Pergi ke kandungan

Surah Al-Anfaal

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.


Surah Al-Anfaal adalah surah ke-8 pada Al Qur'an, surah ini mempunyai 75 ayat dan termasuk golongan surah-surah Madaniyyah kerana seluruh ayat-ayatnya diturunkan di Madinah. Surah ini dinamakan Al Anfaal yang bermaksud harta rampasan perang. Berhubung kata Al Anfaal terdapat pada permulaan surah ini dan juga persoalan yang menonjol dalam surah ini ialah tentang harta rampasan perang, hukum perang dan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu Abbas r.a. surah ini diturunkan berkenaan dengan perang Badar Kubra yang terjadi pada tahun kedua hijrah. Peperangan ini sangat penting kerana merupakan peristiwa yang menentukan jalan sejarah Perkembangan Islam. Pada waktu itu umat Islam dengan berkekuatan kecil untuk pertama kali dapat mengalahkan kaum musyrikin yang berjumlah besar dan memiliki perlengkapan yang cukup dan mereka dalam peperangan ini memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, timbullah masalah bagaimana membahagikan harta-harta rampasan perang itu, maka kemudian Allah menurunkan ayat pertama dari surah ini.

Isi kandungan

[sunting | sunting sumber]
  1. Keimanan: Allah selalu menyertai orang-orang yang beriman dan melindungi mereka; menentukan hukum-hukum agama itu hanyalah hak Allah; jaminan Allah terhadap kemenangan umat yang beriman; 'inayat Allah terhadap orang-orang yang bertawakal; hanyalah Allah yang dapat mempersatukan hati orang yang beriman; tindakan-tindakan dan hukum-hukum Allah didasarkan atas kepentingan umat manusia; adanya malaikat yang menolong kaum muslimin dalam perang Badar; adanya gangguan-gangguan syaitan pada orang-orang mukmin dan tipu daya mereka pada orang-orang musyrikin; syirik adalah dosa berat.
  2. Hukum-hukum: Aturan pembahagian harta rampasan perang; kebolehan memakan harta rampasan perang; larangan lari/mundur dalam peperangan; hukum mengenai tawanan perang pada permulaan Islam; kewajipan taat kepada pimpinan dalam perang; keharusan mengusahakan perdamaian; kewajipan mempersiapkan diri dengan segala alat perlengkapan perang; ketahanan mental, sabar dan tawakal serta mengingat Allah dalam peperangan; tujuan perang dalam Islam; larangan khianat kepada Allah dan Rasul serta amanatnya; larangan mengkhianati perjanjian.
  3. Kisah-kisah: Keengganan beberapa orang Islam mengikuti perang Badar, suasana kaum muslimin pada waktu perang Badar, sebelumnya, sesudahnya dan waktu perang berlangsung; keadaan Nabi Muhammad SAW sebelum hijrah serta permusuhan kaum musyrikin terhadap beliau; orang yahudi membatalkan perjanjian damai dengan Nabi Muhammad s.a.w.; kisah keadaan orang kafir musyrikin dan Ahli Kitab serta keburukan orang-orang munafik.
  4. Dan lain lain: Pengertian iman, tanda-tandanya dan sifat-sifat orang yang beriman; sunnatullah pada seseorang dan masyarakat.

Pautan luar

[sunting | sunting sumber]

Dengar bacaan di sini

  • Mukaddimah Al Qur'an versi terjemahan Jabatan Agama Republik Indonesia


Surah Sebelumnya:
Surah Al-A’raaf
Al Quran (القــرآن الكـــريم) Surah Berikutnya:
Surah At-Taubah
Surah 8