Lompat ke isi

Sementit

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sementit, dikenal juga sebagai besi karbida, adalah suatu senyawa kimia yang terdiri dari besi dan karbon, dengan rumus kimia Fe3C (atau Fe2C:Fe). Komposisi berdasarkan beratnya adalah 6,67% karbon dan 93,3% besi. Fe3C memiliki struktur kristal ortorombik.[1] Merupakan bahan yang keras dan rapuh,[1] secara normal digolongkan sebagai keramik dalam bentuk murninya, meskipun lebih penting dalam metalurgi.

Metalurgi

[sunting | sunting sumber]
Fe3C ortorombik. Atom besi berwarna biru.
Diagram fasa besi-karbon

Dalam sistem besi-karbon (yaitu baja karbon dan besi tempa) sementit merupakan konstituen umum karena ferrite dapat mengandung setidaknya 0,02wt% dari karbon tunggal. Oleh karenanya, dalam baja karbon dan besi tempa yang didinginkan perlahan porsi elemen ini dalam bentuk sementit.[2] Ini dibentuk langsung dari lelehan besi putih. Dalam baja karbon, terdapat juga dalam bentuk austenite selama pendinginan atau dalam bentuk martensite selama proses tempering. Campuran jenuh dengan ferrite, produk lain dari austenite, membentuk struktur lamelar yang disebut pearlite.

Sementit bersifat tak stabil secara termodinamika, sering kali berubah menjadi ferrite dan grafit.

Bentuk murni

[sunting | sunting sumber]

Sementit berubah dari feromagnetik menjadi paramagnetik pada temperatur Curie sekitar 480ºK.[3]

Molar volume vs. pressure for cementite at room temperature.

Besi karbida alami (mengandung cemaran nikel dan kobal minimal) terdapat dalam meteorit besi dan disebut cohenite, setelah seorang mineralogis Jerman Emil Cohen menjelaskan untuk pertama kalinya.[4] Karena karbon kemungkinan adalah satu dari komponen pembentuk aloy inti planet, sifat tekanan-tinggi/temperatur-tinggi sementit (Fe3C) adalah proksi sederhana untuk cohenite dan dipelajari secara eksperimental. Gambar di bawah menunjukkan sifat kompresi pada temperatur ruang.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Smith & Hashemi 2006, hlm. 363.
  2. ^ Smith & Hashemi 2006, hlm. 366–372.
  3. ^ S.W.J. Smith; W. White; S.G. Barker (1911). "The Magnetic Transition Temperature of Cementite". Proc. Phys. Soc. London. 24 (1): 62–69. doi:10.1088/1478-7814/24/1/310. 
  4. ^ Vagn F. Buchwald, Handbook of Iron Meteorites, University of California Press 1975.

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]