Lompat ke isi

Gorgias

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gorgias
Lahirc. 483 SM
Leontini, Sisilia
Meninggal375 SM
EraFilsafat Pra-Sokratik
KawasanFilsafat Barat
AliranSofisme
Minat utama
Dialektika, Retorika,
Dipengaruhi
Memengaruhi

Gorgias adalah seorang filsuf yang termasuk sebagai kaum sofis. Di antara kaum Sofis, hanya Protagoras yang lebih terkenal darinya.[1] Selain sebagai filsuf, ia terkenal di bidang retorika.[2] Seperti kaum sofis lainnya, ia juga mengajar dan mengumpulkan murid-murid.[3]

Gorgias menulis sebuah buku berjudul "Tentang yang Tidak Ada atau Tentang Alam" (On Not Being or On Nature).[4][5] Selain itu, ia juga menulis beberapa buku tentang retorika, yang mana hanya beberapa fragmen yang masih tersimpan.[6] Dua karya yang diketahui ditulis oleh Gorgias adalah Encomium of Hellen dan Defence of Palamedes.[6]

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]

Georgias lahir di Leontinoi, Sisilia.[1][4] Ia lahir sekitar tahun 483 SM dan meninggal dunia tahun 375 SM pada usia 108 tahun.[4] Ia adalah murid dari filsuf Empedokles dan dipengaruhi juga oleh dialektika Zeno.[2][4] Pada tahun 427 SM, ia datang ke Athena sebagai duta dari kota asalnya untuk meminta bantuan melawan kota Syrakusa.[4] Ia mengelilingi kota-kota Yunani, terutama Athena.[4] Di Athena Gorgias mengalami sukses besar sebagai orator.[4]

Pemikiran

[sunting | sunting sumber]

Tentang Pengetahuan

[sunting | sunting sumber]

Di dalam karya "Tentang yang Tidak Ada atau tentang Alam", Gorgias menyatakan pandangannya tentang ketidakmungkinan manusia mengetahui sesuatu.[1][4] Ada tiga tesis yang menjadi dasar argumentasinya:

  1. Tidak ada sesuatupun.[4][5][7]
  2. Jikalau sesuatu itu ada, maka sesuatu itu tidak dapat dikenal.[4][5][7]
  3. Seandainya sesuatu itu ada dan dapat dikenal, sesuatu itu tidak dapat dikomunikasikan dengan orang lain.[4][5][7]

Apa yang dimaksudkan oleh Gorgias di sini bukanlah suatu skeptisisme ataupun nihilisme.[4] Ia menggunakan metode berargumentasi Mazhab Elea, khususnya Zeno dan Melissos, untuk memperlihatkan bahwa cara berargumentasi mereka dapat diteruskan hingga menjadi mustahil.[4][8]

Isokrates, murid yang terkenal dari Gorgias

Setelah Gorgias mengarang karya "Tentang yang Tidak Ada atau tentang Alam", ia meninggalkan filsafat dan menekuni retorika.[3][4] Menurut Gorgias, ia tidak mengajarkan suatu nilai tertentu.[3] Setiap manusia memiliki pandangan tentang nilai secara berbeda.[3] Misalnya, apa yang dianggap bernilai oleh laki-laki, dapat dianggap tidak bernilai bagi perempuan.[3] Karena itu, amatlah penting bagi seorang orator untuk dapat meyakinkan orang lain tentang suatu hal, sehingga orang lain mengikuti pendapat orator tersebut.[3] Inilah kekuatan terbesar yang dapat dimiliki manusia.[3] Dengan demikian, retorika adalah seni untuk meyakinkan orang lain.[4] Hal itu ditunjang dengan gaya bahasa tertentu, serta pentingnya mengemukakan alasan-alasan yang tidak hanya menyentuh akal budi, tetapi juga hati pendengarnya.[4] Sebagai contoh keberhasilan retorika, ia memakai tokoh Helen yang berhasil dipersuasi untuk meninggalkan Menelaus dan ikut dengan Jason.[3]

Gorgias memiliki seorang murid bernama Isokrates.[4] Isokrates adalah seorang orator ternama.[4] Di kemudian hari, ia membuka suatu sekolah ilmu retorika di Athena yang menjadi saingan berat dari Akademia Plato.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c (Inggris) Albert A. Avey. 1954. Handbook in the History of Philosophy. New York: Barnes & Noble. P.18.
  2. ^ a b (Inggris) Ted Honderich (ed.). 1995. The Oxford Companion to Philosophy.Oxford, New York: Oxford University Press. P. 323.
  3. ^ a b c d e f g h (Inggris) Robert Audi, ed. 1999. "Sophist". In The Cambridge Dictionary of Philosophy. Cambridge: Cambridge University Press. P. 752.
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s K. Bertens. 1990. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 72-73.
  5. ^ a b c d (Inggris) Edward Zeller. 1957. Outlines of the History of Greek Philosophy. New York: Meridian Books. P. 104-107.
  6. ^ a b (Inggris) Kathleen Freeman. 1952. Ancilla to The Pre-Socratic Philosopher. Oxford: Basil Blackwell. P. 127-139.
  7. ^ a b c (Inggris) Michael Gagarin. 2002. Antiphon the Athenian: Oratory, Law, and Justice in the Age of the Sophists. Austin: University of Texas Press. P. 17.
  8. ^ (Inggris) Paul Woodruff. 1999. "Rhetoric and Relativism: Protagoras and Gorgias". In The Cambridge Companion to Early Philosophy, ed. A.A. Long ed., 290-310. London: Cambridge University Press.


Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]