Lompat ke isi

Hegesippus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Saint Hegesippus
Lahir110 Masehi
Meninggal7 April 180
Yerusalem, Palaestina
Dihormati digereja Katolik Roma, gereja Ortodoks Timur
Pesta7 April

Santo Hegesippus (Ἅγιος Ἡγήσιππος) (~ 110 – 7 April 180 M[1]), adalah seorang sejarawan Kristen pada gereja mula-mula yang kemungkinan adalah orang Yahudi yang masuk Kristen[2] dan dengan jelas menulis penentangan terhadap kesesatan Gnostik dan ajaran Marcion.

Penetapan tarikh Hegesippus didasarkan pada pernyataan Eusebius bahwa kematian dan apotheosis Antinous (130) terjadi pada masa hidup Hegesippus,[3] dan, menurut kutipan Hieronimus, ia tiba di Roma pada masa Paus St. Anicetus serta menulis pada zaman Paus St. Eleuterus (Uskup Roma, ~ 174–189).[4][5] Selanjutnya Hieronimus mencatat bahwa Hegesippus berdebat melawan penyembahan berhala dengan menulis suatu buku sejarah untuk menunjukkan dari kesalahan apa hal itu terjadi, dan karya ini mengindikasikan kapan berkembangnya ajaran itu. Hegesippus menulis bahwa orang-orang membuat monumen-monumen dan kuil-kuil bagi orang mati yang bisa dilihat pada zaman itu, sebagaimana yang dibangun untuk Antinous, hamba Kaisar Hadrian, yang menghormatinya dengan suatu pertandingan serta mendirikan sebuah kota dengan namanya dan suatu kuil dengan para imamnya, karena Kaisar Hadrian dikatakan sangat sanyang kepada Antinous.[5]

Karya-karya Hegesippus sekarang seluruhnya hilang, kecuali delapan perikop mengenai sejarah Gereja yang dikutip oleh Eusebius,[6] yang mencatat bahwa Hegesippus menulis Hypomnemata (Ὑπομνήματα; "Memoirs" atau "Memoranda"[7]) dalam lima kitab, dengan gaya paling sederhana mengenai tradisi pemberitaan para rasul. Melalui Eusebius, Hegesippus dikenali oleh Hieronimus,[5] yang mencatat bahwa Hegesippus "menulis sebuah sejarah seluruh peristiwa gerejawi sejak kesengsaraan Tuhan kita sampai zamannya ... dalam lima volume", sehingga memastikan Hypomnemata sebagai buku sejarah Gereja.[8] Eusebius menyatakan bahwa St. Hegesippus adalah seorang yang pindah agama dari Yudaisme ke Kristen, belajar bahasa-bahasa Semit serta paham mengenai tradisi lisan dan kebiasaan orang Yahudi, yang dikutipnya dari bahasa Ibrani, serta mengenal Injil Orang Ibrani[9] serta suatu Injil bahasa Suryani, dan juga mengutip tradisi tidak tertulis dari orang-orang Yahudi. Menurut Elliott, kemampuan Eusebius yang terbatas mengenai bahasa Ibrani dan Aram,[10] dan kurangnya pengetahuan pribadi terhadap kebiasaan orang Yahudi, tidak cukup untuk memastikan Hegesippus sebagai sumber tepercaya.[11] Tampaknya ia tinggal di wilayah Timur (Kekaisaran Romawi) karena pada zaman Paus Anicetus (155-166 M) ia bepergian melalui Korintus untuk mencapai Roma, mengumpulkan ajaran-ajaran gereja di tempat-tempat yang dikunjunginya, dan memastikan keselarasan dengan (ajaran gereja) Roma, menurut kutipan oleh Eusebius ini:

"Dan Gereja orang Korintus tetap di dalam firman sejati sampai Primus menjabat uskup di Korintus; Aku berkenalan dengan mereka pada perjalananku ke Roma, dan tinggal bersama orang-orang Korintus beberapa hari, di mana kami disegarkan dengan firman sejati. Dan ketika aku di Roma, aku bertemu bertingkat sampai ke Anicetus, yang saat itu Eleuterus menjadi diakonnya. Dan pada setiap tingkatan dan setiap kota semua menuruti hukum dan para Nabi dan Tuhan"[12]

Eusebius mengutip dari buku kelima (buku terakhir) Hegesippus[13] kisah panjang kematian Yakobus, "saudara Tuhan", dengan suatu epithet Yunani yang kurang jelas, "Oblias", yang sepertinya terjemahan nama Semit dalam bahasa Yunani.[14] Eusebius juga menyalin dari Hegesippus cerita pemilihan pengganti Yakobus (sebagai uskup di Yerusalem), Simeon, dan pemanggilan keturunan St. Yudas ke Roma oleh Kaisar Domitian.[15] Suatu daftar ajaran sesat atau heresi yang dilawan oleh Hegesippus juga dikutip oleh Eusebius. Dr. Lawlor berargumen (Hermathena, XI, 26, 1900, p. 10) bahwa semua perikop yang dikutip oleh Eusebius dapat dihubungkan dengan naskah asli, dan ada di dalam kitab kelima Hegesippus. Lawlor juga berargumen (Journal of Theological Studies, April 1907, VIII, 436) kemungkinan Eusebius mendapatkan dari Hegesippus pernyataan bahwa St. Yohanes diasingkan ke Patmos oleh Domitian. Hegesippus menyebut surat Paus Klemens I kepada jemaat Korintus, tampaknya berkaitan dengan penganiayaan oleh Domitian. Mungkin saja tarikh kaum heretik menurut masa pemerintahan Paus dalam Irenaeus dan Epifanius— yaitu, dari murid Marcion, yaitu Cerdon dan Valentinus yang datang ke Roma pada zaman Anicetus— diturunkan dari Hegesippus, dan hal sama juga dapat diterapkan pada pernyataan bahwa Hermas, pengarang Gembala Hermas, adalah saudara laki-laki Paus Pius I (sebagaimana dinyatakan juga dalam Liberian Catalogue, sajak melawan Marcion, dan the Fragmen Muratori).

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Chronicon Paschale menempatkan kematian Hegesippus pada zaman pemerintahan kaisar Romawi Commodus.
  2. ^ W. Telfer marshals Eusebius' reasons for concluding so, in "Was Hegesippus a Jew?" The Harvard Theological Review 53.2 (April 1960:143-153).
  3. ^ Sebenarnya kutipan dari Hegesippus pada tulisan Eusebius Church History (iv.8) hanya menyatakan bahwa orang-orang kafir mendirikan sejumlah cenotaph dan kuil untuk mendewakan orang mati, memberikan contoh Antinous, yang diagungkan "sampai hari ini".
  4. ^ Hieronimus mengutip Hegesippus menyatakan ia pergi ke Roma pada zaman (Paus) Anicetus, uskup kesepuluh setelah Petrus, dan terus di sana sampai zaman Eleutherius, uskup kota yang sama, yang dulunya diakon di bawah Anicetus.
  5. ^ a b c Hieronimus, De Viris Illustribus. Bab 22. Hegesippus historicus
  6. ^ Eusebius, Church History, ii.23; iii.20; iii.32; iv.8; iv.22;
  7. ^ ""Kata yang lazim adalah Memoirs, tetapi separuh isinya dipertanyakan" (Telfer 1960:143 note 1).
  8. ^ "Pernyataan ini bertanggung jawab atas penyebaran keyakinan bahwa Hegesippus harus dianggap sebagai bapa sejarah Gereja," menurut W. Telfer, yang menyimpulkan bahwa sebaliknya, "tampaknya, secara singkat, Memoranda Hegesippus terutama doktrinal dan polemikal, hanya di sana-sini berkaitan dengan sejarah" (Telfer 1960:143-153) pp 143f). Telfer menunjukkan dari pembacaan Eusebius mengenai Hegesippus, bahwa Hegesippus mengikuti Septuaginta daripada Alkitab Ibrani, dan lebih lanjut, tidak tahu banyak mengenai praktik nyata Yudaisme non-Kristen. Pendapat Telfer ini mendapat bantahan dan diragukan.
  9. ^ Eusebius, iv.22.
  10. ^ Lihat C. J. Elliott, "Hebrew learning among the Fathers", Dictionary of Christian Biography.
  11. ^ Telfer 1960.
  12. ^ Eusebius, Hist. Eccles. iv.22.
  13. ^ Telfer berargumen bahwa penempatan kematian Yakobus (saudara Yesus) dalam Hypnomnemata di bagian akhir, bukan di tengah-tengah, mengindikasikan bahwa lima kitab memoranda itu tidak berupa kisah kronologi sejarah Gereja, yang diasumsikan oleh Hieronimus (Telfer 1960:144).
  14. ^ Charles C. Torrey, "James the Just, and His Name 'Oblias'” Journal of Biblical Literature 63.2 (June 1944:93-98) memberikan sketsa attempted emendations, in offering his own, a variant of Obadiah; Torrey tidak meragukan karakterisasi Eusebius mengenai Hegesippus: "He was an Oriental, familiar with Aramaic and Hebrew, and it is not to be doubted that he understood perfectly the meaning of the word which he wrote" (p 93), but is aware that "As soon as the attempt is made to find an Aramaic or Hebrew equivalent of 'ΩβΛιας, Oblias, muncul kesulitan sangat serius" (p 94). Sebagaimana semua pendahulunya Torrey mencari asal yang tidak mungkin dari suatu tradisi naskah yang korup.
  15. ^ Lihat Desposyni.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]