse warming by CH4 in the atmosphere of early Earth". Journal of Geophysical Research. 105 (E5): 11981–11990. Bibcode:2000JGR...10511981P. doi:10.1029/1999JE001134alt=Dapat diakses gratis. PMID 11543544. 
  15. ^ Rosing MT, Bird DK, Sleep NH, Bjerrum CJ (April 2010). "No climate paradox under the faint early Sun". Nature. 464 (7289): 744–747. Bibcode:2010Natur.464..744R. doi:10.1038/nature08955. PMID 20360739. 

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Stanley, Steven M. Earth System History. New York: W.H. Freeman and Company, 1999. ISBN 0-7167-2882-6
  • John D. Cooper, Richard H. Miller, and Jacqueline Patterson, A Trip Through Time: Principles of Historical Geology, (Columbus: Merrill Publishing Company, 1986)

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Skala waktu geologi: eon dan era
(dalam juta tahun)

PaleoproterozoikumMesoproterozoikum

HadeanArkeanProterozoikumFanerozoikumPrakambriumera (geologi)eon